We Got Married •| NCT Dream

eps 6

We got married, hari ini berlanjut. Makan malam dengan pesta barbeque kecil semalam, tidak berjalan terlalu baik. Dan sepertinya, akan berlanjut hingga hari ini. Tapi ada kejutan bagi mereka semua.

Apa kejutan tersebut ?

We got married, dimulai !

***

"Yo! Gimana keadaan di dorm ? Ten hyung berhasil bakar dapur kita atau gak ?"

Sosok di layar tabletnya, tertawa akibat candaan Lucas. Ya. Mereka sedang melakukan sebuah video call untuk sekedar tahu bagaimana keadaan para member Nct wayv disana. Sehari berpisah, Lucas merindukan pemandangan dapur yang kacau akibat ulah Ten.

"Beruntung. Kita gak makan masakannya Ten. Kita makan ayam goreng !"

Suara lembut yang terdengar bersemangat tersebut adalah milik Xiaojun. Dia berada di samping Hendery, tersenyum lebar, tertawa dalam rangkulan hangat kekasihnya. Lucas tersenyum simpul. Iri pada ketenangan sepasang kekasih yang terus menikmati musim semi di tengah bulan februari.

"Jungwoo hyung ?"

Hendery menoleh ke belakang. Mungkin mencari keberadaan pemilik nama yang baru saja Lucas sebut. Barulah kemudian, Hendery menggeleng.

"Di kamar. Gak keluar-keluar tuh"

"Kata Jungwoo, dia kangen kamu, cas" sambung Xiaojun sambil terkekeh mengingat pembicaraannya bersama Jungwoo tadi pagi.

Lucas menanggapinya sebagai candaan. "Hahaha.. gak mungkin. Tapi.. bilang aja. Gue kangen denger suaranya"

"Boleh ! Aku bilangin sekarang ya ?!"

Hendery mengangguk. "Buruan. Pasti dia langsung seneng"

Bisa Lucas lihat dari layar tablet kalau sekarang Xiaojun beranjak dari duduknya. Lelaki manis itu berdiri, pergi sejenak, disusul dengan suara langkahnya. Lucas hanya terkekeh. Tidak pernah menganggap pembicaraan seperti tadi adalah hal serius. Tentu saja lelucon. Sejak kapan Jungwoo bisa merindukannya ?. Dalam pikiran Lucas, Jungwoo hanya tahu cara untuk bersikap jutek padanya.

***

Renjun baru saja keluar dari kamar mandi. Tubuhnya yang lembab sudah terbalut sebuah piyama biru tua. Ia berjalan menuju kasur sembari mengeringkan rambut dengan sebuah handuk kecil. Ia bersiap untuk tidur.

Namun sejenak, ia terdiam di samping kasur sambil memandang Chenle yang sudah tertidur dengan posisi memunggunginya. Renjun tak menunjukkan ekspresi apa-apa. Ia hanya diam, memandang Chenle, dan berakhir dengan helaan nafas.