Untuk menghargai jasa penulis yang telah rela berimajinasi liar, VOTE dan KOMEN dipersilahkan 😘 sayang semuanya.
.
.
.
.
.
.
"Njir, udah jam 7 lewat. Bisa ditutup gerbang nih nanti."Dengan tergesa-gesa, gadis itu berjalan menuju ke gerbang sekolah yang jaraknya tinggal 90 meter lagi.
Tak tak tak
"Pak bukain dong gerbangnya."ucapnya dengan wajah memelas saat sampai di depan gerbang sekolah.
"Duh eneng Gea maneh, kenapa terlambat lagi atuh ?" Pak satpam berjalan ke arah gerbang.
"Kepagian pak bangunnya."jawab Gea.
"Kan bagus neng kalo bangunnya pagi."jawab Pak Satpam sambil membuka
"Lah itu masalahnya, Pak kalo saya bangun kepagian terus subuhnya tidur lagi." Gea masuk ke sekolahan setelah pintu gerbang di buka oleh Pak Satpam.
"Makasih ya, Pak.""Ck ck ck neng Gea neng Gea. Kapan tobatnya atuh ?."decak Pak Satpam.
Dengan langkah lebar, Gea masuk ke koridor sekolah menuju kelasnya. Tiba tiba di tengah jalan dia berbelok ke arah Kantin karena mengingat ini adalah hari Senin. Dan sudah pastinya upacara tengah berlangsung di SMA SEMESTA. Kalo ada yang nekat nyusul ke lapangan sudah pasti akan dihukum oleh guru BK.
Brak
Gea langsung mendudukan bokongnya di kursi kantin. Mengeluarkan Hp dan bukunya. Eits.. jangan dikira Gea anak yang rajin, pintar, terus suka menabung. Dia mengeluarkan buku dan Hpnya untuk menyalin tugas yang udah di share teman-temannya tadi malam di grup. Ya walaupun kek gitu Gea termasuk murid yang budiman.
"Buk, minjem pulpen dong."pinta Gea pada Ibu Kantin.
"Ish, mbak Gea. Pulpen yang kemarin aja belum di kembalikan. Masak mau pinjem lagi."jawab Ibu Kantin dengan menyerahkan pulpen. Dan hanya di balas Gea dengan cengiran.
Setelah mendapat pulpen, Gea langsung menyalin pekerjaannya dengan khidmat.
"Hei kamu."teriak seseorang dibelakang Gea.
Duh, pasti OSIS nih.-batin Gea
Dengan gerakan pelan Gea memasukkan bukunya ke dalam tasnya. Setelah semua buku di yakini telah masuk ke dalam tas. Gea langsung mengambil ancang-ancang untuk lari.
Satu... duaa.. tiigg-
"Jangan coba-coba untuk kabur."ucap seseorang itu tepat di belakang Gea.
Gea yang awalnya sudah bersiap-siap untuk lari, tertahan dengan tangan yang dicekal oleh cowok dibelakangnya, yang diketahui bernama Naren.
"Ikut gue." Cowok itu menarik paksa tanga Gea.
"Lepas. Gue bisa jalan sendiri." Gea mencoba memberontak namun hasilnya nihil, cowok itu malah semakin mengeratkan cekalannya.
Hingga tibalah mereka di ruang BK.
"Tunggu di sini." Cowok itu kemudian menghempaskan cekalannya sehingga Gea jatuh terduduk di sofa ruang BK.
"Gak, gue mau ke kelas ada praktikum biologi." Gea bersikeukeuh untuk keluar dari ruang BK. Nyatanya cowok itu malah menghalang-halangi langkah Gea yang ingin ke kelas.
"Duduk."ucap cowok itu tegas. Gea bisa merasakan aura ketegangan itu.
"Hm."Gea melihat manik mata cowok itu dengan tatapan malas. Sedangkan yang di tatap hanya santai tanpa memperdulikan ocehan gadis itu.
Satu per satu, siswa yang kecyduk gara gara gak ikut upacara dikumpulkan di ruang BK.
"Kali ini ibu gak akan banyak ngomong, kalian sudah terlalu sering terlambat. Bagaimana bisa kalian berperilaku seperti ini ? Upacara itu sebagai tanda menghargai jasa para pahlawan. Bagaimana bisa menghargai kalo kalian aja gak ikutan upacara bendera. Nunggu doi yang gak peka sampe berbulan bulan aja betah masak upacara yang cuma sekali dalam seminggu aja gak bisa.. and bla.. bla.. bla...