Gue sadar.
Gue telah jatuh cinta sama Alfa.
Secepat itu ya?
Tapi..
Gimana sama Rara?
"Far" panggil Alfa yang sudah memakai kaos hitam ala distro dan jeans.
"Hm?" tanya gue.
"Ayok turun, mama nungguin loh" katanya.
Gue mengangguk.
♡
Setelah makan makan gak jelas gitu, akhirnya gue duduk di gazebo di deket tanaman tanaman mama.
"Lo kenapa sih?" tanya Alfa sambil membuka kaleng minuman soda.
"Hmm.." gumam gue tak jelas.
"Lo bikin gue khawatir tau gak" katanya.
"Emang ngapain lo khawatir?" tanya gue mulai sewot.
"Iyalah gue kan sayang lo" katanya.
Blush. Ini pipi gue pasti merah banget astaga.
"Hahaha! Lo lucu banget waktu blush" katanya sambil tertawa.
Ha? Lucu?! Sialan gue dikerjaian.
Gue menekuk lutut dan menyembunyikan kepala gue di antaranya.
"Lo kenapa deh?" tanyanya sambil mengguncang bahuku.
Gue cuma diem. Emang mau jawab apa? Mau jawab, 'Gue cinta lo bego'! Tapi gue gatega sama Rara! Atau jangan jangan lo sama fakenya sama Rara?!'
Dia menarik kepalaku, hingga aku mendongak dengan terpaksa.
"Astagaa lo kenapa nangis?!" tanyanya panik.
Gue menggeleng dan apa? Alfa malah meluk gue.
Alfa merenggangkan pelukannya, merapikan rambut gue yang amburadul emeseyu gak karuan etdah. "Kenapa elo nangis?" tanyanya lembut sambil tersenyum.
Salah gak sih, kalo gue sayang sama dia? I mean, cinta? Salah ya? Iya salah?
Tapikan perasaan ini gak ada yang bisa atur...
Salah ya kalo gue takut nyakitin Rara? Dia emang fake in gue, tapi dia juga sahabat gue dulu..
Salah ya kalau gue mencurigai Alfa sebagai salah satu ke fake an mereka? Meskipun Alfa baik, gue gak tau kan mana yang baik asli mana yang fake?
"Tadi gue ketemu Dea.." kata gue pelan. "Terus dia bilang.. kalo elo mantannya Rara.." lanjut gue.
"Terus kenapa elo jadi gini?" tanyanya.
"Gue.. takut" kata gue.
"Takut kenapa?"
"Gue takut, kalo gue deket sama elo, gue bakalan sakitin hati Rara.." kata gue lagi.
"Rara gak suka gue kali," kata Alfa. "Lo gabakalan sakitin dia.."
"Gue tau dia Al, gue tau dia.." kata gue.
"Kalo elo tau dia, lo tau dong, mana fake mana asli?" tanyanya lembut, meskipun omongannya begitu. "Meskipun lo tau dia, lo gak akan bisa tau, isi hati dia"
Jadi lo belain Rara gitu? Belain aja terus! Ngeselin!
"Gue ga belain Rara" katanya.
Ups. Itu tadi keceplosan. Ew.
"Gue mending belain cewek yang gue cintai dari kecil, dong" katanya.
Gue mendongak.
"Gue itu suka lo, dari kecil. Waktu itu ketemu di taman, dimana elo sama keluarga lo lagi main disana. Elo main ayuan, tapi gara gara ada anak cowok ngeselin yang minta gantian tapi gak lo kasih, dia dorong lo, hingga elo jatuh dan kepala lo natap batu. Cowok ngeselin itu langsung bawa lo ke bawa lo ke bangku taman, dan bonyok lo dateng. Untung lo ga kenapa napa" kata Alfa.
"Mm.. maksudnya?" tanya gue oon.
"Cowok ngeselin itu gue, Faraah" kata Alfa gemas.
Aku sukses melotot sambil refleks meraba jidat gue yang ada bekas jaitannya di sana.
Iya, dulu gue pernah rebutan ayunan sama anak cowok di taman kompleks.
Gue gak nyangka cowok yang bikin jidat gue sampek dijait ini adalah Alfa.
"Dan sejak saat itu, cowok ngeselin itu gak bisa move on dari princess masa kecilnya" lanjut Alfa sambil matanya menerawang langit malam.
Astaga. Berarti Alfa suka gue dari dulu?
Blush. Aaaaaa Alfaaa♥
Tapi kan dia pernah pacaran sama Rara. Bisa aja kan perasaan itu hilang? Hhhhh -.- gajadi seneng ah.
"Gue dulu ga pacaran sama Rara" kata Alfa.
Astaga jadi gue keceplosan lagi? Astaga astaga astagaaa.
"Gue dipaksa pacaran"
"Dipaksa?" tanyaku tak paham.
"Iya. Dia bilang, dia butuh gue, karena saat itu dia butuh pelarian dari mantan dia"
"Pelarian?" tanyanya.
"Iya. Pelarian." tanyanya. "Jadi... sekarang kita pacaran ya?" tanyanya.
"Hah? Siapa yang nembak? Siapa yang pacaran?" kata gue tak percaya.
"Dih, elo suka gue kan tapi?" tanyanya pd.
Blush.
"Tuhh pipi lo udah merah kayak kepiting rebus" katanya sambil terkekeh.
Aku merucutkan bibir. Ishh ngeselin ah!
"Iyaiyaaa" katanya.
Iyaiya apa?
"Farah Amalia Anggoro yang gue sayangi, mau gak lo jadi pacar gue?" tanyanya sambil menatap mataku lurus.
Alfaa?
Nembak?
Guee??
Tau gak rasanya terbang ke langit ketujuu?
"Ih malah ngelamun" kata Alfa sambil menoyor kepala gue. "Mau ya mau yaa??" tanya Alfa dengan puppy eyes.
EH ALFA BISA PUPPY EYEEESS EH IMUT BANGET SUBHANALLAAAH!!
"Mau" gumam gue pelan, pelan banget. Gue yakin Alfa ga bakalan denger.
Tapi apa? Alfa denger! Dia langsung meluk gue.
"Love you" katanya.
"Love you too" kataku.
~~~
Epilog?
Belummmzzz. Ini masih masalah hatiiii.
Thanks suda bacaa, lap youuu.