flashback on*
Devaro POV
"Kemana sih? Udah di call gak diangkat. Dicari kemana mana gak ada juga." Omel Devaro sendiri
"Aku call Devara aja kali ya."
"Yaudah, kamu disinia aja. Biar aku yang cari Devara." Devaro bergegas mencari Devara di sekolahnya. Mungkin saja Devara masih ada disana.
Setelah Devaro pergi, Kayra pun mencoba miss call Devara, tetapi Devara tidak mengangkatnya.
"Handphone nya aktif, tapi gak diangkat." Gumam Kayra, ia kembali call Devara, namun hasilnya tetap sama, tidak diangkat.
Satu jam kemudian, Devaro kembali datang, tapi tidak bersama Devara.
"Devara nya belum ketemu?" tanya Kayra.
"Belum, aku sudah cari ke setiap sudut sekolah, rumah teman temannya, bahkan tempat yang sering didatangi Devara, tapi aku tidak menemukannya." Jawab Devaro, lesu.
"Terus gimana? Ini udah malam, tapi Devara belum juga pulang. Aku call juga diangkat."
"Urusan Devara nanti aja, sekarang aku antar kamu pulang dulu."
"Yaudah kalau begitu. Tapi hujannya masih deras banget, gimana?"
"Terobos lah." Ucapnya enteng.
"Kalau besok aku sakit gimana?" tanya Kayra.
"ya aku urus lah. Ayo cepetan, keburu malam."
Devaro dan Keyra pun menuju parkiran sekolah. Keyra menaiki motor ninja Devaro, dengan bantuan Devaro tentunya, karena motor Devaro terlalu tinggi untuknya.
Sesampainya dirumah keyra. Sederhana, beda dengan rumah yang kini ditempatinya bersama Devara.
"masuk ."
"aku pulang rumah dulu sebentar, nanti aku kesini lagi. Kamu ganti baju dulu aja, aku gak mau kamu sakit." Ucap Devaro, membuat Keyra blushing seketika.
"yaudah, tapi kamu jangan lama lama. Nanti kuenya gak enak." Devaro mengangguk.
Devaro menyalakan kembali motornya, dan mengendarai dengan kecepatan diatas rata rata. Cari mati, dua kata untuk devaro, sebab devaro tak ingin kekasihnya menunggu terlalu lama.
*skip rumah Devaro
"devara udah pulang bi?" tanya devaro.
"oh...non Devara. Bibi belum liat, tapi kayanya non devara pulang sama cowo yang ganteng itu lohh. Ganteng banget den" jawab bibi bersemangat.
"hah siapa?"
"orang nya tuh ganteng, alisnya tebel, rambutnya badai badai gimana gitu den. Pokonya ganteng banget banget banget lah den, ngalahin gantengnya manu rios."
"oh. Bi, Deva mau taruh ini dulu ya. Bibi tunggu sini aja buat tutupin pintu" Bibi pun mengangguk tak lama devaro datang. Lalu bibi menutup pintu
"Iya den" Jawab bibi sambil menutup pintu lalu Devaro pergi
"Tunggu bi!" Cegah Devaro saat pintu mulai tertutup rapat
"Iya den?"
"Kalo devara emang udah pulang tolong kasih tau suruh makan jangan sampe telat makan, nanti sakit."
"Ok den siap!" jawab bibi semangat
"Yaudah, duluan bi." Bibi pun mengangguk
Devaro pun langsung mengendarai motornya dengan cepat
KAMU SEDANG MEMBACA
Devardda
Roman pour AdolescentsAddar Quthni Poldi, Pria blesteran indonesia inggris dengan wajah tampan, kemampuan basket , kepandaiannya dan sifat coolnya yang menambah nilai di mata para gadis. Tak heran ia menjadi most wanted di SMA QHULDI, putra dari Alzkhar Qutni Poldi, pe...