Tentang mom

243 16 0
                                    


Devaro menyerit dahi ketika dia melihat beberapa panggilan tidak terjawab dan beberapa pesan dari seseorang yang dia sangat rindukan setelah tidak ada kabar sama sekali. Devaro membuka pesan dari dad

From: Dad

Call dad lagi kalo kamu sudah membaca pesan ini. Dad ingin membicarakan hal yang penting denganmu, Devaro. Tapi rahasiakan dari Devara.

Setelah devaro membaca pesan itu, Devaro langsung menghubungi dad tak lama call tersambung

"Halo?" Terdengar suara pria dari  sebrang sana, suara yang devara sangat rindukan

"Iya dad, apa yang ingin dad sampaikan?"

"Mom kamu, saat ini ada di Hospital Exfragische. Kamu masih ingat tempat itu dan Albert?"

"Tentu aku masih ingat dad,"

"Kapan kau libur sekolah?"

"Deva gak tau kapan liburnya. Tapi katanya liburnya 3 hari lagi"

"baiklah, kabarkan dad jika kau libur sekolah"

"Iya dad, tentu. Memang ada apa?"

"Mom kamu dirawat di Hospital Exfragische, Dia dirawat disini." jawab dad sekali lagi

"Jadi dad berbohong dengan alasan pekerjaan?"

"Iya, itu demi adik kamu yang suka khawatir berlebihan. Devara selalu berfikir negative saat khawatir" Devaro terkekeh pelan mendengar ucapan dad barusan, tapi memang itu benar.

"Apa kamu bisa ke sini saat liburan sekolah? "

"Bisa dad"

"Baiklah, nanti dad akan mengirim alamat dan ruangan mom. Biarkali kamu sudah lupa dengan jalan di Inggris"

"Tidak dad, aku masih ingat. Mana mungkin aku melupakan tanah kelahiranku"

"Baiklah, bagus kalo begitu. Nanti ada om jack dan dia akan mengurus surat warisan dan tiket untuk kamu kesini"

"Surat warisan? Untuk apa?"

"Devara, mom ingin menurunkan perusahaan busana butiknya untuk devara. Karena hidupnya 2 minggu lagi."

"dua minggu lagi?!"

"Iya, jadi mom ingin menghabiskan waktu bersama mu. Kalau mengajak devara, dia itu keras kepala, mom kamu berpikir untuk merahasiakan dulu"

"Da----" Ucapan Devaro terpotong karena tiba tiba handphonenya mati sendiri

'sh*t! Kenapa harus mati sekarang sih handphonenya?' Umpat devaro. Lalu dia men-charger handphonenya

"Mending belajar." Ucapnya sendiri

Devaro mengambil buku yang tebal itu ,ia mencoba fokus. Tetapi pikirannya dipenuhi dengan mom yang membuatnya tidak bisa fokus dengan buku yang ada didepannya.

Tiba tiba terdengar seseorang mengetuk pintu kamarnya

"Masuk!" Teriak Devaro, Devaro tersenyum ketika orang yang sangat dia sayangi menghampirinya dengan membawa makanan yang disukainya dan segelas susu

"Nih, makan kak" Ucapnya

"Makasih. Tapi apa bisa kamu suapin? Devara." Devaro menatap kakaknya dengan sebal

"Males ah"

"Adik laknat. Kakaknya sayang banget adiknya malah gak sayang sama kakaknya" Devara terkekeh mendengar ucapan kakaknya itu

DevarddaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang