5

2.2K 205 5
                                    

"Maaf terlambat," tanpa canggung sedikitpun Taehyung masuk ke dalam kelas dengan santai, semua pandangan para murid tertuju padanya termasuk Jimin, ia senang Taehyung tidak jadi membolos.

"Kim Taehyung, kau baru membolos, kan?" tukas  guru Kang kepada Taehyung yang berlalu ke bangkunya.

"Yang penting sekarang aku masuk kan?" Jawab Taehyung enteng yang membuat pria 40 an itu menunjukkan kilat amarah di matanya.

"Dengar, kau tidak bisa seenaknya di sekolah ini, berdiri di depan kelas sampai pelajaranku selesai!!" titah nya tegas, Taehyung memutar bola matanya malas, pikirannya sudah kacau karena si Jimin sialan itu, sekarang harus mendengar ocehan pria tua itu? daripada berkepanjangan ia pun berdiri tanpa basa basi dan menjalankan hukumannya.

"Yah setidaknya aku tidak perlu mendengar ocehannya," gumam Taehyung sambil bersandar pada tembok depan kelasnya.

"Ada apa denganmu? kau bahkan sampai dihukum seperti ini, dasar bodoh." Jungkook datang bersama yang lainnya menghampiri Taehyung yang diam di depan kelas.

"Diamlah jangan banyak bicara," sarkas nya kesal, ia sedang tidak mood untuk bicara atau menanggapi ocehan orang lain.

"Hei jangan mentang mentang kau anak orang kaya kau jadi seenaknya dengan kami!!" Jungkook mulai kehilangan kesabaran ia mencengkram kerah Taehyung kuat, sehingga membuat nya harus meringis karena cengkraman kuat di lehernya.

"Apa yang kalian lakukan?" guru Kang tiba-tiba datang dan memisahkan Jungkook yang sudah hampir melayangkan tinjunya kepada Taehyung.

Jungkook melepaskan tangannya kasar, "Kalian berdua bersihkan koridor sekolah hari ini sepulang sekolah!!" bentak guru Kang kepada mereka.

Mendengr ribut-ribut diluar, Jimin berdiri berniat menghampiri Taehyung tapi tidak jadi karena Taehyung sudah masuk ke dalam kelas dan diikuti dengan Jungkook dan teman temannya dibelakang.

***

"Menyebalkan!" kesal Jungkook dengan melemparkan pelnya ke lantai, matanya tertuju pada Taehyung yang fokus untuk mengepel. ia melangkah lalu berdiri tepat diatas lantai yang baru saja Taehyung pel, akibatnya lantai nya menjadi kotor lagi.

Taehyung menghentikan aktifitas mengepelnya lalu mendongak menatap jungkook yang sudah menatapnya dengan senyuman puas.

"Minggirlah, apa kau buta?" titah Taehyung tegas, di detik berikutnya Jungkook melayangkan pukulannya pada Taehyung sehingga membuat pemuda itu tersungkur kelantai dengan sudut bibir yang berdarah.

Taehyung sedikit kaget, ia mengusap darah di sudut bibirnya dan berusaha berdiri tapi Jungkook sudah ada diatasnya duduk diatas perutnya menahan nya untuk tetap berada di lantai.

"Dengar, selama ini aku selalu menahan amarahku karena aku menganggapmu temanku tapi kau malah menghina seenaknya padaku, kau membuatku marah Kim Taehyung." Jungkook mendaratkan beberapa pukulannya lagi pada taehyung, sehingga membuat wajah pemuda itu penuh lebam.

Dirasa cukup, Jungkook berdiri tersenyum puas lalu pergi dari sana meninggalkan Taehyung yang masih ada di lantai dengan tatapan kosong dan tentu saja wajah penuh lebam kebiruan.

***

Taehyung berjalan sambil menahan nyeri di wajahnya, ia tidak ingin pulang malam ini. ia tidak mau dihujani dengan pertanyaan pertanyaan yang membuat nya jengah tentang lukanya.

Bukanya pulang kerumah, kakinya malah melangkah ke pantai dimana dia selalu mengadu pada ibunya.

