Storage [Mark ; Yeri]✔

Lintas Kuasa

Menikah dengan sahabat terbaik-mu. Sebuah kalimat yang tak pernah terbayangkan oleh Markalvine dan Yeriana.

Keduanya saling kenal saat mereka bersekolah di sekolah yang sama ketika SMP. Hanya sebatas teman satu angkatan tak ada yang sepesial, mereka juga hanya sekedar tau nama dan wajah tak pernah ngobrol panjang lebar atau makan dikantin bareng.

Riana yang memang aktif dalam kepengurusan osis dan Alvine yang merupakan team inti futsal sekolah. Keduanya adalah siswa yang populer pada masanya wajar jika mereka hanya cukup tau satu sama lain saja.

Hingga saat keduanya masuk di salah satu SMA favorit di Jakarta, menjadi 2 orang dari SMP-nya yang berhasil masuk ke sekolah tersebut. Semua murid di sana lebih suka ke perpustakaan dan belajar sendiri di kala jam kosong. Mereka semua berlomba untuk menjadi yang terpintar.

Berbeda dengan keduanya yang jauh lebih suka mengeksplorasi dunia luar dibanding berkulat dengan buku yang penuh teori. Belajar memang penting tapi tak semuanya ada di dalam buku cetak. Ada kalanya harus keluar dan mencoba sendiri.

Keduanya menjadi dekat, ngobrol tentang banyak topik menarik, pulang bersama, mengerjakan tugas berdua, makan di kantin bersama.

Alvine yang selalu menghabiskan es teh Riana karena gadis itu tak terlalu suka minuman manis. Riana yang selalu mengambil saus tomat bagian Alvine ketika keduanya makan kentang goreng. Alvine yang selalu membawa roti di tasnya karena Riana sangat suka roti. Riana yang sering membawakan bekal yang sama untuk Alvine karena pemuda itu jarang sekali sarapan pagi.

Riana yang terkadang ceroboh membuat Alvine selalu berjalan di sampingnya menjaga gadis itu agar tidak jatuh tiba-tiba atau di serempet pengendara lain. Alvine yang mengajari Riana bahasa inggris dan Riana yang menjadi guru matematika untuk Alvine.

Alvine yang boros dan kurang cermat mengelola keuangan bertemu dengan Riana yang terkenal piawai dalam mengelola uangnya. Bahkan di usia 23 tahun Alvine mampu menabung untuk membeli mobil sendiri berkat Riana yang selalu mengajarinya mengatur pengeluarannya.

Seolah perbedaan itu menjadikan keduanya satu.

Saat ini Markalvine seorang manager salah satu perusahan ternama yaitu, Bezzo Production sebuah label untuk menaungi setiap film film kebanggan negeri dan berbagai karya dalam bidang seni.

Sedangkan Yeriana wanita itu membukan toko baju online, baju baju yang ia desain sendiri.

Dahulunya Riana sering kali komentar sama baju bajunya, menurutnya kurang inilah kurang itulah dari situ Alvine tiba tiba ngide kenapa gak les jahit saja terus bikin toko bajunya sendiri. Sejak itu Riana mengikuti kelas jahit, belajar membuat pola lalu memilih bahan hingga dapat membuat sebuah baju sementara Alvine yang memutuskan untuk kuliah jurusan hubungan internasional karena Riana selalu memujinya setiap kali Alvine berpidato dalam bahasa inggris atau setiap kali pemuda itu ikut lomba debat menurut Riana, Alvine adalah orang yang dengan mudah bicara dengan oranglain dan itu menguntungkan untuk pemuda itu jika bakatnya didukung.

Baju pertama yang Riana buat adalah sebuah kemeja abu abu dengan kerah dan lies hitam, untuk Alvine. Bukan Riana sengaja membuatnya untuk Alvine tapi pemuda itu satu satunya orang yang mau dia ukur badannya untuk model bajunya dan menurut Riana tubuh Alvine pas untuk desain yang ia mau.

Riana juga selalu menjadi teman diskusi Alvine untuk beberapa film yang di garap oleh perusahaannya. Riana suka banget nonton drama korea ataupun serial barat nah itu yang ngebuat keduanya bisa nyambung saat berbicara berdua. Alvine jadi dapat masukan lewat cara pandang penonton ahli macam Riana.

Pernikahan mereka sudah menginjak tahun ke empat keduanya masih sama terkadang suka menyumpahi satu sama lain dengan nama nama binatang yang berakhir dengan pelukan hangat karena merasa bersalah setelah mengucapkan kata kasar.
Masih suka menjahili satu sama lain, mematikan lampu kamar mandi ketika salah satunya sedang mandi atau menyembunyikan ponsel dan melalukan hal hal yang mereka lakukan ketika semasa sekolah dulu.
Mereja juga kerap kali merasa geli jika salah satu dari mereka mencoba untuk mengganti panggilan 'Mamah' 'Papah' agar dapat membiasakan didepan anak mereka.