12

2.3K 212 1
                                    

.
.
" taehyung tunggu aku " teriak jimin sambil terengah karena mengejar taehyung .

" ah dasar kau payah . makannya kau harus rajin minum susu . dengan begitu kaki pendekmu bisa memanjang " ejek taehyung sambil tertawa terbahak bahak .

" apa kau bilang kemari kau " jimin mengalungkan tangannya ke leher taehyung dan sedikit mencekiknya .

" akhh yak sakit, lepaskan " teriak taehyung kesakitan, jimin melepaskan tangannya .

Sedangkan taehyung mengusap lehernya bekas cekikan jimin, sambil menatap jimin yang masih tersenyun jahil.

Taehyung mengingat semuanya, semua kenangannya bersama jimin berputar di kepalanya saat ia melihat foto foto yang ada di album milik jimin . dia ingat kalau dia lah yang memberikan album ini pada jimin, dialah yang meminta jimin menjaga ini . tapi bodohnya taehyung mengatakan kalau album itu tidak berguna .

Air matanya terus mengalir mengingat bagaimana indahnya saat mereka bersama, indahnya masa dimana mereka bisa tertawa tanpa ada batasan dan rasa benci .

Dia juga mulai mengingat kalau wanita yang selama ini ia panggil ibu bukan lah ibunya , sedangkan wanita yang selama ini ia benci adalah ibu kandungnya, tapi mengapa dia ditukar dengan jimin waktu itu ?

Perhatian taehyung teralih saat mendengar suara ribut di luar, taehyung perlahan turun dari tempat tidur matanya lebam karena menangis, suaranya pun menjadi serak. taehyung berjalan pelan dengan membawa album milik jimin, mendekapnya di dada dan bertemu dengan kedua orang tuanya yang sudah berada di depan UGD .

" jimin bukan putraku , putra ku hanya kim taehyung . kim taehyung " teriakan haewon menghentikan langkah taehyung .

" jadi benar , ibu menukarku dengan jimin ? " taehyung mulai bertanya. hanya itu yang saat ini ia ingin ketahui alasannya , apakah benar ibunya menukarnya dengan jimin ? Kenapa ?.

" taehyung kau baik baik saja nak ? Ibu sangat khawatir padamu " haewon menghampiri taehyung menatap setiap inci tubuh nya .

" jawab aku " ucap taehyung datar tapi menusuk , haewon mendongak menatap taehyung yang juga sudah menatapnya .

" iya , benar ibu menukarmu karena ibu ingin kau bahagia " haewon mulai menangis .

" haneul bagaimana keadaan putraku ? " haewon datang dengan terburu buru setelah mendengar putranya mengalami kecelakaan .

" tenanglah mereka sedang di tangani oleh dokter " ucap haneul menenangkan sahabatnya.

" bagaimana aku bisa tenang ! putra ku ada di dalam sana , kalau saja putramu tidak mengajak putraku untuk pergi mungkin dia tidak disini hari ini " haewon menaikkan suaranya .

haneul cuma diam , memang benar jimin yang mengajak taehyung pergi , mereka pergi untuk merayakan kelulusan mereka . tapi kenapa haewon menyalahkan jimin , bukankah ini kesalahan taehyung sendiri ? Dialah yang ceroboh karena bermain di jalanan.

" dokter bagaimana keadaan putraku ? " ucap haewon saat seorang dokter bernama jeong hoseok yang mengatasi anak mereka keluar dari ruangan .

" maaf tapi yang mana putramu ? " tanya hoseok

" park taehyung , putraku park taehyung "

" karena mengalami benturan yang cukup keras pasien mengalami amnesia yang cukup parah " jelas hoseok,
Mendengar itu lutut haewon melemas ia terduduk .

" amnesia ? Itu artinya dia tidak mengingatku ? " tanya haewon , hoseok hanya mengangguk .

" lalu bagaimana dengan putraku dok ? " haneul mulai bertanya .

" pasien yang satunya juga mengalami cedera kepala yang juga cukup parah karena benturan nya cukup keras tapi syukurlah kami bisa mengatasinya " ucap hoseok. terdengar helaan nafas lega dari haneul . sedangkan hoseok pergi kembali ke ruangannya .

" kau lega sekarang ? Putraku amnesia dan putramu baik baik saja . apa yang harus kulakukan dia satu satunya keluargaku dan sekarang dia bahkan tidak tahu kalau aku adalah ibunya " haewon mulai terisak .

" dia selalu bertanya kenapa kehidupan kami seperti ini ? Kenapa dia tidak seperti anak lainnya ? Kenapa dia tidak bisa membeli apa yang dia mau , kenapa ? " haewon mulai histeris .

Haneul mencoba menenangkan nya tapi tidak berhasil .
" maaf " haneul meminta maaf pada haewon atas kejadian ini .

" satu satunya yang bisa kau lakukan adalah membuat taehyung ku bahagia , dengan begitu aku akan memaafkanmu " ucap haewon .

" apa maksudmu ? "

" bawa taehyung bersamamu dan aku akan membawa jimin bersama ku " haewon tidak peduli apa yang ia katakan , yang ia mau sekarang adalah taehyung bahagia .

" maksudmu kita bertukar anak ? " haneul tidak percaya kalau haewon akan mengatakan itu, yang dia tahu haewon wanita yang baik, wanita yang sabar atas apa yang di alami , tapi apa yang terjadi padanya hari ini ? Kenapa haneul kehilangan sosok sahabatnya ? .

" akan kupikirkan lagi " ucap haneul lalu masuk kedalam ruangan jimin meninggalkan haewon yang masih menatapnya .

Haneul menatap putra nya , jimin masih terlelap dalam tidurnya . pemuda itu membuka matanya saat air mata haneul membasahi tangannya

" eomma " suara serak jimin terdengar menusuk ditelinga haneul , bagaimana bisa dia meninggalkan putranya pada orang lain ? .

Tapi hanya itu satu satunya cara agar jimin bisa bebas dari rasa bersalah atau haewon akan terus menyalahkan jimin atas kejadian ini .

" maaf kan eomma ya, eomma tidak bisa menjagamu lagi. mulai hari ini namamu park jimin. bukan lagi kim jimin, dan pulanglah bersama bibi haewon panggil dia ibu" haneul berdiri lalu meninggalkan jimin yang masih kebingungan atas apa yang dikatakan ibunya .

" kau melakukan yang terbaik , sekarang temui taehyung kulihat dia sudah sadar tadi " ucap haewon menyuruh haneul menemui taehyung dan mengaku sebagai ibunya .

" ibu hanya ingin kau bahagia tae " ucap haewon .

" dengan mengorbankan kebahagiaan jimin ? " taehyung bertanya pada ibunya

" ayah juga membiarkan ini ? " taehyung beralih kapada taewoo yang hanya memperhatikan mereka .

" ini keinginan haneul aku tidak bisa menolaknya " ucap nya lirih .

Taehyung benar benar tidak habis pikir bagaimana ibunya bisa seegois ini merenggut kebahagiaan orang lain demi kebahagiannya, apalagi orang itu adalah sahabat dekatnya.

Ingin sekali dia berteriak saat itu juga, hatinya berkali kali tersakiti pertama dia harus membuat jimin masuk UGD dan sekarang ia tahu kalau dia lah alasan jimin menderita .

Kenapa kau tidak membunuhku saja sejak dulu jim ?

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang