Aku ibarat satu-satunya daun di ujung ranting yang harap-harap cemas, jangan sampai kamu lepaskan.
-Unknown.
❤❤❤
MOBIL berhenti tepat di depan rumah berpagar hitam yang menjulang tinggi. Deru angin lolos menabrak tiap helaian rambutnya, ketika ia memutuskan untuk turun dari dalam kendaraan.
"Jangan sungkan, ini rumah Tante. Lagi pula, Tante udah janji mau jaga kamu baik-baik sama Mama kamu."
Prilly menelan ludahnya susah payah, mengangguk perlahan, sebelum Tante Mira, salah satu sahabat Ibunya menarik tangannya dengan wajah sumringah.
Sungguh, semenarik apa Prilly di mata beliau, hingga bisa segampang itu membawanya untuk tinggal di kota bersama dirinya.
Bukankah adanya orang asing yang tinggal di rumah bisa membuat quality time, atau hal privasi bersama keluarga bisa menjadi berantakan?
Ini suatu hal yang masih terbilang begitu sensitif, karena telah membawa orang asing tinggal di satu atap yang sama.
Sesampainya di dalam rumah, Tante Mira memberikan sebuah intruksi, bahwa kamar Prilly ada di lantai dua, paling ujung.
"Kamu senang tinggal di sini? Anggap aja ini rumah kamu sendiri."
Hening.
Lalu, sepasang mata Prilly menabrak seseorang yang baru saja turun dari anak tangga. Dengan menggunakan kaus putih, celana pendek cokelat, ia melempar kilatan mata tak suka.
Mungkin, untuk saat ini, Prilly masih belum bisa menerima fakta yang ada untuk tinggal di rumah ini.
Tapi, berhubung Tante Mira sudah memberikan hal ini semua untuknya, maka patut sekali ia hargai. "Senang, Tante." Ujarnya, diselingi anggukan polos.
❤❤❤
Sweet Regards,
Vierna Salsabila.24 Februari 2019.
KAMU SEDANG MEMBACA
(NOT) Sweet Home ✔
Fiksi Penggemar[COMPLETE] Semenjak pindahannya ke rumah Tante Mira, Prilly kira semuanya akan berjalan menyenangkan; masuk sekolah baru, mendapatkan teman baru, pelajaran yang begitu mengasyikan, dan sesuatu hal baru yang lainnya. Namun sayang, tak semanis ekspeta...