7 (2)

1.2K 52 0
                                    

Pagi ini perasaan Rere sedang membaik, ia segera turun dari kasurnya dan bersiap siap pergi ke sekolah."Mama..!" Rere langsung memeluk sang mama sebelum berangkat ke sekolah, hari masih sangat pagi tapi Rere sudah ingin pergi ke sekolah "Rere.. nanti mama akan pulang malam,kamu pulang sama Keano aja ya.." Rere menatap sang mama dan mengangguk, lalu berpamitan dan pergi ke sekolah.

"PAGI RERE..!" Rere merasakan ada seseorang yang memeluknya lalu ia melihat siapa orang itu "ah.. Diva, jangan seperti itu,kau mengejutkanku" Diva pun tertawa kecil sambil melihat Rere "pagi Rere" Rere melihat ada seorang lelaki yang menyapanya lalu ia menjawab "pagi" lalu laki laki itu melihat ke arah Diva "pagi cantik♡" lalu Diva menjawab dengan senyum yang mengembang di wajahnya "pagi peter".

Setelah menyapa Rere, Diva dan Peter pergi untuk mencari sarapan bersama, lalu Rere melihat Arsya di depannya "pagi Arsya" Rere menyapa Arsya tanpa tersenyum tetapi dari nada bicaranya ia tampak sangat bersemangat hari ini, Arsya melihat Rere beberapa detik dan tak menghiraukan sapaan Rere, setelah menunggu beberapa menit dan tak ada jawaban Rere akhirnya pergi meninggalkan Arsya lalu ia mencoba untuk berpikiran positif 'mungkin ia masih sakit atau mungkin ia masih mengantuk,atau mungkin ia sedang lelah'.

Setelah satu jam pelajaran habis Rerepun berbincang bincang dengan teman sebangkunya,lalu tiba tiba Diva memanggil Rere untuk menyampaikan sesuatu
Diva:"Re.. hari ini ada murid baru(lagi) dan kau disuruh
untuk mengenalkan sekolah padanya"
Rere:"lagi? Ugghh...baiklah"
Diva:"boleh aku ikut?"
Rere:"kau tak ada acara dengan pacarmu?"
Diva:"ia sedang ada acara bersama anggota futsal nya"
Rere:"Peter ikut futsal?"
Diva:"ya.. begitu lah..,jadi boleh aku ikut?"
Rere:"tentu"

Saat Rere dan Diva ingin menghampiri murid baru itu Rere tiba tiba terkejut karena Diva berteriak dengan sangat keras "KIKA!?" ia pun langsung memeluk tubuh anak baru itu, Rere yang hanya merasa kenal dengan anak baru itu tapi masih ragu hanya terdiam saat melihat keduanya berpelukan, anak baru tadi memalingkan wajahnya pada Rere, Rere langsung membelalakkan matanya saat tau yang didepannya itu ternyata adalah sahabat karibnya "KIKA..?"
Anak baru tadi hanya tersenyum manis saat Rere memanggil namanya
Rere:"ini kamu kan ka..?"
Kika:"iya lah.. Re"
Rere:"apa kabar?"
Kika:"baik..kamu?"
Diva yang melihat kejadian ini langsung terkejut,mereka seperti sudah kenal satu sama lain
Diva:"Re.. kamu kenal sama Kika?"
Kika:"Rere sama aku tu sahabat sejak tk loh dip,masak aku
gak kenal?"
Diva hanya mengangguk anggukkan kepalanya saat Kika menjelaskan
Rere:"Div.. kok bisa kenal sama Kika?"
Kika:"dia sepupu aku loh Re,masak aku gak kenal?"
Lalu mereka berbincang bincang sambil tertawa, Rere ingat seharusnya ia membawa brosur sekolahnya tapi ia lupa membawanya, ia lalu meninggalkan mereka berdua dan pergi mengambil brosur di ruang OSIS.

Setelah mengambil selembar brosur dari ruang OSIS ia pun pergi ketempat Diva dan Kika berada, saat berjalan ia tak sengaja melewati kelas Arsya, ia pun melihat ke dalam ia hanya melihat Aris disana lalu Aris melambai pada Rere, setelah melewati sedikit pintu kelas Aris, Rere merasa ada yang memanggil namanya lalu ia melihat ke belakang dilihatnya Arsya sedang berlari ke arahnya
Arsya:"Rere kau sedang apa?"
Rere:"aku baru saja ingin memperkenalkan sekolah pada
anak baru"
Arsya:"laki laki?"
Rere:"tidak"
Arsya:"perempuan?"
Rere:"ya"
Setelah Arsya berbicara sedikit dengan Rere, Aris keluar dari kelas dan menepuk pundak Rere, lalu mereka berdua berbincang bincang, melihat itu Arsya hanya bisa diam, ia tak ingin bersuara dan masuk ke kelas meninggalkan Aris dan Rere yang masih asik mengobrol.

"Dan ini adalah kelas mu.. jika ada yang ingin ditanyakan tanyakan saja tak usah malu malu"itu adalah penjelasan akhir dari ruang ruang yang mereka lihat hari ini
Diva:"aku lapar sekali,ayo kekantin"
Rere:"Div, ini sudah jam pelajaran terakhir tunggu pulang
saja"
Ting tong ting tong
Diva & Kika:"warung bakso kami datang"
Rere:"........kekanak kanakkan"
Diva:"Rere tidak ikut makan bakso?"
Rere:"hari ini aku ada piket"
Kika:"kasihan"
Diva:"kami pergi dulu"

Rere hari ini piket membersihkan ruangan OSIS bersama Arsya, ia belum melihat Arsya jadi ia piket duluan, setelah beberapa menit barulah Arsya datang.Arsya sedikit berbeda hari ini matanya sangat tajam, kulitnya lebih pucat dari biasanya, rambutnya sedikit acak acakan."rambutmu kenapa?" Rere mengusap ngusap rambut Arsya lalu Arsya tiba tiba berbicara dengan ketus "lepas!!" Rere sangat terkejut lalu melepaskan tangannya dan melanjutkan piket.

Setelah beberapa menit akhirnya piket pun selesai Arsya langsung menyandang tas yang ia bawa dan langsung membuka pintu ruang OSIS, sesaat sebelum keluar Rere menghentikan Arsya ia mengenggam pergelangan tangan Arsya "kamu kenapa sya?"Rere bertanya dengan raut muka cemas "lepasin tangan gua" Rere sebenarnya sangat terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Arsya tapi ia tak menyerah "sya kalo aku ada salah aku minta maaf" tapi ternyata Arsya menjawab "LEPASIN TANGAN GUA!"
Rere masih tak mengerti apa biang kesalahannya "sya.. coba kamu bilang apa salah aku sama kamu" Arsya menatap tajam ke arah Rere "lo mau tau apa salah lo? Ok, gua kasih tau, lo itu udah ngasih harapan ke gua tapi saat gua mau dekat sama lo, lo malah seenaknya pacaran sama orang lain di depan gua" Rere yang masih tak paham kembali bertanya "maksud kamu apasih sya..?" Arsya pun kembali menjawab dengan nada yang lebih ketus "EH..CEWEK MURAHAN LEPASIN TANGAN GUA"
HENING~
Rere melepaskankan genggamannya, kini kulitnya sangat pucat lebih dari Arsya, bibirnya bergetar hebat, tangannya mengepal dengan kuat, matanya yang tajam mewakili kemarahan.Arsya yang melihat Rere menjadi sedikit takut, ada aura mencengkam dari dalam rubuh Rere.
Rere mengambil tasnya, dan pergi meninggalkan Arsya, tidak berlari tapi siapapun yang melihatnya pasti akan takut untuk mengejarnya.

Arsya masih mematung ditempat ada perasaan bersalah sebenarnya di hatinya, namun ia juga marah pada Rere, lalu ia tak sengaja melihat ke arah jendela yang berada di ruang OSIS ia melihat Rere berbicara pada Aris, bahkan Aris sepertinya sedikit takut dengan Rere, setelah berbicara Rere pun pergi meninggalkan Aris.

Arsya sedikit terkejut kini dengan apa yang ia lihat, setelah Rere pergi ia melihat Aris sedang berbicara dengan seorang wanita, mereka bepegangan tangan lalu pergi.'bukannya Rere pacar Aris,tapi kok Aris sama cewek itu...'

Arsya pergi menghampiri Aris yang masih bersama wanita itu "Aris boleh ngomong bentar gak?" Aris sedikit terkejut dengan kedatangan Arsya lalu ia mengangguk dan berbicara sebentar dengan wanita tadi,lalu kami pergi

Aris:"kenapa?"
Arsya:"tentang Rere..."
Aris:"hm..?"







Tbc.

RESYA [COMPLETE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang