Istiqlal dan Katedral

2.1K 122 10
                                    

Ini cerita tentang aku dan dia yang berbeda dan saling mencintai meskipun tak bisa bersama hingga kapanpun.

Biarku kenalkan siapa aku, Namaku Yeriana Asyifa Wisnu bungsu dari tiga bersaudara dan biar ku kenalkan tentang dia, lelaki yang bisa merebut semua rasa sayang yang aku miliki tanpa bisa kujadikan imamku dimasa depan.

Dia Johanest Markalvine Kritianus sosok pemuda tampan yang mampu membuatku jatuh terperosok kepelukannya.

Hingga kini diusiaku yang menginjak tiga puluh dua tahun aku masih belum dapat melupakannya, bahkan seluruh kenangan kecil kita kala itu.

Biar kuceritakan sedikit,

Dia, adalah siswa pindahan ketika aku berada di bangku kelas 11. Dia sosok yang cerdas meskipun tak masuk peringkat tiga besar pararel tapi dia selalu ada di top 5 kelas, namanya selalu terukir manis di papan tulis setiap kali pembagian rapot. Hari itu hari pertama dia bersekolah aku yang duduk sendiri karena teman sebangku ku harus izin sekolah dikarenakan terkena morbilli terpaksa harus duduk dengannya.

Awal nya aku berprasangka negatif dengan dia, dia yang tak sama sekali nampak seperti anak pintar itu hanya memutar pulpen nya tanpa memperhatikan guru didepan terkadang ia bersenandung kecil atau menyanyikan lagu bertempo cepat ntah intinya dia sibuk sendiri. Bahkan ketika semua murid keluar dijam istirahat dzuhur ia berada dikelas aku yang kala itu sedang berhalangan lebih memilih untuk membersihkan diri dan berganti sedangkan dia hanya diam dan tampak tertidur dimeja kelas. Lalu setelah aku selesai berganti aku kembali ke kelas aku meninggalkan dompetku di atas meja aku juga tak membawa ponselku saat ketoilet tadi, tapi apa yang aku dapatkan saat sampai dikelas ?

Dompetku ditaruh di laci meja disampingnya ada ponselku dan yang aku bingungkan adalah mika yang bersisi bento dan minuman ion disisinya tak lupa dengan sticky notes disampingnya, kalian mau tau apa yang orang itu tulis?

Jangan maksain kalau emang sakit
harusnya kamu ke uks tadi
ini makan dulu makan siangnya saya ke uks
minta obat pereda nyeri buat kamu
- mark


Tulisan khas anak lelaki, tidak rapih oh sama sekali bahkan tapi aku melihat ketulusan didalamnya dan hello ini sudah penghujung 2015 hampir semua anak muda jaman sekarang berbicara dengan kata panggil lo-gue tapi kenapa dia masih menggunakan aku-kamu atau bahkan saya-anda ?

Aku yang kala itu memang lapar, aku memakannya dengan lahap hingga akhirnya aku keluar kelas untuk membuang sampah aku melihatnya di depan kelas sedang bercengkrama dengan Haidar -ketua kelasku. Ekor matanya menangkap kehadiranku Mark langsung bangkit dan memberikan satu strip obat kepaku tanpa berkata apapun dan aku ? Aku hanya mengangguk memahami apa yang ia maksut kemudian masuk lagi kedalam kelas.

Malamnya lineku ntah kenapa penuh dengan notifikasi chat yang datangnya dari mana, ternyata itu Mark.

Markalvine

|gimana udah baikan?
|tadi lupa ngomong obatnya 2× / hari
|hei yeriana?
|yeri?
|yerina?
|yer?
|hei?

free call pada 18.54

Iya sudah baikan |
Iya td jg lupa bilang makasih |
Buat bento dan obatnya |
Yeri aja kaya yang lain manggilnya |
read

Uh bagaimana tak kesal coba? Dipertemuan pertama aku dan dia sudah banyak kejutan. Dia sosok yang mampu membuatku bersipu malu dan kesal di waktu yang sama.

Lambat laun hubungan kita berjalan lancar, teman sebangku ku Dania malah membiarkan Mark duduk di sampingku terus bahkan aku sudah memohon padanya dan memberinya susu coklat kesukaannya tapi Dania bersikukuh kalau dia mau aku dan Mark duduk bersama saja dia beralasan sebal duduk di bagian ketiga karena dari barisan keempat dan kelima selalu saja memprotes karena tubuhnya yang tinggi dan menutupi papan tulis di depan. Berakhir aku yang terpaksa lagi duduk dengan Mark sampai akhir kelas.

Storage [Mark ; Yeri]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang