Chapter 19

389 67 38
                                    

07.05

tok tok tok, Taeyong mengetuk pintu kamar Taeyeon berkali – kali

“Nuna, apa kau belum bangun?” ucap Taeyong sambil mengetuk pintunya

“NUNAAA” teriak Taeyong

disisi lain tepatnya dikamar taeyeon. Taeyeon terbaring dilantai.

Taeyeon pov

Aku membuka mataku perlahan, kepalaku langsung  terasa sakit. aku mencoba duduk meski kepalaku sangat sakit. Aku melihat kesekeliling kamar.

Berantakan, itulah yang kulihat. banyak pecahan gelas, seluruh barang dilaci nya berada dilantai dan tersebar, Guling, selimut yang berada dilantai, beberapa kosmetik pun berantakan.

Aku menghela nafas pelan, lalu mencoba bangkit berdiri dan berjalan dengan dinding sebagai penahan. Aku berjalan menuju pintu berniat untuk membukanya, karena Taeyong terus berteriak diluar. Tapi saat aku akan membuka pintu, aku mengurungkan niatku. aku menatap tangan dan kakiku yang terluka.

“Nunaaaaa” ucap Taeyong lagi. Aku pun menghela nafas pelan

“Iya, Nuna sudah bangun. sekarang bersiaplah.. tunggu Nuna sebentar” ucapku

“Baiklah, Cepatlah aku sudah terlambat” ucap Taeyong, aku mengangguk meski aku tau Taeyong tidak akan melihatnya.

Aku pun berjalan mengambil baju dan memasuki kamar mandi. Aku langsung meringis kesakitan saat Air membasuh tubuhku, Aku mencoba bertahan untuk tidak teriak. karena jika aku teriak maka semua orang akan datang kesini.

Hari ini aku memakai pakaian serba panjang karena aku harus menutupi luka. tapi sebelumnya aku mengobati dan memberi perban pada lukaku agar tidak infeksi.

setelah siap aku melirik jam menunjukan pukul 8. aku pun bergegas keluar dan melihat Taeyong yang sudah cemberut. Bukankah ini masih belum terlambat?

“Ayo berangkat” Ucapku

“Aku tidak mau” ucap Taeyong lalu bangkit berdiri dan meninggalkan aku. aku mencoba menahan tangannya

“Ada apa? apa kau marah padaku?” tanyaku, Dia menghempaskan tangan ku kasar. dia tidak pernah seperti ini sebelumnya. aku meringis saat kembali merasaan sakit ditanganku

“JANGAN GANGGU AKU, AKU BENCI KALIAN” teriak Taeyong lalu berlari memasuki kamarnya.

aku pun mengalihkan pandanganku pada beberapa pelayan.

“Ada apa lagi dengan Taeyong?” tanyaku

“Tadi pagi Tuan Muda menyiapkan sarapan sendiri untuk mu dan Nyonya serta Tuan besar, Tapi setelah siap mereka malah memilih pergi bekerja. dan Nona juga tidak turun kebawah, sehingga Tuan muda langsung marah” jelas suho

“Eomma, dan Appa sudah pulang dari japan?” tanyaku, Dia mengangguk

“Tengah malam tadi mereka sudah tiba” ucap nya. pantas saja aku tidak tau, kan aku tidak sadar waktu itu.

“Baiklah, kalian boleh kembali bekerja” ucapku kemudian berjalan memasuki kamar taeyong

Kamar nya tidak dikunci, Aku pun masuk kedalam dan melihat Taeyong sedang mentupi seluruh tubuhnya dengan  selimut. aku pun berjalan menghampiri Taeyong

“Nuna lapar, apa tidak ada yang mau menemaniku?” ucap ku, Tidak Ada jawaban

“Yasudahlah, Nuna tidak akan sarapan dan akan menahan lapar seharian” ucapku lagi dan bangkit berdiri, tapi tangan Taeyong menahanku. dan Taeyong memeluk sambil menangis

Love or Sacrifice (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang