Seesaw 11 : Jengkel

1.7K 184 29
                                    

Anin malam ini tiba di Jakarta setelah menghabiskan berhari-hari di luar kota untuk kepentingan pekerjaan. Itulah sebabnya Gracia sudah siap pergi dari rumah sejak pukul enam sore, dia ingin menjemput Anin ke Bandara, bersama dengan Fricell tentunya.

Seperti janji Gracia pada Fricell, dia akan menceritakan semuanya. Ragu itu sudah pasti, tapi dia juga tidak akan tenang karena cepat atau lambat mereka pasti akan menyadari perbedaan. Apalagi sekarang dia tinggal bersama Kevin, Fricell juga sudah mencium sesuatu yang mencurigakan antara dirinya dan Kevin. Di pikirannya sekarang adalah reaksi Anin yang selama ini terlihat sangat antusias jika membahas Kevin. Gracia takut Anin akan marah padanya setelah tahu kenyataan bahwa Kevin dan Gracia sebenarnya memiliki hubungan yang lebih daripada teman.

"Mau ke mana?" tanya Kevin saat melihatnya menuruni tangga dengan pakaian yang rapi.

"Ke bandara, jemput temen," jawab Gracia menguncir kuda rambutnya.

"Gue anterin," kata Kevin mematikan televisi yang sedari tadi dilihat.

Gracia menolaknya dengan gelengan. "Nggak usah sok peduli dengan nawarin nganter, nanti lo janjian sama Ira lagi. Gue udah kapok ngikut lo. Mending gue berangkat sendiri aja naik taksi."

Kevin membuntuti gadis yang berjalan cepat keluar dari rumah. "Udah gue anterin aja, gue nggak janjian sama Ira, kok. Seriusan deh."

"Nggak mau, gue bisa kok kemana-mana sendiri. Selama ini juga sendiri, paling juga sama Fricell. Lagian kenapa sih lo jadi tiba-tiba sok peduli gini?"

"Gue emang peduli, lo kan—"

"Bye!" potong Gracia cepat, membuka pintu, lantas menutupnya lagi.

Kevin membuka pintu, meneriaki Gracia. "Woi, gue belum kasih izin loh!"

"Nggak peduli!" jawab Gracia ikut berteriak.

Sial, ternyata cewek itu sudah pesan taksi online. Kevin mencebik sebal semuanya masih sama saja, Gracia masih tetap kurang sopan padanya, Gracia tetap menganggapnya orang lain. Dia kira semuanya akan berubah setelah kejadian jam tiga sore tadi yang terasa sangat menyenangkan meskipun itu hanya kejadian sederhana, tapi ternyata masih sama saja. Menjengkelkan sekali hidup ini.

*****

Fricell sengaja memilih tempat paling ujung di seuah kafe kecil yang letaknya tidak jauh dari kantor agensi. Gracia duduk di depannya sementara Anin di sampingnya. Sedari tadi mereka hanya bercerita tentang hal-hal wajar untuk dibicarakan oleh orang yang sudah lumayan lama tidak bertemu. Mereka lebih sering membahas Anin yang keliling Indonesia untuk sebuah project.

Tujuan pertemuan ini adalah tentang pengakuan Gracia. Sayangnya perasaan Gracia masih belum siap mengakui apa yang terjadi padanya pada kedua sahabat. Namun jika tidak, keadaan dua tahun belakangan dan sekarang sudah berbeda.

"Waktu di Lombok, gue nggak sengaja ketemu sama Jojo." Anin masih melanjutkan ceritanya dengan perasaan menggebu-gebu.

"Kok heboh banget? Gue kira lo sukanya sama Kevin doang," timpal Fricell melirik ke arah Gracia saat menyebutkan nama laki-laki itu.

Anin membuang napas sambil tersenyum lebar. "Sebenernya gue suka sama mereka semua tapi ya emang titik berat gue ada di Kevin. Kalau ketemu sama Jojo, gue nggak akan menyia-nyiakan kesempatan itu. Nggak semua orang bisa mendapatkan kesempatan selanjutnya, jadi ketika kesempatan itu ada, harus dimanfaatkan sebaik-baiknya."

Comeback (KSS) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang