8 (2)

1.1K 54 0
                                    

Seorang lelaki berlari dengan cepat,membuka semua pintu ruangan yang ia lihat,kemudian ia berlari ke parkiran dan berlari lagi, lagi, lagi dan lagi...
'Sial! Kemana lagi ku harus mencarinya?' Ia mulai terlihat putus asa, lalu bertemu dengan seseorang ia langsung menghampirinya dan bertanya "dimana Rere?! Kau melihat Rere?!" Lawan bicaranya yaitu Diva sedikit terkejut, Kika yang juga sedang didekat Kika juga ikut terkejut "Rere kan piket sama kamu Sya.." mendengar jawaban itu Arsya langsung kesal bukan karena Diva tapi karena dirinya sendiri karena mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak ia ucapkan
"Emang napa Sya?" Arsya langsung mengadahkan kepalanya ke arah Diva lalu menggeleng, Diva yang tak tahu apa yang terjadi langsung kesal karena tiba tiba Arsya pergi berlari meninggalkanya dan Kika, padahal Diva masih ingin bertanya beberapa hal.

Sudah hampir dua jam ia berputar putar mencari Rere, saat hari sudah mulai gelap ia mulai putus asa, kemudian ia membelalakkan matanya teringat akan tempat yang belum ia periksa 'TAMAN!! YA.. RERE PASTI DITAMAN'

Pergi ke taman memotong waktu beberapa menit, saat sampai di taman hari sudah gelap, lalu tiba tiba hujan turun dengan lebatnya, membuat Arsya berhasil kembali mengumpat dan menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi, dilihatnya seorang anak sebaya dengannya sedang duduk disalah satu kursi taman, rambutnya yang basah karna hujan menutupi wajahnya, lalu tiba tiba ia menggerakkan tangannya untuk merapikan rambutnya, Arsya merasa sedikit bersyukur karena saat perempuan itu merapikan rambutnya,wajahnya jadi terlihat, dan ya.. itu Rere. Tatapnnya kosong,memandang lurus ke depan, dengan baju yang sudah basah ia tetap mematung disana.Arsya melihat Rere seperti memegang kedua lengannya sendiri,mungkin karena dingin.

Bibir Rere bergetar hebat hari sudah malam dan hujan turun dengan sangat lebat jadi tak salah jika Rere merasa sangat kedinginan, tapi sepertinya ia tak peduli, kulitnya yang pucat sudah seperti salju, putih dan dingin, bahkan mungkin ada sedikit seperti mayat, Rere memejamkan kedua matanya mengadahkan kepalanya ke langit langit, lalu membuka matanya kembali dan tiba tiba...
Ia merasaka sedikit kehangatan kini, walaupun bagian punggungnya menjadi sedikit berat tapi tetap saja hangat, Rere tak akan terlena karena ini lalu bibirnya yang sudah bergetar dan dengan suara yang parau ia mencoba untuk berbicara "lepas bangsat!!" Tanpa menolehpun ia tau apa yang sebenarnya terjadi, ya.. ia mendapat pelukan dari Arsya, back hug lebih tepatnya, hati Arsya sedikit terkejut mendengar umpatan yang ia terima, tapi itu tak masalah baginya, karena ia berpikir bahwa ia pantas mendapatkannya "maaf in gua Re.." ucap Arsya dengan suara yang sangat kecil namun tertangkap oleh telinga Rere "lo gak salah,gak ada yang harus gua maaf in" Arsya mempererat pelukannya membuat Rere meneteskan air mata, walau ditutupi hujan Arsya bisa mendengar isakan yang keluar dari mulut Rere dan matanya masih menangkap cairan bening yang keluar dari mata Rere "mau lo itu apa sih Sya..hiks.. capek gua ngehadapin lo..hiks... mending gua belajar fisika dari pada berurusan sama lo.. hiks.." Arsya yang mendengar hal itu tersenyum simpul, melihat wajah Rere yang memerah,lalu menghapus air mata yang dari tadi udah jatuh ke pipi Rere,lalu kembali memeluk Rere kali ini dari depan "gua ni cowok bangsat ya Re.."kali ini Rere membalas pelukan Arsya sambil menjawab dengan nada miris "banget.."
Arsya merasakan hal aneh, tangan Rere yang tadi membalas pelukannya tiba tiba terjatuh,Rere udah tak menangis lagi, dan satu lagi.. ini terlalu tenang "Re..?" Arsya memanggil nama Rere tapi gak ada balasan, lalu Arsya ngelihat Rere, ia seperti tertidur tapi Arsya yakin ini bukan tertidur Rere pingsan,tanpa aba aba Arsya langsung ngambil hp dari sakunya sambil terus nge jaga Rere,ia menelfon temannya Aris
Aris:"halo..dengan luwak wait copy ada yang bisa dibantu?"
Arsya:"jangan bercanda bgst!! Sepupu lo pingsan nih!"
Aris:"santai bosq tak perlu nge gas,HAH!?! RERE PINGSAN?"
Arsya:"makanya kesini buruan!!"
Aris:"lo lagi dimana?"
Arsya:"disini"
Aris:"DIMANA?"
Arsya:"DI SINI!"
Aris:"maksud gua tuh lo lagi dimana?!Alamatnya dimana?!
lo kira kita lagi vidio call?! Kita lagi nelfon, gak
kelihatan lo lagi dimana bgst!!"
Arsya:"di taman komplek *****"
Aris:"ok gua otw"

Beberapa menit kemudian Aris datang membawa mobil, lalu mereka pergi ke rumah Rere karena rumah Rere adalah rumah yang paling dekat dengan taman.Sampainya dirumah Rere, para pembantu yang bekerja di rumah Rere langsung membantu membawa Rere kekamarnya
Aris:"Rere kenapa sya..?"
Arsya:"terlalu lama kenak hujan kayaknya ris.."
"Air..." Arsya dan Aris langsung melihat ke sumber suara, "air..." lalu dengan cepat Arsya pergi ke dapur mengambil air, dan Aris menambah satu lagi selimut ke badan Rere, setelah meminum air, Rere kembali tertidur.

Flashback on

Aris:"kenapa?"
Arsya:"tentang Rere"
Aris:"hm..?"
Arsya:"tunggu.. tadi itu yang sama lo siapa?"
Aris:"pacar"
Arsya:"TRUS..? RERE SIAPANYA LO?!"
Aris:"Rere itu sepupu kesayangan gua, adek kesayangan
gua"
Arsya:"HAH?! SEPUPU..? RERE SEPUPU LO?"
Aris:"ish.. gak usah nge gas napa?"
Kini Arsya merasa bersalah karena membentak Rere, lalu kembali mengadahkan kepalanya pada Aris
Arsya:"coba lo kasih biodata lengkapnya sama gua"
Aris:"untuk apa?"
Arsya:"kasih aja"
Aris:"apa sih yang mau dikasih tau..? Hm.. yang penting penting aja ya..,tanggal dia lahir 22 November 2002, bintang nya Sagitarius (eh.. iya kan?), kpopers akut, monbebe garis keras, tanggal lahirnya aja sama sama idolanya, kalo mau minta maaf sama dia tu, harus pakek album dari grup yang dia suka bukan pakek hati, kata kata yang dia benci tu : "andaisaja/andaikan" sama "cewek murahan""
Arsya sedikit terkejut mendengar yang di ucapkan oleh Aris
Arsya:"kok dia benci sama kata kata itu?"
Aris:"kalo kata "andaikan/andai saja" dia berpikir seperti masih ada harapan padahal gak.., Rere itu memang anak yang mudah banget putus asa"
Arsya:"kalo kata "cewek murahan" ?"
Aris:"keluarganya.. dia itu broken home, masa lalunya gak sebahagia sekarang"
Arsya:"coba lo jelasin lebih detail gua gak ngerti yang lo maksud"
Aris:"gua singkat singkat aja ya.. jadi dulu tu mama papanya sibuk banget gara gara kerja, jadi dia gak terlalu diperhatiin, untung dulu gua belum pindah ke Jepang, jadi dia mainnya sama gua terus,suatu hari dia ngedengar mama papanya berantem hebat,dia ngelihat mamanya ditampar sama papanya,terus disamping papanya ada cewek lain yang dia gak kenal, sejak hari itu mamanya jadi pendiam banget, tambah gak peduli gitu sama Rere, terus waktu tengah malam itu gua, mama gua, Rere bangun gara gara ngedengar suara orang teriak dari kamar mamanya Rere, mama gua langsung meluk mamanya Rere,ternyata papanya si Rere kecelakaan dan meninggal ditempat sama cewek yang dulu dia gak kenal tu, dalam tangis mamanya ia terus mendengar mama nya ngucapin "semuanya gara gara cewek murahan itu!" Dia juga pernah ngeliat mamanya hampir mengiris tangannya lalu lama kelamaan waktu melelehkan hati mama Rere, setelah hampir 1 tahun barulah mamanya Rere ni mulai peduli lagi sama Rere"
Arsya:"terus..? Sekarang gimana?"
Aris:"ya.. gak gimana gimana.. tapi ada satu hal yang ngebuat gua takut jauh dari Rere, dulu itu mungkin karena trauma ngelihat mamanya hampir bunuh diri,ada yang ngatain Rere itu cewek murahan, dan... yang paling buat gua kaget itu, dia benar benar nekat ngiris tangannya, dia dirawat di rumah sakit hampir satu bulan gara gara kekurangan banyak darah"
Arsya:"......"

Flashback off

RESYA [COMPLETE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang