mark merapikan buku-bukunya dengan malas, ia menatap kelasnya yang sudah sepi. ia pulang terakhir karena mendapat ceramah dari pak shindong gara-gara bengong pas pelajarannya.
galak pak shindong itu:(
batuk pas dia lagi ngejelasin aja langsung dilempar pake kapur.
tapi sekalinya baik, langsung bebas gak belajar.
bahkan pernah ngajakin barter film bokep sama jaebum.
kan bandar dia, komplotan ama guru-guru kayak pak shindong.
mark menatap koridor yang cukup sepi, ia berjalan menuju tempat parkir dengan tatapan kosong, berharap jaebum masih menunggu nya.
awas aja kalo kaga, selepet pake gesper besok sama mark.
sialnya, jaebum benar-benar meninggalkan nya. terlihat dari tempat parkiran yang kosong.
mark menarik nafasnya dan mengusap dadanya dengan sabar. kemudian ia berjalan menuju gerbang sekolah dan keluar dari sana.
"naik angkot apa pesen gojek ya?" gumamnya sambil memainkan ponselnya.
bukannya memesan gojek atau mencari angkot mark malah bengong sambil menatap jalanan.
kemudian ia teringat ucapan 'mantan' nya itu.
"nanti pulang bareng ya, gue tunggu di parkiran."
mark mendengus kesal, "dasar, php kampret."
"siapa yang php?"
"eh monyet! kaget gu-" yah kan mampus.
jackson menyentil kening mark dengan pelan, "masih aja ya."
mark mengaduh dan mengusap keningnya, "iya-iya maaf. abisnya kaget gua. eh lu kenapa belum pulang?"
"kan nungguin ka-"
"tadi istirahat gua bilang apa?"
"iya, gua nungguin lo, kan gua udah bilang pulang bareng." mark hanya diam menatap pemuda didepannya.
"udah ah, panas nih, yuk pulang." jackson menarik tangan mark menuju motornya.
mark menaikkan sebelah alisnya saat melihat jackson memakai helmnya, "lo serius naik itu? emang kaki lo nyampe?" ejeknya.
"lo ngeledek ya? mentang-mentang kaki lo emang lebih panjang, tapi tinggi kita sama. ya lu lebih tinggi setengah senti lah, gara-gara leher lo." mark dapat melihat jackson menyeringai dan menatap lehernya dari balik helmnya.
refleks mark menutup lehernya dengan tangannya, "heh! liatin apaan lo!"
"hehe engga, cepetan naik panas nih." mark mendengus kemudian ia menaiki motor jackson dan melipat kedua tangannya.
"udah?" mark mengangguk, "gak mau pegangan nih? gua bawanya ngebut loh." jackson melirik mark dari kaca spionnya.
"lo modus atau apaan." mark menyipitkan matanya.
"iya modus, heheh."
"anjir lu ya." mark memukul punggung jackson dengan kesal.
tiba-tiba jackson menjalankan motornya keluar dari gerbang dengan cepat, mark refleks berpegangan pada jaket jackson.
"eh bahlul! pelan-pelan napa, kalo gua jatuh gimana?"
"ya kalo jatuh, bangun lah."
gampar anak orang dosa gak sih.
"ah gua naik ojek aja lah." tangan mark langsung ditahan oleh mantannya itu.
"eh jangan dong, gue pelan-pelan deh." jackson mengusap punggung tangan pemuda yang sedang cemberut, "jangan ngambek dong, ntar gak cantik lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓]tetanggaan ✘ markson
Fiksi Penggemar[bxb] punya tetangga yang ternyata mantan pacar itu gimana sih rasanya? copyright 2018 © by softbum