Jeongin dan Bunda

9.1K 1.3K 62
                                    

"Bunda, adek habis berantem."

Jeongin mengabarkan berita menakjubkan itu tanpa mengalihkan pandangan dari kartun larva kesayangannya di televisi.

Medengar perkataan anaknya, Jihyo hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala. sudah biasa, Waktu masih muda dulu, suaminya juga sama persis seperti anak bungsunya itu. Nakal dan selalu berbuat rusuh. tidak heran lagi kalau tabiat buruk tersebut menurun ke semua keturunannya. "Kamu ngapain emangnya?"

Jihyo juga tahu, setiap anaknya telibat masalah, pasti si tengil itulah yang berulah duluan.

"Adek aduin pacarnya kalau dia jalan sama cewek lain, eh dianya nggak terima. berantem deh kami."

"Adek nangis nggak?"

Jeongin memandang ibundanya dengan cengiran seperti biasa, "Nangisnya pas sudah nyampe kamar kemaren."

"Berantem kok nangis!"

Dari anak tangga dibelakangnya, suara Felix lantang menyahuti,

"Biarin! kata ayah boleh nangis asal nggak di depan musuh!"

Felix terbahak mendengar jawaban defensif tersebut, "Yang bener itu berantem buat bikin orang nangis, dek. bukan malah kamunya yang nangiiiiis..." Ujar Felix gemas seraya mencubit kedua pipi adiknya.

"Yang bener.... berantem itu nggak bener, dek." Jihyo menanggapi perbincangan kedua putranya, "Bunda kan sudah sering bilang untuk tidak usil, kamu jangan bandel gitu, ah. Sudah besar kok kelahi terus."

"Iya bundaaaaaa...."

JANGAN BANDELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang