Kening lelaki itu tampak mengkerut bingung "Sayang, itu muka kamu kenapasi? Cuci muka gih masa minyakan gitu kaya abis kerja keras banget!" Ujarnya tampak menyuruh pada sang istri
Wanita yang diajak bicara itu menatap sang suami dengan tatapan dingin "ini namanya night skincare, udahdeh kamu kalau banyak omong tidur diluar aja gak usah dikamar!" Jawabnya ketus
"Ih kok melotot melotot gitusih kamu yang?" Alvine justru mendekat pada sang istri yang kini tengah duduk menyandar pada ambalan kasur
Riana menatap suaminya sekilas lalu kembali pada ponselnya lagi, "ngapain kamu deket deket, sana ih!jauhan katanya mukaku minyakan?" Usirnya jutek pada Alvine yang kini duduk mendekat padanya
Alvine tersenyum kecut lalu meraih hp nya "ini kamu liatin hpku deh masa tadi chat Pakde Teddi ilang padahal baru aku baca baru mau dibales eh ilang" keluhnya menujukan layar ponselnya pada Riana
Wanita itu menurut dan ikut melihat pada layar ponsel Alvine "kamu apain tadi? Di hapus apa gimana? Udah tau gaptek masih aja suka aneh aneh" cercarnya
Alvine menggeleng yakin ia sangat ingat tadi ada notifikasi dari Pakde Teddi pas mau dibalas malah ilang chatnya, ia kebingungan habis itu
"Ini namanya kamu archive chat yang, bukan ilang tapi kaya ke save dan gak muncul gitu. Nanti yang tanda kotak itu jangan di pencet lagiyah nanti kamu bingung lagi" ucapnya menjelaskan
Bagaimanapun Riana kesal pada Alvine ia akan tetap sabar menghadapi suaminya itu, seperti kini ia sebernya cukup sering direpotkan oleh suaminya karena hal hal sepele tentang tekhnologi seperti ini. Sekesal apapun ia akan luluh jika melihat wajah polos Alvine yang berusaha memahami ketika ia menjelaskan.
"Oh gitu yaudah, ini Pakde ngajakin touring ke Cirebon kamu mau ikut?" Tawar Alvine
Jelas Riana langsung menggeleng, ia tau Alvine butuh waktu dengan kerabatnya.
Alvine mengangguk "tapi sekarang dari pada touring aku lebih suka liburan bareng kamu sama anak anak juga" lanjutnya,
Riana tak tau harus bereaksi apa, wajahnya bersemu merah tapi dalam hatinya agak menyangkan kenapa suaminya baru sadar sekarang.
"Kalau aku motoran bareng konco-konco kamu dirumah karo anak-anak kadang aku tuh kepikiran kalian baik bik ajakan dirumah, kadang pingin ajak touring sekalian tapi kamu tau sendirikan Cio aja sebel sama aku" curhatnya,
Riana menarik Alvine dalam pelukannya "kamu pelan-pelan sama dia, aslinya dibanding Ester dia tuh sayang banget sama kamu tau. Kalau kamu lembur dia suka nanya kamu makan gak dikantor, ataugak dia bilang sama aku buat jangan lupa bekelin kamu. Diatuh sayang sama Papahnya, mungkin karena dimata dia kamutuh orang sibuk makannya dia ga mau ganggu kamu" jelas Riana mencoba meyakinkan suaminya itu.
Pria berusia 32 tahun itu menitikan air matanya mengingat ia jarang ada waktu untuk anak anaknya sehingga tercipta jarak antara ia dan buah hatinya sendiri "aku harus gimana?" Tanyanya dengan suara bergetar
"Cukup lakuin hal hal kecil aja, kaya tanya mereka udah makan belum, atau ajak mereka ngobrol. Kamu juga bisa mulai dengan bangunin mereka sholat shubuh nanti pagi, ajak Cio ke masjid sholat bareng kamu"
Alvine menatap wajah istrinya "emang dia bakal mau?" Tanyanya lagi
Riana mengangguk "pasti mau, udah kamutuh tiba tiba kok mellow gini sih?" Tanyanya ketika Alvine malah tampak menangis
KAMU SEDANG MEMBACA
Storage [Mark ; Yeri]✔
FanfictionSaya persembahkan kumpulan fanfic tentang kapal Mark-Yeri dalam kearifan lokal yang amat membumi untuk kalian semua para penumpang kapal Markri. [On Going to NEVER FIN❌] [Start on ; 2019, January 14]