eps 10

17.6K 1.7K 375
                                    

We got married hari ini sudah tidak lagi berada di Jeju. Para dreamies akan pulang kembali ke Seoul dan menikmati hidup pra-menikah mereka bersama pasangan masing-masing.

Kira-kira, bagaimana kehidupan pra-menikah para dreamies ?

We got married dimulai !

***


Mari kita mulai hari ini dengan cerita singkat sepasang pasutri muda dan baru. Mereka berdua yang duduk berdampingan menghadap sepasang pasutri tua, adalah Haechan dan Lucas. Mereka berdua memutuskan untuk tinggal saja di rumah Haechan selagi manager-nim sudah mengijinkan.

Tapi masalah tidak berada di posisi itu. Masalahnya adalah Lucas yang sedari tadi tidak sanggup berhenti menunduk, menelan ludah, menahan rasa gugup dengan tangan yang sulit diam. Berhadapan dengan sosok lelaki paruh baya berkacamata kotak tersebut, membuat Lucas merasa gugup layaknya naik ke atas panggung untuk pertama kalinya dulu.

Setelah Haechan menceritakan semuanya, termasuk rencana program ini, tak banyak kata yang keluar dari bibir sang ayah. Tuan Lee hanya diam sejenak. Kemudian ia berdiri, menghampiri Lucas.

"Lucas"

Suara berat yang terlantun tegas, mampu membuat Lucas mendongak kaget. "Iya pak ?!"

Sejenak tuan Lee diam memperhatikan Lucas dengan begitu teliti. Mulai dari ujung kaki sampai rambut coklat tuanya.

"Jaga Haechan baik-baik" kata tuan Lee sambil menepuk bahu Lucas dan tersenyum. Seketika bahu Lucas jatuh lemas. Hembusan nafas lega keluar darinya. Rasa gugup itu meluruh dari jiwanya. Lucas pun membalas senyum sang ayah dengan barisan giginya yang rapi. Tangan kanannya terangkat melakukan hormat.

"Siap pak !"

"Bagus." Jawab ayah Haechan.

***


Sebuah kesialan. Jeno mengeluh lapar di kamar. Namun ketika Renjun membuka kulkas di dapur, tidak ada apapun yang bisa mereka makan. Hanya seikat sayur layu yang sepertinya tak sengaja Renjun tinggalkan sebelum akhirnya pergi meninggalkan apartemen lamanya beberapa minggu yang lalu.

Saat matanya tengah menatap kecewa ke arah kulkas, seseorang memeluknya dari belakang. Dia Jeno yang sekarang menyandarkan kepalanya di bahu Renjun dengan manja.

"Tidak ada makanan ?"

Renjun mengangguk. "Iya. Aku lupa beli"

"Kalau gitu ..." Renjun menoleh ke arah Jeno, menunggu lanjutan kalimatnya. "Biasanyakan, pasangan suami istri suka belanja bulanan. Mau coba ?"

"Sekarang ?"

"Iyalah"

Renjun tersenyum lebar. "Kamu tunggu disini ya ! Aku mau ganti baju !"

"Iya. Aku tunggu" kata Jeno sambil tersenyum gemas melihat wajah sumringah Renjun. Dan, tanpa perlu berfikir panjang pun, Renjun segera berlari masuk ke dalam kamarnya.

***


Jaemin hanya berniat untuk melakukan apa yang seharusnya seorang istri lakukan. Ia menyiapkan semua keperluan Mark pagi-pagi. Mark harus pergi ke kantor agensi untuk membicarakan comeback unitnya. Selagi Mark mandi, Jaemin menyiapkan beberapa setelan baju Mark di atas kasur. Ia juga mengetuk pintu kamar mandi.

"Mark hyung.." panggilnya dengan lembut.

Mark terkejut mendengar suara Jaemin dari luar sana. Tangannya segera menyambar kran untuk mematikan shower.

We Got Married •| NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang