Before Words

24.2K 2K 103
                                    

Cerita ini bermula ketika reputasi murid nomor satu di sekolah terancam lengser, karena rumor tentang berandalan yang terkenal pintar masuk dan bergabung ke dalam sekolah tersebut.

Hyunjin merupakan seorang siswa anti sosial yang selalu dengan mudah menaklukan seluruh mata pelajaran disekolahnya. Namanya akan bertengger dalam urutan teratas siswa berprestasi, memborong seluruh beasiswa yang sekolah tawarkan, dan berpartisipasi dalam banyak kontes cerdas cermat yang membawa harum nama SMA Trisakti tersebut di mata negara.

Hyunjin anak yang baik. Dia ramah kepada siapapun meski selalu menolak berteman dengan mereka semua. Ia hanya akan bicara bila di butuhkan, gerak-geriknya hampir seperti angin, berjalan kesana kemari seolah tidak terlihat. Waktunya akan ia habiskan didalam perpustakaan, tenggelam bersama buku-buku pelajaran, di dampingi kaca mata tebal yang selalu bertengger menghias wajahnya.

Sejauh ini, teman Hyunjin hanya satu.
Namanya Lee Minho, kapten tim dance di sekolah mereka. Pertemanan itupun terjalin paksa karena Hyunjin dan Minho terikat hubungan darah karena sepupu.

Berteman di sini bukan berarti Hyunjin atau Minho akan mengekor kemanapun salah seorang dari mereka pergi. Mereka memiliki kehidupan sosial masing-masing.

Jika Hyunjin terkenal karena kecerdasan otaknya, Minho lebih terkenal lagi karena bakat dan visual yang ia miliki. Pertemanan mereka cukup unik. Minho hanya akan menegur Hyunjin jika pemuda itu butuh seseorang untuk mengejar ketinggalan mata pelajarannya, dan sebagai timbal balik, Minho akan melindungi Hyunjin saat ia terkena masalah.







Pada intinya, kehidupan Hyunjin sudah masuk dalam kategori damai dan sentosa.







tapi itu dulu...




Sebelum pemuda tengil pindahan luar negeri itu datang dan mengobrak-abrik kehidupan Hyunjin dengan tidak sengaja...





Atau sebenarnya.... Jeongin memang sengaja?






warning: jangan berharap banyak soal buku ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








warning: jangan berharap banyak soal buku ini.

JANGAN BANDELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang