Jeongin dan Kecelakaan

8.8K 1.1K 246
                                    

Jeongin masih berada di tengah-tengah jam belajar mengajar dalam kelas saat ia mendengar kabar bahwa sahabatnya dilarikan ke rumah sakit akibat kecelakaan motor siang itu.

Ia tiba di rumah sakit tersebut satu jam kemudian. Setelah merengek-rengek kepada ibu guru di kelas agar diijinkan pergi bersama Hyunjin agar bisa segera menyusul Jisung disana, sampai beliau jengah dan membiarkan anak itu melakukan apa yang ia mau.

Padahal setelah di rumah sakit, Jisung ternyata baik-baik saja. Kakinya hanya terkilir dengan beberapa luka ringan yang akan sembuh dalam beberapa hari. Mereka juga bertemu dengan Minho yang sudah siap siaga disana, karena kebetulan ia sedang membolos hari itu.

"Ini kakinya harus diamputasi ini." Ucap Jisung tiba-tiba.

"Nggak segitunya juga kali, Sung. Orang cuma terkilir, kenapa juga harus diamputasi segala." Jawab Minho sambil menahan gemas untuk tidak menoyor kepala pacarnya.

"Ya nggak papa, lagi pengen aja."

Jeongin yang masih terlihat khawatir diam saja sembari menggenggam tangan Jisung, merengut sedih seakan pemuda itu sedang menderita sakit yang sangat serius.

"Kamu belum boleh jalan dulu, ya?"

"Belum, nih.. Kamu jangan berantem-berantem dulu, ya? tungguin aku."

"Lama, nggak?"

"Paling lama dua minggu, kok."

Ia mengangguk lesu, "Emang kakinya sakit beneran?"

Yang ditanya tersenyum, mengacak-acak rambut sahabatnya sebentar, lalu menyuruh dia mendekat untuk berbaring diranjang bersamanya, "Kalau nggak sakit aku nggak bakal di rawat rumah sakit ini, Je." Jawab Jisung tenang.

"Terus dimana, dong?"

"Di lapangan, main futsal."

Jeongin mengerjap dua kali, kemudian merengut lagi, "Jangan main futsal... Kan, kakinya lagi sakit..."

"Oh, iya juga, ya..."

Minho menoleh kearah sepupunya setelah mendengar percakapan kedua makhluk ajaib itu, "Kalau si Jeongin aku cakar kamu marah nggak?..."

Hyunjin tersenyum geli, "Ya, habis itu giliran kamu yang digerawuk Jisung." Ia sendiri juga heran kenapa Jeongin bisa seperti itu, padahal bunda-nya anggun sekali....

"Terus gimana? Kok bisa jatuh?"

Jisung mulai menceritakan kronologis cerita jatuh dari motornya dengan dramatis. Mulai dari pagi saat ia bangun kesiangan, kaos kakinya hilang, sampai kelakuannya yang mengebut di jalan raya karena takut terlambat, "—Terus tadi tuh aku lihat gerobak molen. Pas niat putar balik mau beli, nggak lihat dulu di depan ada motor, akunya kaget dong! Jadi-nya oleng sampai jatuh. Coba bayangin."

"Bayangin apa sih, bambang???...."

"Ih, bukan bayangin bambang... Bayangin Han kaget sampai jatuh!" Runtuk Jeongin sembari memelototi Minho sebal.

"Yang beneran mau bayangin bambang juga siapaaaa...." Minho mau gantung diri saja rasanya.

"Jeongin, lapar nggak, sayang?" Timpal Hyunjin menengahi, ia teringat pacar bebal-nya itu belum makan sejak pagi.

"Lapar..."

"Mau makan apa?"

"Mau makan di pinggir jalan aja." Jawabnya.

"Soalnya kalau di tengah jalan takut ketabrak? udah nggak usah ngelucu, yang... Mau makan apa? aku belikan sama Minho."

Jeongin merajuk, "Ih, serius... Aku mau makan bakso yang di pinggir jalan.."

"Kalau Jisung?" Minho ikut bertanya.

"Samain aja."

"Pedes, nggak?"

"Mana ku tau, kan belum dimakan."

"Ya, kamu maunya pedes enggak...." Minho beranjak menghampiri Jisung dan menjewer kupingnya.

Namun bukannya kesakitan, anak itu malah tergelak kegelian, "Iya, iya pedes.."

"Ya udah cipok dulu, sini."


































edisi kangen begundals

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

edisi kangen begundals

iiiii gemes bgt adek ganteng bgt pengen nguntal




JANGAN BANDELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang