Jeongin dan Minsung 2/2

10.2K 1.3K 644
                                    

MALMING

2 Tahun Pacaran


Prinsip pacarannya Minho dan Jisung, adalah; keluar, masuk, beli, pulang.

Kalau tidak ada yang mau di beli, ya tidak usah keluar. Kalau yang di beli sudah ketemu, ya pulang.

Mereka berdua sama-sama tidak suka keluyuran di luar meski malam minggu sekalipun. Lebih enak kelonan di kos, katanya.

"Pelumasnya masih?"

Jisung menoleh cepat menatap kekasihnya yang baru saja keluar dari kamar mandi. Baju main yang tadi dia gunakan sudah berganti dengan kaos oblong dan boxer longgar milik Jisung.

Mereka memutuskan pulang ke kosan setelah makan malam di KFC untuk merayakan malam minggu ini.

Jisung adalah yang punya kos.

Keluarganya masih ada di kota yang sama, namun rumah mereka sangat jauh dari sekolah, jaraknya hampir satu jam naik motor,- karena sebab itulah orang tua Jisung akhirnya mengizinkan putra mereka tinggal di kos seorang diri. Tidak sendiri, sih... Minho dan Jeongin kadang datang menginap menemaninya disana.

"Kita mau ngentot sekarang?"

"Mulutmu, loh!... yang alusan sedikit kenapa." Tegur Minho seraya mengacak-acak isi laci kekasihnya untuk mencari benda yang ia maksud.

"Ya udah..... kita mau gituan sekarang?" Koreksinya.

"Iya." Jawab Minho tenang, "Udah lama nggak sih, Sung?... Ngaceng aku lihat kamu nungging-nungging di KFC tadi." Lanjutnya.

Jisung terkikik geli, dia memang sengaja nungging-nungging waktu pesan makanan di kasir KFC karena tahu Minho pasti minta jatah setelahnya. Mereka baru bertemu setelah berpisah hampir seminggu karena Minho mengikuti kontes menari di luar kota.

Jadi malam ini Jisung mau balas dendam. Dia tidak akan membiarkan Minho pulang.

"Nanti deh... Aku masih mager... Kekenyangan..."

"Nah ini masih ada!- Ih, ayo sih sayang.... Nggak nahan lagi ini..."

"Kalau ada maunya aja manggil sayang sayang! Itu pelumasnya tinggal sedikit! habis ini beli lagi, kamu! Sakit nanti pantatku kaya dulu pas kamu sodok di kamar mandi sekolah."

Meski mengomel, Jisung tetap bangkit mematikan lampu sebelum melompat ke kasur dan melucuti pakaiannya. Pemuda itu nungging, membiarkan Minho melakukan apa saja pada tubuhnya; mengerang, mendesah-desah, menjerit-jerit tanpa berhenti sampai hampir tengah malam.

-

"Minggir, aku mau pipis." Jisung menepis tangan sang kekasih yang melingkar erat di tubuhnya. "Jangan lama-lama, ya?"

"Kenapa?"

"Pengen peluk lagi..."

"Iya iya." Jawabnya sembari memakai kembali kaos dan boxer yang tergeletak di lantai. Ruangan itu gelap gulita sehingga Jisung tidak peduli boxer bekas siapa yang ia pakai.

Setelah kepergian Jisung, Minho mencoba memejamkan matanya lagi dengan memeluk bantal bekas Jisung dan menghidu aroma parfum bercampur iler yang menyeruak disana. Hingga tak lama kemudian, Jisung kembali lagi kepelukannya.

JANGAN BANDELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang