EMPAT

19 0 0
                                    

"Adek tau gak? sebenarnya nyamuk itu punya nama"

"Siapa namanya?"

"Tatang?"

"Knp tatang?"

"tatang seekor nyamuk, hap, lalu ditangkap
Pasti adek baru tau"

"Datang
Astaghfirullah"

"Tatang"

"Datang seekor nyamuk, hap, hap, lalu ditangkap.
Astaghfirullah."

"Hahahaha. Datang ya."

"Pasti abang mau bilang."

"Kapan dirubah"

"Kapan berubah?"

Hahahaha, jawaban kami samaan. Aku tertawa karena jawaban kami yang samaan. Semakin lama aku semakin hafal tentang Bang Febri, dari mulai ngeselinnya, gaya jawabannya, cara balas dan cara tulis chattingannya, apapun semua tentangnya, kecuali apa yang ia sukai walau ku tau mungkin ia tak suka padaku. Aku bergumam memberikan senyum sambil menatap HP dengan senyuman manis seolah dia ada di depanku.

"Kan
Hafal
Rani hafal banget tentang abang"

"Ciee yang hafal tentang abang."

"Udah tau aja Rani abang kemana."

"Abang jadi terhura.
Tapi abang gak hafal adek."

Rasanya wajar jika ia tak hafal tentangku. Ya, kami memang baru kenal. Katakanlah ku bucin (Budak Cinta), walau baru kenal hampir beberapa yang bisa ku ingat tentang bang febri. Aku jadi penasaran darimana ia tau nama lengkapku, nama instagramku, aku penasaran.

"Abang"

"Tuan dek."

"Ada yang mau Rania tanya, tapi abang gak boleh marah ya."

"tanyalah, tp choice ya, kalau essay lama ngetiknya."

"bg, kita gak lagi ujian.
Abg tw ig Rani drmn?"

"Hahaha.
Yaudah beuh, abg taunya krn abg cari lah dek -_-
klo gk kita cari mana kita tau."

"abg tau nama lengkap Rani darimana?"

"Dari berkas yang dibawa bang Firman."

"Jd abg penasaran sm Rani? mw liat seberapa alay Rani di instagram bg?"

"hahahaha, gak kok.
Abg cm mw follow aja.
Pasti adk follback abg, jd bertambah deh followers abg."

"Nambah2 followers ya bg?"

"gk juga kok. cm nambah teman aja. kan udah kenal, walau gk kenal dekat."

"Setelah kenal, apa yg abg dpt?"

"yaaa, dpt apaan ya
Soalnya gk ada yang abg cari dari pertemanan kita
Abg pyur ingin berteman
Kalau mencari, bukan berteman namanya dong.
Dan kalau mencari, bakalan cepat dilupain.
makanya abang gk cari apa2 dari Adk, abg pyur ingin berteman dengan dek Rania Mutiara Julianti :)"

Sontak saja, aku speechless. Aku tak bisa mengungkapkan dengan kata. Rasanya aku seperti terbang ke udara. Kalimat itu sangat membuatku meleleh. Aku pun tersenyum sambil menutup bibirku. Senyumku merekah tak jemu2 walau hanya dianggap pyur sebagai teman. Aku pun menjawab argumennya dengan jawaban yang tak kalah sengit, tetapi ia mampu untuk menangkis jawabanku. Anak itu, belajar debat dimana dia? Apa di kampusnya
ia belajar berdebat juga? Akhirnya aku pun tak sanggum membalas argumennya yang menyesakkan dada karena menguras logika otakku.

"Yaya bang. Sama abang Rani kalah terus. Rani tidur cepat aja"

"Tumben cepat tidur?
Udah menang kok. Di hati abang adek udh menang"

"Krn Ran gk lama tidur -_-"

"hahaha"

"abg gk kecepetan bg? Ran terlalu cepat menang di hati abang
Ran aja sulit utk membuat org menang di hati Ran. Kenalnya harus lama, sebulan, 2 atau 3 bulan. Sering jumpa"

"Dprd kalah kan?"

"hmm, iya sih. Tp yg jls ran psti kenal baik, kyk teman kuliah, temen pas jumpa dsni, atau dll. yg jls bukan kenal dari sosial media."

"hmm, wajar. Setiap org beda2 utk menang di hati org lain. Lumrah kok"

"Knp ran bisa menang di hati abg?"

"Krn Ran gk kalah"

"selain itu? gk ada alasan lain?"

"gk ada sih. emg utk menang hrs ada alasan ya?"

"Klo emg menang gk ada alasan, kyknya bnyk org yg bisa menang di hati abg."

"gk juga kok."

"Pasti seseorang punya nilai plus makanya bisa menang di hati abang."

"Ya kan kalau menang ya menang aja gitu.
Cm status pemenangnya sbg apa yg beda."

"Klo utk Rani Rani udah tau, Rani menang sebagai adik yg baik. Lucu n rada tengil. lumayan sebagai hiburan dlm hidup."

"Bisa jadi menang krn selain adik.
Tapi kan kita gatau kan."

Aku langsung speechless, rasanya. ketika seseorang yang kita mulai jatuh hati berkata seperti ini rasanya kupu2 sudah meledak di dalam perut. Aku bahkan terkejut dan mulai seperti orang gila yang tersenyum2 krn jatuh cinta. Dengan senyum merekah ku lanjutkan chattinganku.

"Jd abg berharap inda bisa menang sbg 'selain adik' ?"

"gk juga
abg gk berharap apa2 selain hanya kpd Allah dek. Alhamdulillah
dan adk jg hrs gitu, sm siapa aja, jgn prnh berharap
krn berharap kpd manusia sm dgn bohong
yakan."

Senyumku mengendur. Jawaban darinya membuatku kurang semangat, tetapi tak apa. Aku menutupi rasa kecewaku sedikit

"Iya. Wah, berbobot sekali pembicaraan ini."

"hhaha, menurut adek. Chat sama abang gimana rasanya?"

"Kesel, lucu, bijak, gk suntuk, ketawa"
dan aku suka

"Tu kan beda. Kawan abg blg suntuk chat sm abg, tp adk enggak.
krn abg gk kyk gni sm kawan abg. Kawan abg seriusnya over."

"Serius?"

"iya, serius. mi apa?"

"ishh, udah ah."

"iya, udah ya
mata abg tinggal 1 watt lagi.
Abg istirahat dluan ya.
Adk klo mw tdr jgn lupa tutup mata ya.
Kan susah tidur kalau mata terbuka waktu tidur kan.
Jadi sebelum adk istirahat, abg ucapin selamat istirahat terus ya.
Semoga hari adk besok menyenangkan.
See you and terimong geunaseh"

"Iya bg, maaf ya udah ganggu wkt abg.
Semoga hari abg besok menyenangkan juga, mksh udah jd teman Rani utk bertukar ide dan pemikiran. See you."

Aku sempat menuliskan kata Love you, sempat terkirim, tapi ku tarik. Katakanlah aku antara sengaja tak sengaja, tapi aku harus mengakui kalau aku suka padanya dan melanggar aturanku sendiri, yaitu menyukai seseorang minimal setahun, ini apanya setahun mungkin tak sampai sebulan aku sudah jatuh pada seorang bang febri.

LingkaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang