We got married telah sampai di episode terakhir. Hari ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai persahabatan mereka yang sebenarnya dan juga mengakhiri kisah cinta mereka semua.
Apakah semuanya benar-benar sudah berakhir ?
We got married dimulai !
***
Para staff sudah menyiapkan sebuah tempat khusus untuk episode terakhir hari ini. Yaitu sebuah villa di daerah Gamcheon, Busan. Dimana daerah tersebut merupakan pemukiman rapat dengan rumah yang memiliki berbagai warna. Posisi tanah yang miring dan berada di dataran tinggi, menjadikan Gamcheon sebagai tempat sempurna menikmati pemandangan malamnya kota.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Para dreamies sudah tiba. Mereka berkumpul di ruang tengah sambil membawa anak-anak mereka.
Posisi paling ujung ada Lucas dan Haechan bersama Jiyeon di gendongan punggung Lucas. Lalu di sebelahnya ada Renjun dan Jeno bersama bayi mereka di pangkuan Renjun.
Di sebelah keluarga kecil Jeno, ada Mark, Jaemin dan bayi mereka di gendongan Jaemin. Terakhir adalah Chenle dan Jisung yang duduk di atas karpet bersama bayi mereka di dalam kereta dorong.
Ya, Chenle dan Jisung sama-sama tidak tahu cara menggendong bayi.
"Jadi, hari ini adalah episode terakhir"
Jaemin langsung menekuk wajahnya setelah mendengar pengumuman PD-nim. Akan tetapi, tiba-tiba Jaemin merasakan sesuatu menyentuh tangannya. Begitu Jaemin melihat, ada tangan Mark yang menaut dengannya. Jaemin mendongak. Mark sedang tersenyum hangat ke arahnya.
"Jadi kami harap, hari ini adalah hari terakhir yang sama bahagianya seperti kalian pertama kali bertemu. Mengerti ?"
Haechan fikir, ia tak akan bisa melakukannya. Haechan merasa hari ini tidak seharusnya menjadi yang terakhir. Ia baru saja merasakan perasaan yang sesungguhnya pada Lucas. Ia juga baru saja bahagia bersama orang yang tepat. Mengapa waktu harus berlalu secepat ini ?.
***
Sesi wawancara,
"Bagaimana perasaanmu hari ini ?"
Haechan tidak tahu harus menceritakan perasaannya dengan kata seperti apa. Karena yang ia tahu hanya satu.
"Aku sedih"
"Rasanya... Aku tidak mau mengakhiri ini semua." Haechan mengusap air matanya. "Karena aku baru saja bahagia"
Haechan menunduk. Ia memeluk tubuhnya sendiri sambil terisak. Tak peduli seberapa kuat Haechan menahan air matanya dan berusaha untuk baik-baik saja, Haechan tetap tidak bisa berhenti menangis.
"Aku baru saja mencintainya... Kenapa harus berakhir sekarang ? Hiks... Hiks"