"Ibu ... " ucapnya lirih tangannya mengusap pelan sudut bibirnya yang robek dengan darah yang mulai mengering. matanya lurus tertuju pada bintang-bintang yang bersinar terang di langit malam.

Tiba-tiba Taehyung merasakan rasa hangat di wajahnya, ia menoleh dan mendapati Jimin yang sudah menempelkan kompres pada lukanya Taehyung mundur ia menjauhi Jimin tapi dia kalah cepat karena pemuda itu sudah menahan tangannya agar tidak menjauh.

"Kumohon sekali ini saja," pinta Jimin pada nya, Taehyung menurut membiarkan pemuda itu mengobati lukanya sambil sesekali meringis menahan sakit.

"Sudah selesai." Jimin menaruh kompres pada wadah yang ia pinjam kepada penjual yang ada disekitar sana.

"Kenapa kau lakukan ini padaku?" tanya Taehyung pada Jimin, nadanya sedikit lembut, tidak seperti biasanya yang penuh dengan kebencian.

Jimin tersenyum, sebelumnya Taehyung tidak pernah sekalipun berbicara lembut padanya, tapi hari ini seakan akan tuhan berbaik hati padanya dengan melembutkan hati Taehyung.

"Karena kau saudaraku." Jimin menjawab singkat, Taehyung masih mau mendapat jawaban yang lebih dari itu, ia tetap menatap Jimin yang sedang memandang langit.

"Bukankah aku pernah berjanji padamu? Aku akan tetap bersamamu apapun keadaanya, meski kau mengusirku aku akan tetap disini menjagamu." ucap Jimin lalu menoleh kepada
Taehyung yang masih menatapnya.

"Lebih baik kau pulang, kau kan sedang sakit." Taehyung menghindari pandangan Jimin dan mengalihkan pandangannya ke depan menatap air yang tenang.

Jimin sedikit terkejut mendengar pernyataan Taehyung, bagaimana dia bisa tahu ?

"Aku akan lebih sakit lagi kalau kau mengusirku," jawab Jimin mencoba tenang, Taehyung menoleh pada jimin sebentar tidak berkata apapun.

"Itu artinya aku boleh tetap disini menemanimu, kan?" tanya Jimim penuh harap, Taehyung menghela nafasnya lalu mengangguk kecil.

Malam ini tuhan benar-benar baik pada Jimin, hal yang tidak pernah ia bayngkan akan terjadi akhirnya terjadi hari ini, benar-benar luar biasa.

Jimin berdiri lalu melompat kecil menunjukkan betapa bahagia nya dia malam ini, Taehyung sedikit tersenyum melhat tingkah lucu pemuda itu, setidaknya kekesalannya sedikit terobati malam ini.

Jimin kembali duduk di sebelah Taehyung menatap pemuda yang masih tersenyum padanya, menyadari itu, ekspresi wajah Taehyung berubah datar menjadi seperti semula.

"Astaga kau imut sekali, Taehyung ie," ucap Jimin sambil mencubit pipi Taehyung gemas.

"Akh!!, yak kau mau mati ya?!" pekik Taehyung kesakitan,  Jimin hanya tersenyum ia senang karena bisa dekat dengannya.

Tersenyumlah sebelum aku pergi Taehyung.

****

"Kau memukuli taehyung?!" tanya Seokmin dengan nada tinggi kepada jungkook sehingga membuat nya tersedak saat makan ramen.

"Yak! kau mau mati eoh?" kesaa Jungkook, tenggorokannya panas karena tersedak ramen pedas yang baru dibelinya.

"Kau benar benar memukuli anak itu?" tanya Namjoon sambil menyesap rokoknya, Jungkook hanya mengangguk .

"Bukankah kau ingin balas dendam pada si kecil itu? Satu satunya perantara adalah Taehyung," sambung Namjoon masih penasaran.

"Besok lebih baik minta maaf lah" sambung nya kembali.

Jungkook terlihat berpikir sebentar, "Kalau saja bukan karena si kecil itu, aku tidak sudi minta maaf."

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang