Hari ini kelas gue dimulai pukul 10 pagi tapi dua jam sebelumnya gue sudah berada di kampus, tepatnya berada di taman area departmen gue. Dengan nggak sabar gue mengetuk-ngetuk ponsel yang ada di tangan, menunggu Bona sama Yooa yang katanya masih on the way.
Meninggalkan ponsel di dalam kost-an semalam adalah hal yang bodoh karena begitu gue sampai di kamar dan membuka notifikasi, ada lebih dari 100 pesan belum terbaca. Bukan hanya itu, notifikasi media sosial gue nggak berhenti-hentinya memberitahukan bahwa pengguna lain menyebut gue dalam komentarnya hingga detik ini.
"Alea!" panggilan itu membuat gue menoleh dan mendapati Bona juga Yooa berlari kearah gue duduk.
"Gimana ini tolongin gueee." gue meringis sambil menyodorkan ponsel ke hadapan mereka.
"Cerita dulu, tenang tenang."
"Sumpah gue nggak ada apa-apa sama dia. Beneran cuma nganter pulang doang."
"Iya iya gue paham, Al. tapi kan orang lain pasti ngiranya beda."
"Lo jangan nakutin gue dong?" sergah gue pada Yooa yang sekarang menyengir lalu mengusap pundak gue.
"Lagian kenapa orang-orang pada kepo, sih?!"
"Ya wajar, dia kan sorotan kampus sini. Pasti hebohlah."
"Terus gimana nasib gue sekarang? ini pada komen di ig gue semua kan jadinya?" gue masih meringis sementara Bona sama Yooa hanya menatap gue iba. Hadeeh, gimana ini sahabat-sahabat gue yang baik hati? Tidak berniat membantu, kah?
"Elo sih, dari semalem juga dihubungi kenapa gak bisa?"
"Gue kan udah bilang, ponsel gue ketinggalan. Oke gue akan jelasin sekarang." Lagak gue udah kayak artis papan atas yang mau mengklarifikasi suatu skandal aja.
"Emang semalem lo kemana sih? ngebo? Malah ngebales setelah gue tidur." protes Yooa yang emang paling banyak missed call-nya.
"Gue semalem keluar sama Taeyong."
"BANGSS-- SKANDAL MACAM APALAGI INI?" Bona memekik tertahan bahkan sampai berdiri dari duduknya, jadi gue harus menariknya untuk kembali duduk biar nggak menarik perhatian mahasiswa lain, karena agaknya mereka udah curiga sama kita bertiga.
"Sumpah Alea lo lagi nggak becanda kan?"
"Nggak ih, dengerin dulu makanya." dengan kedua tangan, gue mengisyaratkan kedua sahabat gue ini untuk mendekat.
"Satu-satu dulu, Al. Jelasin masalah foto ini, lagi hangat dan viral." Yooa mengingatkan sambil menyodorkan kembali ponsel gue. Disana udah kebuka foto dimana gue dan Doyoung sedang berjalan, sepayung berdua. Iya, gila gak sih? Kenapa ada orang yang sekepo itu sampai-sampai beginian aja difoto terus diviralin. Maunya apa?
"Itu kemarin. Sumpah, dia cuma nganter pulang. Nggak ada apa-apa." Jelas gue seraya mengangkat dua jari telunjuk dan jari tengah, membentuk huruf 'V'.
"Kok bisa?"
"Gue juga nggak tau!"
"Lo dihipnotis?" Geblek banget si Bona.
"Nggaklah, sembarangan."
"Ya, terus?"
"Yaa gue ngikut gitu aja."
"Iya, itu namanya lo dihipnotis." seru Bona kekeuh.
"Goblok. Nggak usah dengerin dia mending." Kata Yooa.
"Jadi tuh, gue kemarin, kan di perpus pusat. Terus waktu denger gledek gue cepet-cepet lari keluar karena nggak mau kejebak disana. Eh taunya pas gue nyampe luar, hujannya makin lebat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Walk You Home
Fanfic"You might don't know me, but I am Kim Doyoung and i have crush on you. So, would you be my girlfriend?"