Damai,
Rasa itu tak selalunya hadir,
Tak selalunya damai itu dapat di capai,
Bila hati di rundung resah,
Maka jiwa turut hilang arah,
Makin jatuh ke dasar ke bawah,
Lalu, damai itu tak ketemu,
Tenang juga tak tergapai,,.Dia duduk terdiam tak tahu mahu melangkah,
Atau terkubur kaku dengan puing debu,
Kabur mata, terlalu tebal kabus untuk di lalu,
Makin lebur damai itu untuk di rasa,,Namun dia itu,
Cuba bangkit dari terus di belenggu bayangan itu,
Cuba mencari damai yang dulu,
Bukan mudah untuk dia lalui jalan itu,
Penuh duri banyak bisa yang menusuk masuk di setiap rongga tubuh kerdil itu,,.Demi damai,
Dia bangkit kesekian kalinya,
Menongkah badai yang tiada penghujungnya,
Walau jatuh beribu kali,
Dia tetap bangkit demi damai yang bahagia,,.Walau dunia kini tak dapat di tatapi,
Tiada lagi harus diratapi,
Kerana damai itu di gapai di singgahsana yang hanya boleh di capai oleh mereka yang sabar dan redha,
Damailah dia itu dari hela penat dunia,
Yang pernahnya di rudum tanpa noktahnya derita yang dirasa,
Kini tenanglah dia istirehat di tempat yang damai lagi bahagia,
Dan kini, tiada lagi harus dirisaukan untuk merasa damai....Awan99_biru

ANDA SEDANG MEMBACA
kisah dia, aku, kau
PoetryPuisi budak pasar dan jalanan.. Aku bukanlah seorang pemuisi yang tersohor, Bukan juga seorang yang hebat popular, Aku cuma seorang pemuisi jalanan, Yang masih bertaktih dalam belayar, Apatah lagi belum mekar dan menjalar, Izinkan aku berceri...