9

2K 201 4
                                    

"kau sudah datang?"tanya Taehyung lalu duduk disamping Jimin, yang sudah ada disana beberapa jam lalu.

"apa kau akan senang jika aku pergi?"tanya Jimin tiba tiba, Taehyung mengangkat alisnya bingung. dia tidak pernah sekalipun melihat Jimin seperti itu, yang dia tahu Jimin hanyalah pemuda yang suka mengikutinya dengan senyuman bodohnya.

"apa kau akan selalu tersenyum saat membuat ku sengsara?"tanya Jimin sekali lagi, sekarang ia menatap Taehyung dengan tatapan sendu.

"aku yakin kau sudah tahu jawabannya"ucap Taehyung datar.
Jimin menghela nafasnya, lalu senyuman terukir diwajahnya.

"tenanglah aku akan pergi sebentar lagi, menemui ibumu di atas sana"Jimin menunjuk sebuah bintang yang bersinar terang di atas langit malam.

"apa yang sebenarnya mau kau katakan?"tanya Taehyung.

"setelah aku pergi nanti, berjanjilah untuk tetap tersenyum. berjanjilah padaku kau akan menatapku setiap malam, seperti kau menatap ibumu"Jimin mengangkat kelingkingnya. Taehyung hanya menatap nya bingung, Jimin mengambil tangan Taehyung memaksa nya untuk mengingkarkan kelingkingnya.

"katakan padaku kalau kau akan melakukan apa yang ku mau"ucap Jimin dengan tatapan sendu.
Entah kenapa hati Taehyung sedikit tergerak.

"baiklah aku janji"ucap nya, membuat Jimin tersenyum bahagia.

"kau tidak menari?"tanya Taehyung, terakhir kali Jimin menari dihadapannya.

"kau mau melihatku menari?"Jimin mulai berdiri dan menggerak gerakan pinggulnya. tubuh mungilnya bergerak gerak ke kanan dan kekiri.

Jimin menarik Taehyung mengajaknya bergabung dengan tarian konyolnya. tapi anehnya Taehyung ikut serta dalam tarian konyol itu, dan itu berlangsung semalaman.

****

"kenapa kau disini?"tanya Taehyung saat melihat Jimin yang sudah berada di tempat tidurnya sambil melihat sebuah album foto yang selalu dibawanya kemana mana.

"malam ini kita tidur bersama"ucap Jimin dengan senyuman nya seperti biasa.

"tidak, tidak. kembali ke kamarmu, jangan membuatku marah"ucap Taehyung sambil mengisyaratkan tangannya mengusir Jimin keluar.

"hanya malam ini saja, kumohon"ucap Jimin menyatukan tangannya. Taehyung merotasikan matanya, dia benar benar tidak ingin berdebat malam ini. dan akhirnya mereka benar benar tidur bersama.

"hei ayo berfoto sekali saja"ajak Jimin lalu mengambil kameranya.

"kita akan tidur Jimin, itu tidak perlu"tolak Taehyung.

"ishh ayolah"Jimin mengangkat kameranya, dengan terpaksa Taehyung menuruti permintaan Jimin.

Taehyung menatap pemuda yang sudah terlelap disampingnya, bolehkan Taehyung berkata jujur kalau senyuman Jimin adalah favoritnya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung menatap pemuda yang sudah terlelap disampingnya, bolehkan Taehyung berkata jujur kalau senyuman Jimin adalah favoritnya?

Meski tidak pernah ia katakan karena egonya terlalu besar untuk mengatakan itu. baginya Jimin adalah cahaya yang datang saat kegelapan mendatanginya. tapi ego nya masih terlalu besar untuk mengatakan hal hal manis pada nya.

Senyuman Jimin selalu mengingatkannya pada senyum ibunya, Kim Haneul. Taehyung bingung bagaimana senyum dua orang itu bisa terlihat sangat mirip padahal tidak ada hubungan apapun diantara keduanya.

"sampai kapan kau akan menatapku seperti itu?"ucap Jimin masih dalam keadaan mata yang tertutup, ia menoleh pada Taehyung yang masih terkejut.

"siapa yang melihatmu?"ucap Taehyung lalu berbalik membelakangi Jimin yang masih menatapnya tersenyum.

Tatap aku selama kau mau sebelum aku benar benar pergi. Taehyung

"kau sudah datang?"tanya Taehyung lalu duduk disamping Jimin, yang sudah ada disana beberapa jam lalu.

"apa kau akan senang jika aku pergi?"tanya Jimin tiba tiba, Taehyung mengangkat alisnya bingung. dia tidak pernah sekalipun melihat Jimin seperti itu, yang dia tahu Jimin hanyalah pemuda yang suka mengikutinya dengan senyuman bodohnya.

"apa kau akan selalu tersenyum saat membuat ku sengsara?"tanya Jimin sekali lagi, sekarang ia menatap Taehyung dengan tatapan sendu.

"aku yakin kau sudah tahu jawabannya"ucap Taehyung datar.
Jimin menghela nafasnya, lalu senyuman terukir diwajahnya.

"tenanglah aku akan pergi sebentar lagi, menemui ibumu di atas sana"Jimin menunjuk sebuah bintang yang bersinar terang di atas langit malam.

"apa yang sebenarnya mau kau katakan?"tanya Taehyung.

"setelah aku pergi nanti, berjanjilah untuk tetap tersenyum. berjanjilah padaku kau akan menatapku setiap malam, seperti kau menatap ibumu"Jimin mengangkat kelingkingnya. Taehyung hanya menatap nya bingung, Jimin mengambil tangan Taehyung memaksa nya untuk mengingkarkan kelingkingnya.

"katakan padaku kalau kau akan melakukan apa yang ku mau"ucap Jimin dengan tatapan sendu.
Entah kenapa hati Taehyung sedikit tergerak.

"baiklah aku janji"ucap nya, membuat Jimin tersenyum bahagia.

"kau tidak menari?"tanya Taehyung, terakhir kali Jimin menari dihadapannya.

"kau mau melihatku menari?"Jimin mulai berdiri dan menggerak gerakan pinggulnya. tubuh mungilnya bergerak gerak ke kanan dan kekiri.

Jimin menarik Taehyung mengajaknya bergabung dengan tarian konyolnya. tapi anehnya Taehyung ikut serta dalam tarian konyol itu, dan itu berlangsung semalaman.

****

"kenapa kau disini?"tanya Taehyung saat melihat Jimin yang sudah berada di tempat tidurnya sambil melihat sebuah album foto yang selalu dibawanya kemana mana.

"malam ini kita tidur bersama"ucap Jimin dengan senyuman nya seperti biasa.

"tidak, tidak. kembali ke kamarmu, jangan membuatku marah"ucap Taehyung sambil mengisyaratkan tangannya mengusir Jimin keluar.

"hanya malam ini saja, kumohon"ucap Jimin menyatukan tangannya. Taehyung merotasikan matanya, dia benar benar tidak ingin berdebat malam ini. dan akhirnya mereka benar benar tidur bersama.

"hei ayo berfoto sekali saja"ajak Jimin lalu mengambil kameranya.

"kita akan tidur Jimin, itu tidak perlu"tolak Taehyung.

"ishh ayolah"Jimin mengangkat kameranya, dengan terpaksa Taehyung menuruti permintaan Jimin.

Taehyung menatap pemuda yang sudah terlelap disampingnya, bolehkan Taehyung berkata jujur kalau senyuman Jimin adalah favoritnya?

Meski tidak pernah ia katakan karena egonya terlalu besar untuk mengatakan itu. baginya Jimin adalah cahaya yang datang saat kegelapan mendatanginya. tapi ego nya masih terlalu besar untuk mengatakan hal hal manis pada nya.

Senyuman Jimin selalu mengingatkannya pada senyum ibunya, Kim Haneul. Taehyung bingung bagaimana senyum dua orang itu bisa terlihat sangat mirip padahal tidak ada hubungan apapun diantara keduanya.

"sampai kapan kau akan menatapku seperti itu?"ucap Jimin masih dalam keadaan mata yang tertutup, ia menoleh pada Taehyung yang masih terkejut.

"siapa yang melihatmu?"ucap Taehyung lalu berbalik membelakangi Jimin yang masih menatapnya tersenyum.

Tatap aku selama kau mau sebelum aku benar benar pergi. Taehyung

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang