06 : Perdebatan

2K 220 35
                                    

Sebelum berangkat ke tempat acara penghargaan olahraga Indonesia, Gracia terlebih dahulu diajak pergi ke pusat pelatihan bulutangkis. Tidak tahu apa maksudnya tapi yang pasti Kevin meminta agar Gracia turun dari mobil dan menunggu di salah satu bangku yang ada di selasar koridor tempat itu.

Karena ini masih pagi, banyak gerombolan atlet berjalan melewatinya untuk menuju ke gelanggang tempat mereka biasa latihan. Saat itulah ada satu orang menghampirinya. Dengan gerakan spontan orang itu menghentikan langkahnya di depan Gracia.

"Hai!" sapa cowok itu melambaikan tangan padanya. "Gracia Halim kan?"

Oh ternyata ada juga yang mengenalnya di tempat ini.

Untuk menghargai orang itu, Gracia berdiri menghadap orang itu kemudian memberikan senyum yang sangat ramah. Berbanding terbalik dengan ekspresi suntuk yang dari tadi ia tunjukkan karena bosan menunggu Kevin yang tidak kunjung muncul lagi.

"Hai, iya gue Gracia Halim," jawab Gracia.

"Nama gue Fajar." Cowok itu mengulurkan tangan untuk bersalaman dan langsung disambut Gracia langsung. Gracia juga tahu siapa lelaki ini, dia ada di level sama dengan Kevin. "Mumpung ketemu artis nih, boleh minta foto bareng nggak?"

Gracia mengangguk setuju. "Boleh kok, boleh banget."

"Wiiih ternyata lo baik banget, sesuai kata orang." Fajar mengeluarkan ponselnya dengan mode kamera. "Satu... dua... tiga!"

Keduanya tersenyum ke arah kamera. Mereka berdua tampak sama-sama cakep di foto. Fajar tertawa senang karena sekali lagi dia mendapatkan foto bersam artis.

"Ngomong-ngomong, lo ngapain di sini?" tanya Fajar kembali memasukkan ponselnya.

"Umm ikut saudara," jawab Gracia asal. Dia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya. Lagi pula itu benar kan, karena dia dan Kevin sudah menikah, jadi secara otomatis mereka punya tali persaudaraan.

"Saudara, siapa?" tanya Fajar kepo.

"Kevin," jawab Gracia tersenyum kaku. "Eh, ngomong-ngomong lo nggak ikut ke acara penghargaan olahraga juga?"

"Enggak, cuma Kevin dan Koh Sinyo yang datang. Hanya perwakilan yang dikirim. Lagi pula kalau gue dateng, nanti fokus media malah jadi ke gue doang," jawab Fajar terlalu percaya diri, tapi justru itu malah menghibur.

"Gue nyuruh lo buat nunggu, bukan tebar pesona ke temen-temen gue!" ucap Kevin dengan nada tidak suka. Padahal baru saja muncul tapi sudah merusak suasana saja.

"Vin, gue yang terpesona tanpa perlu dia tebar pesona," jawab Fajar membela Gracia agar tidak kena marah Kevin. "Lo punya sepupu cantik, artis, kayak gini kok nggak cerita sih sama gue," lanjutnya berbisik.

"Gue cuma mau melindungi saudara gue dari manusia kardus kayak lo." Kevin mulai bersikap ketus lagi. "Sekali lagi lo ngardus, gue jual lo ke tukang rombeng."

"Yee sembarangan lo!" Fajar mendorong bahu Kevin kesal.

Tidak lama kemudian satu orang lagi di antara mereka. Gracia tahu cowok itu namanya Rian, orang yang popularitasnya sedang naik sekarang. Cowok itu memberikan senyum sapaan pada Gracia, otomatis Gracia membalasnya dengan ramah.

"Jangan senyum-senyum sama temen gue!" Kevin langsung menutup mulut Gracia dengan tangannya.

"Lo kenapa sih kesel banget kayaknya?" tanya Rian bingung.

Comeback (KSS) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang