Jeongin dan Pacarnya Felix

9.6K 1.2K 331
                                    

Jeongin sedang asik menonton kartun larva sambil ngemil bakwan jagung buatan bunda sebelum bel pintu rumah mereka berbunyi.

"Bundaaaaa ada tamu!!" Teriak anak itu karena enggan acara nonton tv-nya di ganggu.

"Bukain dulu dek. Jangan males males!" Dari arah dapur, Jihyo berteriak tak kalah kencangnya.

Karena tidak ingin bundanya mengomel lebih lanjut, Jeongin-pun beranjak dari sofa dan membukakan pitu. Kemudian tersenyum senang setelah melihat siapa tamu yang datang,

"Hai, Felix-nya ada?"

Changbin melotot, "Kebalik!" Hardik pemuda itu kesal, sementara yang dimarahi malah merengut tanpa dosa, "Ih, kakak Changbin galak!"

"Kan tadi harusnya kakak yang ngomong begitu dek...." Ujarnya seraya mengelus-elus kepala Jeongin agar tidak semakin rewel nantinya, "Felix-nya di dalam, kan?"

Jeongin mengangguk, "Kakak bawa apa tuh?"

"Oh... Ini kakak bawa oleh-oleh dari liburan kemarin." Changbin menyerahkan salah satu peperbag ditangannya untuk Jeongin, ia membawa banyak sekali oleh-oleh untuk keluarga pacarnya itu karena kebetulan dia baru saja kembali setelah liburan dari Milan.

"Isinya apa kak?"

"Sepatu, kan? Kamu kemarin kan mintanya sepatu."

Mendengar jawaban itu, Jeongin segera membongkar isi peperbag di tersebut, mendadak lupa untuk mempersilahkan Changbin masuk terlebih dahulu karena sudah terlanjur bersemangat.

"Wahh.... Mahal nggak ini, kak?"

Changbin mencibir, bukannya terimakasih malah nanyain harga. Kalau bukan calon adik ipar, rasanya sudah mau Changbin tempeleng saja kepala anak ini,

"Mahal lah, dek. Mana ada Balenciaga murah." Jawab Changbin sesabar mungkin.

"Kalau pakai sepatu ini, adek masih bisa nyetir mobil nggak?"

"Ya bisa lah! Emang sepatunya siapa berani ngelarang kamu nyetir mobil."

Jeongin kemudian terngaga dramatis, "Ih keren ya kak? padahal sebelumnya adek nggak bisa nyetir loh.."

"Dek, kamu hadap belakang, geh... mau kakak cekek sebentar."

"He he.."

Tidak lama kemudian Felix yang dicari cari keluar rumah setelah mendengar kabar dari bundanya kalau si Jeongin sedang menerima tamu di luar, pemuda itu tahu pasti kekasihnya yang datang karena mereka sudah janjian sebelum ini.

"Dek? Sepatu baru, ya?" Tanya Felix sambil terkagum kagum melihat sepatu adiknya.

"Oleh-oleh dari kakak Changbin kak. Katanya kalau pakai sepatu ini adek bisa nyetir mobil."

Changbin hanya bisa meringis saat dilirik Felix minta penjelasan, "Mau pamer bunda dulu, ah.." Ujar Jeongin sebelum merebut semua peperbag di tangan Changbin dan membawa semuanya masuk ke dalam.

"Maaf ya, ay... Adek aku memang tengil banget kaya belatung nangka." Selepas kepergian Jeongin, Felix melangkah untuk memeluk Changbin, melepas rindu terhadap pria itu setelah dua minggu lamanya berpisah, "Ngga papa kali, ay. Sudah biasa kok..."

"Kita jadi jalan, kan? Yuk!" Lanjut Changbin mengingatkan.

"Mau kemana?"

"Ke rumah aku dulu mumpung sepi." Jawabnya sambil menaik-naikan alis, "Habis itu terserah mau kemana aja."

Felix melengos, "Aku belum mandi, nanti deh..."

"Nggak usah mandi. Masih manis kok." Bujuk Changbin agar Felix mau. Karena jujur saja, dia rindu sekali berduaan dengan pemuda ini.

"Ih, lagi jelek akunya..."

"Sayang...." Changbin mengelus wajah Felix dan mengecup bibirnya singkat, "Meskipun kamu nggak mandi sebulan, kamu tetap paling sempurna di mata aku." Tangan Felix ia letakan di dadanya untuk membuat kesan semakin romantis,

"Karena cinta itu nggak memandang rupa.. soalnya kalau cuma memandang rupa itu namanya bukan cinta tapi nafsu...."

Felix tersipu malu, pipinya telah memanas sempurna, "Iya, terus?"

"Aku nafsu sama kamu."

"Kontol!"






































ASTAGA FELIX MULUTNYA YA UNTUNG DEDEK GAK DENGER

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ASTAGA FELIX MULUTNYA YA UNTUNG DEDEK GAK DENGER

hehe

JANGAN BANDELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang