Kamu hanya belum sadar, di setiap malam yang menakutkan, selalu diiringi pagi yang cerah.
❤❤❤
DI ANTARA siswa dan siswi yang sedang bersiap-siap meninggalkan kelas untuk pergi ke kantin, Rangga mulai menyabotase kerumunan, mendekati Prilly, lalu mengajaknya ke kantin. Di sana, juga ada Syifa yang sudah beringsut dari bangku, persiapan ke kantin.
"Barengan aja, yuk?" Syifa ikut bersuara.
Sedangkan Prilly mendadak hilang rasa kepada Rangga karena sudah mengecewakannya. Bukan mengecewakan dalam konteks perjanjian mereka, tapi kecewa karena ekspetasi Prilly sendiri yang terlanjur menaruh harapan tinggi kepada Rangga.
Prilly memilin rok abu-abunya, mencari-cari alasan agar terpisah dari mereka berdua. "Gue mah nggak ke kantin."
"Tadi katanya laper, hm?" Syifa mengingatkan, diiringi tawa kecil.
Rangga mulai meraih tangan Prilly, "Ke kantin aja, sih, sama kita. Iya, nggak, Syif?" kata Rangga, sambil bola matanya ke arah Syifa.
Prilly menepis tangan cowok itu pelan. "Ya, kalau gue nggak mau, berarti ya nggak mau, Ngga. Kalian kan bisa pergi ke kantin berdua. Right?" Lalu, kepala cewek itu terputar, melihat keadaan kelas yang mulai sepi. Sedang di belakang sana, masih tertinggal seorang Ali, Kenny, Ezra, Ahmad dan satu lagi cowok berkacamata, tapi Prilly lupa namanya.
Logikanya, kalau memang suka dengan Syifa, kenapa Rangga begitu pengecut, tidak berani mendekati Syifa secara langsung, tanpa sebuah perantara.
Memangnya Prilly ini siapa, bisa-bisanya seorang Rangga seolah menarik Prilly dalam lingkaran mereka berdua. Bukannya pelit, tidak mau membantu dan lain sebaginya, cobalah sedikit dipahami, bagaimana mungkin ia akan membantu Rangga, sedangkan ia sendiri juga memiliki rasa lebih terhadap cowok tersebut.
Satu persatu dari anak cowok itu mulai pergi meninggalkan kelas. Ahmad menghilang, disusul dengan cowok berkacamata itu.
"Gue duluan, ya? Ada perlu." Pamit Prilly.
...lalu, sekelompok kawanan Ali mulai bersiap meninggalkan kelas.
Prilly pergi dari hadapan mereka berdua-Syifa dan Rangga, lalu menepi ke sekolompok kawanan Ali.
❤❤❤
"NGAPAIN lo ngikutin kita?" Kenny lancang bertanya, ketika sepanjang perjalanan, Prilly tidak buru-buru memisahkan diri dari mereka. Jadi, cowok itu rasa, Prilly memang sengaja mengikuti mereka.
Ali menoleh, walaupun sebenarnya cowok tersebut sudah sadar Prilly mengikuti kelompok mereka sejak awal, hanya karena menolak ajakan Rangga dan Syifa untuk pergi ke kantin. "Biarin aja, sih, Ken, lo peduli banget sampe ditanyain?" ujar Ali.
...cowok itu kembali dingin, padahal bukankah Ali sempat berlaku hangat padanya?
Ezra mencibir, "Yakin mau ikut kita?"
Prilly jadi canggung.
"Lo nggak takut kita bakalan macem-macemin lo?" tanya Ezra lagi, sambil berbisik, serta mencondongkan tubuhnya agar lebih dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
(NOT) Sweet Home ✔
Fanfiction[COMPLETE] Semenjak pindahannya ke rumah Tante Mira, Prilly kira semuanya akan berjalan menyenangkan; masuk sekolah baru, mendapatkan teman baru, pelajaran yang begitu mengasyikan, dan sesuatu hal baru yang lainnya. Namun sayang, tak semanis ekspeta...