Jimin Memories

2.5K 182 4
                                    

.
.
.

" eomma, aku bertemu taehyung hari ini" ucap jimin memberi tahu haewon tentang pertemuan singkatnya dengan taehyung hari ini, haewon hanya mengangguk dan tersenyum mendengar cerita jimin.

" apa dia baik baik saja ?" tanya haewon sambil menyiapkan makan malam, jimin mengangguk tangannya sibuk membantu ibunya.

Haewon bernafas lega " kau menepati janjimu haneul" gumam haewon, " cha... Sekarang ayo kita makan " ajak haewon, Mereka berdua pun makan dengan ocehan jimin meramaikan suasana.

******
Jimin berjalan sendirian disekitar laut kesukaannya, kakinya sibuk menendangi kerikil kecil dihadapannya.

Atensi nya teralihkan pada seorang wanita yang sedang duduk sendirian di tepian laut, membiarkan angin meniup rambut indah panjangnya. Senyum jimin mengembang saat wanita itu melambaikan tangannya.

Jimin berjalan mendekat tapi langkahnya terhenti saat seorang pemuda dan seorang pria mendatangi wanita itu.

Taehyung dan taewoo memeluk haneul, mereka terlihat bahagia, jimin masih diam ditempatnya ingin sekali dia bergabung kesana bercanda bersama mereka, tapi ibunya menyuruhnya untuk tetap bersama haewon.

" eomma tetaplah bahagia " gumamnya lalu pergi meninggalkan laut itu dengan hati yang masih penuh dengan kerinduan.

*******

Jimin datang lagi ke laut itu, dia selalu datang kesana berharap bisa bertemu dengan ibunya tanpa ada seseorang yang mengganggunya, hanya mereka berdua.

Mata jimin menatap wanita yang ia cari, ibunya. Duduk diatas sebuah kayu panjang di tepian laut seprti kebiasaannya.

Jimin melangkah mendekat dia sudah benar benar ada di belakang ibunya sekarang, ada rasa ragu untuk memeluk wanita yang sudah melahirkannya itu.

" kau baru datang ya " ucap haneul mengejutkan jimin." kau tidak mau memeluk ku, Jimin ?." tanya haneul masih membelakangi jimin.

Jimin memeluk ibunya dari belakang membenamkan wajahnya di tengkuk ibunya, aroma wangi tercium dari rambut indah wanita itu.

" aku merindukan eomma " ucap jimin, air matanya mengalir.

Haneul menarik pelan tangan jimin, membawa pemuda itu untuk duduk di dekatnya, mengusap lembut rambut putranya, putranya yang ia tukar demi kebahagiaan sahabatnya.

Haneul tersenyum manis. sangat manis, " eomma juga merindukan jimin " ucap nya lalu merengkuh jimin dalam pelukannya.

" bagaimana kabarmu ? " tanya haneul, kali ini jimin sudah tenang mereka menatap langit malam yang indah. " aku baik baik saja " jawab jimin " lalu eomma ?" sambungnya.

" eomma baik baik saja, apalagi setelah bertemu denganmu " ucap haneul, tangannya menyentuh hidung mancung jimin. Jimin tersenyum sudah lama dia tidak menerima perlakuan seperti itu.

" jimin-ah " panggilan haneul mengalihkan perhatian jimin ,

" jika suatu hari eomma pergi, eomma harap kau menjaga taehyung dengan baik. Berjanjilah pada eomma kau akan tetap bersama taehyung sampai kapanpun, berjanjilah untuk tetap bersamanya " pinta haneul.

Jimin tersenyum tulus " tanpa eomma minta aku akan menjaganya, aku janji akan tetap bersamanya, dia sudah menjadi saudara ku kan sekarang ? " ucap jimin.
" kita bahkan berbagi eomma mana mungkin aku tidak menjaganya " ucap jimin.

" maaf, seharusnya eomma tidak melakukan itu" ucap haneul menyesal.

" eomma tidak perlu meminta maaf, seberapa banyak pun wanita yang kupanggil eomma nanti, eomma tetap yang terbaik. Karena eomma adalah eomma yang sesungguhnya untukku" ucap jimin sambil memeluk haneul.

Haneul membalas pelukan jimin, erat sangat erat haneul tidak ingin melepaskan putra nya. Ia ingin tetap bersama jimin selamanya.

Terima kasih karena telah terlahir menjadi putra ku, kim jimin~






Sedikit Bonus

Hanya cerita tentang jimin,semoga terhibur ya.😊

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang