10. ujan

1.9K 260 81
                                    

suasana menjadi canggung setelah apa yang terjadi di bioskop tadi. mark terus menghindari kontak mata dengan jackson.

malu bgst:( —mark tuan

sedangkan jinyoung dan jaebum masih bermesra-mesra an.

"jack, udah jam setengah satu, katanya lu jam 2 ada urusan?" ucap mark dengan gugup.

jackson melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya, "ah iya, yaudah yuk pulang, atau lu mau ngekorin mereka?" jackson menunjuk kearah jaebum dan jinyoung dengan matanya.

mark memberikan senyum miring, "yang ada gua dihina jadi setan, bangsat. ga ada otak lu."

jackson tertawa, "oke oke, jangan ngegas dong sayang."

"sekali lagi panggil sayang gua tendang biji lu."

yawlo gua punya mantan galak bener, pikir jackson.

mark dan jackson berjalan menuju tempat parkir, suasananya kembali canggung.

"ah sial, ujan lagi." misuh mark sambil mengusap lengannya. tiba-tiba ia merasakan ada yang menutupi lengannya.

"nih pake, ntar lo masuk angin." jackson memberikan jaketnya.

"ntar lu gimana?"

"banyak nanya, pake aja."

mark menerima jaket tersebut dan memakainya. jackson tersenyum geli melihat mark yang tampak kecil memakai jaket miliknya.

jackson memakaikan kupluk jaket tersebut ke kepala mark membuat sang empu protes.

"ngapain sih."

"biar gak dingin." jackson menarik resleting jaket miliknya dan memasangkan helm ke kepala mark.

ia tertawa puas melihat mark seperti telur, "lo gemesin banget sih."

"diem anjing."





"fak, gak ada siapa-siapa." mark mendorong gerbang rumahnya yang terkunci.

jackson yang masih duduk dimotornya hanya menatap geli kearah mark yang sedang mengumpat.

"bangsat lah, mana hujan."

"mending ke rumah gua—"

"gak makasih."

tiba-tiba muncul kilat, mark langsung berlari kearah jackson dan memejamkan matanya. tubuhnya melonjak kaget ketika mendengar suara petir yang cukup kencang.

"yakin gak mau kerumah gua aja?" tanya jackson sambil menatap mark yang tengah jongkok.

mark hanya diam.

"ada emak gua, gua gak bakal merkosa lu mark astaga."

"mau atau engga? gua kedinginan ini."

akhirnya mark menyetujui nya karena tak tega melihat jackson yang kedinginan.




"jack, lo yakin nyokap lu di rumah?"

"harusnya sih begitu."

mark menatap isi rumah jackson yang tampak masih kosong. di ruang tamu hanya terdapat sofa, meja dan sebuah tv—ya namanya baru banget pindah.

"gua mau ke kamar, mau ikut atau tunggu disini?"

mark melirik kearah ruang tamu jackson yang sepi dan sunyi.

"kalo lu mau, lu bisa nyalain tv nya kok."

"g–gue disini aja deh."

jackson mengangguk dan pergi menuju kamarnya.

[✓]tetanggaan ✘ marksonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang