bambam berjalan menyusuri koridor kelas dengan cepat, setiap langkahnya sengaja ia hentakkan dengan kasar sebagai pelampiasan emosinya.
diketuknya dengan tak santai pintu kelas dengan tag "XI IPA 3".
jinyoung yang baru saja datang menatap bingung kearah pemuda kurus yang sedang menggedor pintu kelasnya.
"permisi, cari siapa?" tanya nya dengan lembut.
"ada jackson?—eh, lo gebetan jaebum kan ya?" bambam menulusuri jinyoung dengan mata cantik nya.
jinyoung mengerjap, "eh, iya?"
"eh, udah berapa kali cipokan?"
"h–hah?"
bambam menepuk kepalanya, yang dia cari jackson, kenapa malah melenceng ke gebetan si botak jenong itu.
"sorry— lo liat jackson?"
"oh, tadi masih di parkiran, kayaknya sih udah pergi, mungkin sekarang lagi ada di koridor bawah." bambam mengangguk dan mengucapkan terimakasih sebelum pergi berlari mencari jackson.
matanya menangkap sosok jackson yang sedang berjalan di koridor lantai pertama dengan hoodie hitam.
"woi!" panggil bambam, jackson mengangkat kepalanya dan menatap bambam yang tengah berkacak pinggang di depannya.
jackson mengangkat sebelah alisnya melihat hal tersebut. kemudian ia merasakan hoodie belakangnya ditarik dan diseret dengan kasar.
"gak bakal bisa lepas lo dari amukan gua, beraninya bikin partner nyabe gua nangis." gerutu bambam sambil menyeret jackson yang mengundang perhatian siswa lain.
"eh, gila lo bam, ngapain lo." jackson meronta, lehernya tercekik, tas nya yang malang terpaksa ia gunakan sebagai pelindung bokongnya agar tidak tergesek dengan lantai.
bambam melepas cengkraman nya pada hoodie jackson setelah ia sampai ditempat sepi.
dengan tatapan tajam, ia mulai menginterogasi jackson.
"lo apain sampe bikin mark nangis hah?"
"hah? hah!? mark nangis?"
bambam nyaris menginjak kaki jackson saking kesalnya, "gausah sok-sok gak tau gitu lu."
jackson meringis mendapatkan perlakuan kasar dari bambam, "bam, bantu gua bam." pintanya sambil menatap bambam.
"oga—"
"buat mark, please?"
bambam diam menatap jackson yang masih terduduk dilantai.
bambam tau jackson mau minta apa, tapi ia masih kesal dengan perlakuan jackson terhadap mark.
"kalo bisa ngebahayain mark, gua gak bakal bantu." tegas bambam.
jackson tersenyum, "gak bakal."
jaebum memukul pelan bola basket ditanggannya ke kepala mark yang tengah bengong.
"wei, bujank, bengong mulu lo, kesambet?" tanya jaebum.
mark menggeleng, "ga," jawabnya dengan tatapan kosong.
alis jaebum mengkerut melihat mark yang tidak biasa, "lo gak sakit kan?" tanyanya sambil menepuk bahu mark.
mark menggeleng lagi, "engga, udah sana lanjut main, gua mau balik ke kelas." ia melenggang pergi meninggalkan jaebum yang berdiri dilapangan dengan tatapan bingung.
mark memejamkan matanya sambil mengipasi dirinya dengan buku nya. dikepalanya masih terngiang-ngiang perkataan dan perlakuan jackson kemarin.
"apaan sih anjing, tiba-tiba marah sama gua, gak danta bener jadi orang." misuh mark dengan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓]tetanggaan ✘ markson
Fanfic[bxb] punya tetangga yang ternyata mantan pacar itu gimana sih rasanya? copyright 2018 © by softbum