i hate u, i love u

829 54 4
                                    

DISCLAIMER

Kebijakan pembaca amat dibutuhkan dalam cerita ini. Saya menyarankan untuk kalian yang berusia dibawah batas legal untuk mengskipnya saja.

Hal yang ada di dalam cerita ini bukan untuk dicontoh melainkan untuk dijadikan bahan pembelajaran bagi kalian yang masih berasumsi bahwa having sex dengan pasangan diusia sekolah atau diluar hubungan pernikahan itu hal yang dapat di maklumi.

Tanpa mengurangi rasa hormat Saya kepada kalian semua para pembaca Storage. Terima kasih telah bersedia membaca cerita ini.

- Ney

- Ney

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













"Ehm aneh banget asli" umpat Alvine seketika, ia mendengus menatap sosok yang kini duduk didepannya.

Riana Andrianti, menatap Alvine dengan malas. "Ya mau gimana lagi? Lo juga yang langsung gas aja! Gue kan gak inget apa apa" keluhnya

Alvine melengos pasrah, "Yakan Lo duluan yang nyium Gue. Masalah get room tuh salah Kita berdua lah jangan nyalahin Gue" balasnya tak mau kalah.

"Tapi Lo gak inget keluar dimana!" Ucap Riana sedikit keras merasa marah pada pemuda didepannya itu,

Markalvine memundurkan badannya menyandarkannya pada bantalan kursi "Yakan mabok mana inget" balasnya lemah

"Gue udah baca-baca dan semua bilang hamil dalam sekali hubungan seks bisa terjadi kalau kondisi sel telurnya bagus, masa subur wanita, sama kualitas sperma. Lo kapan terakhir main sebelum malem itu?"

Alvine merasa ditelanjangi habis habisan oleh tatapan Riana kini, kalimat perempuan itu amat menohoknya. "Malem itu yang pertama buat Gue sama kaya Lo" jawabnya

Riana mendengus, "pake tangan?" Tanyanya lagi,

"Udah lama anjir! Ngapasi Lo nanya kaya gitu? Malem itu bukan Lo doang yang pecah perawan Gue juga! Jangan bikin Gue kaya penjahat dong!" Sanggahnya

"Gak gitu anjir! Lo tuh gak belajar biologi apa!"

"Yaiyalah orang Gue anak IPS ngapain belajar biologi!" Bentak Alvine agak keras, membuat Riana sedikit terkejut.

"Yakalau Gue hamil gimana?" Bentak Riana dengan wajah memerah, tak sepenuhnya marah. Ekspresinya jelas menampakan ketakukan disana, ia takut itu akan terjadi.

"Lo jangan ngomong yang enggak enggak! Gue masih mau nikmatin masa muda, Gue belum siap buat jadi Bapak" jawabnya melembut, hatinya melunak kala melihat wajah Riana yang berubah serta mata perempuan itu yang kini tampak berkaca-kaca.

"Vine, cuma butuh satu sel sperma buat ngebuahin sel telur untuk terjadinya kehamilan dan Lo inget gak malem itu lo berapa kali keluarnya hah? Gue bahkan gak inget gimana Lo bisa ambil perawan Gue selancar itu tau gak! Kita cuma dua orang yang gak saling kenal sebelumnya kenapa bisa Kita kejebak dihubungan kaya gini HAH! LO PIKIR GUE MAU! GUE TAKUT VINE" Riana jatuh sudah, air mata yang sedari tadi coba ia tahan lolos begitu saja. Tubuhnya bergetar menangis tersedu.

Storage [Mark ; Yeri]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang