Seesaw 14 : Segalanya Membaik

1.7K 190 77
                                    

Perasaan Gracia semakin aneh setelah mendapatkan pembelaan dari Kevin di depan Stefi. Dia tidak menyangka Kevin sampai semarah itu. Bahkan kemarahannya pada Stefi terus berlanjut sampai mereka di rumah, ekspresi kesal masih melekat erat di wajahnya. Gracia sebagai manusia yang terpojok saja sudah bisa kembali seperti semula.

Gracia terus membuntuti Kevin sampai cowok itu masuk ke kamar. Kevin meletakkan jaketnya sembarangan, refleks Gracia meraihnya dan meletakkan benda itu di gantungan belakang pintu.

Sadar dirinya diikuti, Kevin balik badan, langsung memegang kedua lengan Gracia. Menatap gadisnya dalam-dalam kemudian tersenyum tipis. Helaan napas lelahnya terdengar jelas.

"Maafin semua omongannya Mbak Stefi tadi ya," ucap Kevin berpindah mengusap kedua pipi gadis itu.

Gracia menggenggam kedua tangan Kevin. "Makasih udah belain gue di depan Mbak Stefi, gue nggak nyangka lo bisa bersikap sedewasa itu."

"Nggak ada kata makasih kalau kita udah melakukan itu karena cinta."

"Apa?"

Kevin mengerjapkan mata baru sadar dengan kata-katanya yang mulai melantur. Secepat kilat mereka mulai membuat jarak yang lebih jauh karena salah tingkah. Gracia tidak bisa jika tidak tersenyum, sementara Kevin memukul bibirnya sendiri yang mengeluarkan perkataan tanpa disaring dulu.

Kevin mengusap wajahnya lalu kembali tersenyum. "Pokoknya apapun yang terjadi, i'm on your side because you are my wife. Meskipun seluruh dunia ini musuhin lo, gue akan tetep ada di pihak lo."

"Kita damai, ya," kata Gracia mengangkat jari kelingkingnya, sambil tersenyum manis.

Kevin menatap tidak percaya bahwa Gracia akan mengeluarkan kata-kata itu untuknya. Perlahan tapi pasti, Kevin mengangkat tangan lalu mengaitkan jari kelingkingnya pada kelingking Gracia yang lebih kecil.

Mereka berdua saling melempar senyum sambil memandang satu sama lain. Tatapan mereka sangat sulit untuk diartikan. Tanpa terasa, mereka mulai melebur dalam suasana nyaman yang tidak pernah mereka dapatkan sebelumnya.

Kevin memecahkan keheningan ini. "Tangan gue dan tangan lo harus tetep menyatu."

Gracia mengangguk. "Sekali lagi maafin gue kalau gue belum jadi istri yang baik buat lo. Maaf kalau Ira malah lebih pantes jadi istri lo, daripada gue."

"Heey, nggak boleh ngomong gitu." Kevin mengerutkan kening dan menggeleng. "Semua orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, jadi jangan pernah merendahkan diri sendiri dan meninggikan orang lain."

"Makasih udah bikin gue merasa berharga."

"Lo akan selalu jadi yang paling berharga buat gue."

Perlahan Kevin mendekatkan wajahnya pada Gracia. Normalnya, Gracia akan langsung menampar Kevin atau mungkin mundur satu langkah untuk menjauh, namun sekarang berbeda. Gracia tidak melakukan apapun selain membalas tatapan hangat Kevin padanya.

Semakin dekat dan lebih mendekat lagi, hingga akhirnya....

HEEEY EVERYBODY

Ponsel Kevin berdering dengan tidak tahu dirinya. Lagu 5 Seconds of Summer yang dijadikan nada dering telepon itu mengganggu mereka dan membuat keadaan jadi lebih canggung dari sebelumnya.

"Aduuh ganggu aja sih," gumam Kevin tersenyum malu pada Gracia.

Kelingking mereka yang bertaut pun akhirnya terlepas karena Kevin ingin mengambil ponselnya dalam saku celana.

"Gue angkat telepon dulu ya," izin Kevin.

"I-iya. Gue siapin makan malem." Gracia bergegas keluar dari kamar Kevin dan menutup pintu.

Comeback (KSS) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang