Jeongin dan Ujian Akhir

9.5K 1.3K 272
                                    

Suasana SMA Trisakti kala itu sedang tegang namun kondusif karena Ujian akhir sedang berlangsung. Semua murid kelas 11 sudah duduk di bangku mereka masing-masing sesuai nomor ujian yang tertera di atas meja.
Ibu Yubin, pengawas Ujian di kelas IPA-1 membagikan soal mata pelajaran kimia beserta lembar jawabannya di bangku semua murid dengan tenang, "Waktunya 90 menit. Kalian bisa coret-coret soalnya untuk menghitung." Ujarnya seraya memperhatikan gerak-gerak murid di kelas itu untuk mencari apakah ada yang membawa contekan atau kecurangan lain.

Setelah dirasa semua murid sudah mendapat soal dan lembar jawaban masing-masing, wanita tersebut duduk kembali ke bangkunya.

"Kalau sudah selesai segera di kumpulkan, ya..."

"Kalau belum?" Celetuk Jeongin tiba-tiba.

"Kalau belum ya di kerjakan dulu sampai selesai!"

Jeongin meringis tidak tahu diri, pandangannya fokus pada lembar soal dihadapannya, namun mulutnya tidak mau berhenti mengoceh, "Kalau sudah selesai boleh keluar ya, bu?"

"Tidak boleh. Keluarnya bareng-bareng menunggu bel."

"Kenapa?"

Ibu Yubin tersenyum sabar untuk menghadapi anak ajaib ini, "Supaya tidak ribut dan mengganggu kelas lain, nak..."

"Tapi Jeongin kangen Hyunjin... duduknya Jauhan sih..."

Jawaban itu sukses membuat sesisi kelas ramai karena mereka semua tergelak geli,

Hyunjin yang merasa dirinya di sebut hanya pura-pura menulikan telinga agar tidak semakin membuat keributan.

"Sudah! Jangan berisik." Ibu Yubin memukul-mukul meja dengan spidol untuk menenangkan kelasnya kembali,  "Jeongin.... tolong ya nak, jangan ganggu suasana kondusif ujian. Khusus buat kamu kalau sudah selesai boleh pulang."

"Bener ya, bu?"

"Iya bener."

"Hyunjin juga tapi, ya?"

"Hyunjin tetap dikelas, kamu saja yang pulang duluan."

"Maunya sama Hyunjin......"

Sesisi kelas tergelak ramai kembali, "Bucin tuh, bu!" "Iya emang gitu anaknya, bu!" "Sabar ya, bu!" terus bersahut-sahutan sehingga  membuat sang guru mendelik kesal dan menggebrak meja dengan tangannya.

"Kamu nih ngelunjak, ya! Kerjakan soal kamu cepat! Orang sedang ujian bukannya dikerjakan malah ngoceh! Jangan ngomong lagi kalau belum selesai!"

"Orang Jeongin udah selesai kok!" Jawab bocah itu dengan nada merajuk; bibirnya mengerucut sambil melipat tangan kedepan tubuhnya.

Mendengar nada bicara itu, Hyunjin yang tadinya tidak terlalu terusik akhirnya melirik.

Setelah mengenal Jeongin cukup lama, ia sadar kalau Jeongin akan bertingkah defensive kalau sudah merasa dipojokkan.

Jeongin itu lebih suka dipukul daripada di bentak. Meski keras kepala, hatinya sangat lembut dan rapuh sekali. Ia akan menjadi cengeng kalau seseorang mulai meninggikan suara dihadapannya, dan Hyunjin yakin... Tak lama lagi anak itu pasti menangis.

"Jeongin sudah selesai, ya?" Tanya Hyunjin menengahi, wajahnya yang teduh mengulas senyum lebar saat Jeongin menoleh dan mengerjap kearahnya.

"Sudah..." Bisik pemuda itu lirih, membuat dada Hyunjin bergemuruh. Tidak kuasa menahan diri untuk tidak menghampiri Jeongin dan memeluk tubuh kecilnya menenangkan.

Semua orang di kelas itu memandangi Jeongin penasaran, bahkan ibu Yubin yang tadi sempat kesal berbalik cemas melihat wajah Jeongin yang tiba-tiba memerah seperti itu.

"Wah... Hebatnya..." Puji Hyunjin, bermaksud untuk membibit senyum di wajah kekasihnya agar ia tidak sedih lagi, "Aku saja masih belum setengahnya, loh..."

"Jeongin kan, pintar..."

"Iya, Jeongin kan memang paling pintar...."

Jeongin menyembunyikan wajah dengan telapak tangannya malu-malu. "Kamu mau lihat punyaku? Nih!"

"Nggak usah. Kumpulkan saja di depan, terus tungguin aku di kantin ya, sayang?"

"Oke sayang!"







-------






"Han! Kamu sudah selesai juga?!"

Di kantin, Jeongin menghambur ke pelukan sahabatnya yang sudah duduk manis makan mi instan.

"Aku di usir keluar, Je!" Jawab Jisung sambil nyengir seperti orang bodoh.

"Kenapa?"

"Gara-gara aku rame terus di kelas."

"Wah, aku juga! Tos dulu dong!"














"Wah, aku juga! Tos dulu dong!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


nih yang nakal nih. jewer aja kupingnya


HUHU POST THIS BUAT MENGHIBUR DIRI CUZ I GOT HOMESICK </////////3  kangen nasi padang woy :')))))

JANGAN BANDELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang