Agustus 2015
Ruang ganti siang itu sangatlah ricuh, ada Riana yang tengah memperhatikan pantulan dirinya dicermin besar yang berada didepannya berulangkali merapihkan seragam chearleading nya. Sedangkan Dania sudah bolak balik misuh-misuh melihat beberapa anak di tim nya menaruh tas dan barang-barang pribadi mereka sembarangan membuat ruang tunggu mereka tampak semrawut, tak tertata rapih.
"Kalian tuh kalau taruh barang tuh jangan kaya gini! Kan banyak yang keluar masuk ruangan ganti! Kalau ilang nanti gimana? Siapa yang mau disalahin?" pekikan suaranyaring itu mulai memenuhi ruangan, jika Dania sudah turun untuk memarahi anggota lain rasanya tak akan ada yang mampu menghentikannya.
Mikaila terdiam memakan keripik kentangnya, gadis itu memperhatikan Dania yang sudah ngomel karena ruangan tunggu tim mereka berantakan, ia juga melihat Riana yang sibuk merapihkan segaram cheers nya. Ada beberapa anggota tim nya yang mayoritas anak kelas sepuluh langsung kocar kacir membenahi tas dan barang barang mereka tampak melirik ngeri pada Dania yang memang punya wajah jutek dan punya kebiasaan misuh misuh itu.
Hari ini, perlombaan cheerleading antar SMA bertaraf nasional. Tim sekolah mereka mewakili DKI Jakarta. Perlombaan hari ini di adakan di Bandung. Perwakilan 24 profinsi mengikuti lomba yang diselenggarakan hari ini. Tim mereka akan bertanding dengan Riana sebagai centernya.
Kali pertama bagi Riana untuk menempati posisi center biasanya ia menjadi seorang flyer. Nampak sekali Riana gugup, walaupun Dania sudah berulang kali menenangkan gadis itu.
Perlombaan dibuka dengan penampilan dari salah satu band indie yang cukup menyita perhatian penonton.
Beberapa adik kelasnya sudah heboh bisik bisik sendiri membicarakan vokalis band tersebut yang menurut mereka sangat tampan itu. Mikaila pun sibuk dengan ponselnya mengupdate snapchatnya dengan filter guguk khas itu. Dania repot mengatur anggota lainnya, sedangkan Riana ntah kenapa sorot matanya tak bisa beralih dari pemuda yang tengah menyanyikan lagu film favoritmu dari band sheila on7 itu.
Sorot mata yang teduh dan menganggumkan itu membuat Riana terpanah sekejap. Hingga tak disangka tatapan keduanya bertemu, meskipun pemuda itu terus bernyanyi tetapi matanya tak bisa melepas pandangan dari mata indah Riana yang juga menatapnya.
Keduanya tersentak tapi tak jua memutus pandangan itu, seolah larut dalam pesona mata masing - masing.
Riana terus menatapnya hingga akhirnya ia memutus nya begitu saja, gadis itu melihat ke arah lain. Ia merasa sosok yang tengah bernyanyi itu adalah sosok yang familiar untuknya.
Dania menyenggol lengan Riana kasar "cepet Ri, atur ini dulu biar kelar abis ini kita yang maju!" suruh gadis jangkung itu membuat Riana langsung gerak cepat mengatur barisan dan beberapa anggota lainnya.
Mikaila pun sudah kena omel tadi karena sibuk bermain handphone saja.
Perlombaan dimulai, dan Riana melakukan tugasnya dengan baik ia sukses menjadi center bagi tim nya.
Para pelatih tim mereka sudah memberi brifing kepada tim, Riana sebenarnya tak fokus ia terus mencuri pandang pada sosok pemuda berhodie abu di balik tribun kiri sana.
"Riana ? Kamu paham kan?"
"Eh .. ha? Anu? Apa Kak?"
Riana gelagapan kala Kak Joy, pelatih tim mereka tiba tiba bertanya pada dirinya.
'Aduh Yeriana apa-apaan si lo ngapain juga mikirin orang itu. Orang jelas jelas gak pernah ketemu gak pernah kenal sama sekali kok malah kaya ginisih.'
Setelah perlombaan selesai, para pengurus tim sudah sibuk mengurusi yang lain, para anggotanya bersiap meninggalkan ruangan tunggu mereka, tersisa Riana dan Mikaila yang repot dengan carger ponsel itu mereka ditinggal Dania yang tengah membantu mengatur para adik kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Storage [Mark ; Yeri]✔
FanfictionSaya persembahkan kumpulan fanfic tentang kapal Mark-Yeri dalam kearifan lokal yang amat membumi untuk kalian semua para penumpang kapal Markri. [On Going to NEVER FIN❌] [Start on ; 2019, January 14]