15 - Mereka Mantan?

5K 363 2
                                    

Di mall itu, aku hanya menemani Alfa yang sedang menyantap burger daging miliknya.

"Gak mau nambah far?" tanyanya.

Gue menggeleng. Gilak, sudah kenyang perut ini memakan spagethi itu, Alfa. "Gue ke toilet dulu ya" pamit gue sambil berdiri.

Dengan langkah pelan gue berjalan menuju kamar mandi restoran itu.

"Hai" sapa seseorang dengan senyum sinisnya.

Dea njir.

Gue cuma senyum kepaksa. Ngapain lagi ini dia ada disini?

"Sama Alfa ya?" tanyanya.

Gue hanya menggumam.

"Gimana lo sama Alfa, udah jadian?" tanyanya.

Gue hanya bergumam lagi.

"Atau masih stuck di mantan?" tanyanya.

Gue diem. Aslinya sih jawabannya kaga, tapi ngapain juga jawab pertanyaan dia ish.

"Haha, boleh kok lo taken sama dia. Asal lo mikir perasaan Rara aja" katanya.

Gue baru mendongak, menaikkan alis.

"Lo bego' apa gimana sih?" tanyanya.

"Dasar bego'! Rara itu mantan si Alfa!" kata Dea sambil beralih pergi dari hadapanku.

Kok rasanya sakit ya?

Pengennya sih.. tetep deket sama Alfa...

Tapi gimana perasaan Rara nantik? Gimana?

Gue memijat kening sambil berjalan ke meja Alfa. Disana aku hanya menelungkupkan kepala di atas meja.

"Lo kenapa deh?" tanyanya sambil menyedot jus alpukat dari sebuah gelas.

"Gaenak badan" kata gue sambil mengusap tengkuk.

"Gakmau shopping nih?" tanyanya dengan seringai jahil.

Tapi gue menggeleng.

Dia langsung menatap gue dengan tatapan nggak percaya dan meletakkan telapak tangannya di dahi gue. "Enggak anget kok?"

"Pulang yuk" ajak gue.

Alfa mengangguk dan menarik tangan gue.

"Alfa kamu apain anak orang sampek diem terus begini?" tanya mama, sedangkan Alfa merucutkan bibirnya tanda tak setuju. Imut deh Alfa, wkwk.

"Alfa ga ngapain ngapain kok ma" kataku.

"Yakin?" tanya mama penuh selidik.

Aku mengangguk sambil terkekeh.

"Oya, nanti malem jangan kemana mana, mama mau masak besar!" kata mama penuh semangat.

"Wiiih, mama mau ada acara apa?" tanyaku semangat.

"Ya gapapa, sekali sekali aja" kata mama dengan senyum merekah.

Aku terkekeh dan mulai membantu mama memasak.

"Farah, bentar ya ada tamu, kamu lanjutin dulu ya sama Alfa" kata mama.

Aku mengangguk.

Awkward. Itulah yang terjadi.

"Lo kenapa sih?" tanya Alfa sambil mengaduk sebuah adonan.

Gue menggeleng. "Gue gakpapa kok" kata gue.

"Bokis" kata Alfa.

Drtdrtt.

Aku mengambil handphone dengan satu tanganku yang bersih. Rupanya ada skype dari kakak tercinta. Aku meng-ans video call itu dan meletakkan handphone di atas sebuah toples-yang sekiranya aman-.

"Haloooo" sapa kadit ceria.

"Beeh ceria amat lo kak" kata Alfa yang gaktau kapan udah ada di dekatku.

"Iyadooong! Gue habis putus sama pacar gue bro!"

"Anjir lu kak! Masak elo putus sama pacar lo gitu seneng?!" tanya Alfa.

Berarti dulu waktu Alfa putus sama Rara, Alfa juga sedih ya?

Kok rasanya sakit ya?

"Eehh, kok gue dikacangin ya" kataku mencoba santai.

Alfa tersenyum lebar ke arahku.

"Eeh adek kakak tercinta apa kabar? " tanya kadit alay bz.

"Baik" jawab gue.

"Lhoh lhoh adek kenapa? LO APAIN ADEK GUE ALFAA! "

"Kan gue lagi" kata Alfa lesu.

"Nantik gue ceritain dah kak" kataku sambil meng end video call itu.

"Oh gitu yaa, kakaknya diceritain, gue enggak ohh" kata Alfa.

"Iyalah" kata gue sewot. Gaktau kenapa sejak insiden tadi gue sewot mulu sama dia. Hhh.

"Lo kenapa sih?" tanyanya.

Gue menggeleng dan melanjutkan membuat adonan kue itu, sementara Alfa mengacak rambutnya frustasi.

~~~

Halohaaaaaa. Gue ada ide buat ngelanjutin ini. ;)

Masih belum tau cara ngasih mulmet ;(

CHANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang