lost in the Dream

1K 45 0
                                    

Aku berada di debuah jalan,sepertinya jalan ini dekat dengan tempat parkir disekolah.Aku berjalan lurus tak tahu harus kemana.Sampai aku berhenti karena kelelahan, tiba tiba saja ada seorang anak kecil berdiri disampingku, aku sangat terkejut, darimana anak ini datang? memakai baju serba putih dan rambutnya sangat panjang,hingga menutupi sebagian wajahnya,tatapannya lurus kedepan,tunggu bukan ke depan,tapi kearah bola bewarna merah yang terletak di tengah jalan,saat ku melihat keadaan,aku menemukan sebuah spanduk yan tulisannya "berhati hatilah dengan bola merah!!"

Rere terbangun dengan muka yang memerah,ia pun mengucek ngucek matanya,dan bergumam sendiri 'mimpi itu lagi' ia turun dari kasurnya mencari hp yang tak tau dimana letaknya,dilihatnya jam sudah menunjukkan pukul 07.30 untung hari ini sekolahnya diliburkan,jika tidak mengkin dia akan terlambat.

Rere pergi kebawah untuk mencari sarapan,ia melihat diatas meja makannya sudah terhidangkan nasi goreng yang sepertinya sangat lezat.

Setelah makan ia pun kembali ketempat tidur dan memainkan hp nya.Tak ada notifikasi apapun saat ini padahal ia sedang bosan lalu,tiba tiba hpnya bergetar, Arsya menelfonnya

Rere:"halo?"
Arsya:"Re.. lo yakin gak ikut kemah?"
Rere:"gua mau sih ikut cuman gak dibolehin"
Arsya:"ok.. berarti yang gak ikut lo,Diva,Kika?"
Rere:"iya.. lo bisakan ngurusnya?"
Arsya:"bisalah,ketua OSIS ini.. kacang!"
Rere:"iya iya ketua OSIS sekarang hebat"
Arsya:"suara lo kok bergetar? Lo sakit?"
Rere:"hm..? Bergetar? Oh.. palingan gara gara mimpi itu lagi"
Arsya:"mimpi anak kecil itu ya..? Emang ini efek sampingnya?"
Rere:"iya mimipi itu,gak tau tapi tiap bangun pasti kayak gini"
Arsya:"oh.. ya udah istirahat yang cukup,jangan sampai sakit"
Rere:"aye aye Captain"

Setelah memutuskan telfonnya terdengar suara bel dari pintu rumah Rere,saat dibuka ternta itu adalah Aris dan Velish yang dipenuhi keringat,sepertinya mereka habis berolah raga "Kean? Velish? Masuk...." Rere mepersilahkan keduanya masuk Velish menyodorkan sesuatu kepada Rere "nih.. jus jambu biji"Rere dengan senang hati menerimanya "makasih..,kok olahraga gak ajak ajak sih?" Rere lemudian menyedot minuman itu dengan sedotan "gak ajak? Dari tadi dibangunin gak mau bangun ya udah kami pergi aja" Aris menimpalj dengan geram "ya.. maap" Rere hanya membalasnya singkat.

Velish:"eh.. besok di sekolah gua ada study tour ke inggris gua dipilih loh.."
Aris:"berapa hari?"
Velish:"hm... seminggu kayaknya"
Aris:"sekolah gua juga ada acara kemah"
Velish:"berapa hari?"
Aris:"empat hari tiga malam"
Velish:"oh.. Rere ikut juga?"
Rere:"gak"
Aris &Velish:"hah? Kenapa?"
Rere:"mama gak ngebolehin"
Aris:"berarti Arsya jomblo dong"
Rere:"kan situ juga jomblo,Velish kan ke inggris"
Aris:"eh.. iya ya"
Velish:"ya udah berdua aja sana"
Aris:"NO!!"
Rere:"hahaha.. gak ngaca sih"
Velish:"duh... mama gua nyuruh gua pulang,Ris gua pulang ya.."
Aris:"sini biar gua antarin,my jelly kami pulang ya..."
Rere:"y"

Setelah mereka pulang Rere langsung berlari ke kamarnya dan mengambil sesuatu dari tasnya,sebuah cincin bewarna metal dengan berlian bening menghiasinya membuat Rere tersenyum 'mereka memercayaiku'-Rere

Flashback on~

"Arsya bisa jaga anak anak sebentar? Mama dan papa ingin berbicara pada Rere" jantung Rere berdegup kencang ia saat ini sangat ketakutan "tidak,aku ingin ikut" Arsya tidak mau meninggalkan Rere dengan kedua orangtuanya lalu sang kepala keluarga berkata "Arsya bantu bunda Alya" Arsya hanya diam,jika sang kepala keluarga sudah berbicara maka tak ada lagi yang bisa membantah, lalu Arsya pergi dan bermain dengan anak anak lain

"Jadi.. pagi Rere,panggil saja kami mama dan papa,tak usah gugup"-mama

"Ah.. b..baik ma"-Rere

"Hahaha anak ini manis sekali,siapa namamu?"-papa

"R..Rere pa"-Rere

"Rere.. terimakasih,kuharap kau bisa dengan Arsya sampai ke pernikahan"-mama

"Hahaha anak itu memang keras kepala tapi ia sangat lembut dan pengertian sebenarnya,ada sesuatu yang dia warisi dari sikap kami berdua yaitu dia tidak pernah ingkar janji"-papa

"Itu benar semua bisa kau ceritakan padanya,dia tak pernah mengingkar janji"-mama

"Rere bagaimana kalo kami tiba tiba datang kerumah mu, dan melamar mu bagaimana pendapatmu?"-papa

"Jika bisa..,jangan dulu pa.."-Rere

"Apa? Kenapa?"-mama

"Apa karena ekonomi? Tenang saja dia itu anak tunggal dia akan mewarisi semua harta kami"-papa

"B..bukan itu pa..,aku hanya takut jika kami menikah lalu ternyata dia bukan jodohku,aku takut..,karena pacaran sangat berbeda dengan menikah"-Rere

"Hm.. aku mengerti,tapi bisakah kau menerima dan menyimpan ini dulu? Berikan tanganmu sayang"-mama

"A..apa ini mama?"-Rere

"Simpan cincin ini,ini adalah cincin turun temurun dari keluarga kami"-mama

"A..aku tak bisa menerima ini mama"-Rere

"Ku mohon Re.. simpanlah,dan jika semua tidak sesuai rencana jika kau telah berpisah dengan Arsya,kau boleh mengembalikannya"-Mama

"..... terimakasih"-Rere

"Tidak.. kami yang harusnya berterima kasih"-mama&papa

Flashback off~

RESYA [COMPLETE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang