6

3.8K 141 3
                                    

"Bawa." Gea menyerahkan ember berisi pewangi lantai.

"Gak."tolak Naren.

"Dasar cowok malas."cibir Gea.

"Gue denger."

"Biar lo nyadar."

Gea lantas mengangkat ember itu membawanya ke ruang aula. Sesampainya di aula Gea langsung mengepelnya. Tanpa menghiraukan Naren yang tidak mau mengepel. Karena bagi Gea ini adalah rutinitasnya dulu di sekolah lama, kalo dia telat masuk sekolah. Sedangkan, Naren hanya memainkan game di handphonenya.

"Selesai." Gea menyeka keringatnya dengan punggung tangannya. Tepat 15 menit sebelum bel istirahat.

Gea membereskan peralatan mengepelnya dan membawanya ke gudang. Di tengah jalan Gea bertemu dengan Kenzo.

"Eh, Gea. Ngapain bawa ginian ?"tanya Kenzo.

"Abis ngepel lah. Ya gimana ya Gea kan anak yang baik."

"Iya deh. Emang gak salah pilih pacar gue." Kenzo mengacak-acak rambut Gea.

"Idiw. Traktir gue dong. Sebagai pajak tetangga baru gitu."

"Ya udah ayo."

"Entar. Gue nitip pel ini ke Pak Ujang dulu."

Gea dan Kenzo menghampiri Pak Ujang yang berada di dekat gudang.

"Widih, pak Ujang auranya kelihatan lebih bersinar, wajahnya bercahaya, keliatan lebih muda, terus abis gitu Gea lihat pak Ujang bakal ada rejeki nomplok. Iya kan, Kak Ken ?"

"Iya. Pak Ujang hari ini beeeeeeeeda banget."

Sedangkan Pak Ujang hanya senyum malu malu.

"Pak nitip pel sama ember ya ? Sekalian taruh di gudang. Makasih ya pak Ujang ganteng."

Gea lantas meninggalkan pak Ujang yang masih menggantungkan ucapannya hendak memarahi Gea.

Sesampainya di Kantin.

"Mau pesen apa ?"tanya Kenzo.

"Gue mau batagor, bakso, sama es jeruk aja."

"Ya udah tunggu sini." Kenzo lantas pergi ke warung kantin untuk memesankan makanan Gea.

Gea membuka aplikasi chat di hapenya. Menampilkan rentetan line. Di chat teratas ada line yang terasa asing baginya.

Naren.Wnt
Ruang OSIS. Pulsek.

??
Read

"Anjay, cuma diread ?"geram Gea.

"Kenapa Ge ?"tanya Kenzo yang baru datang dengan membawa nampan berisi makanan yang ia pesan.

Gea yang ditanya malah langsunh menyerobot nampan Kenzo dan mengambil bakso dan segelas es jeruk. Dan memakannya dengan lahap kayak orang gak dikasih makan sejak tadi pagi.

"Ck. Udah gede masih aja blepotan." Kenzo mengusap samping bibir Gea yang terkena kuah baksonya.

"Ye, namanya juga laper. Gak kepikiran gue buat makan cantik."

"Dari sekian cewek yang gue temui, mereka itu pada jaim-jaim. Kecuali lo."

"Satu yang harus lo tahu. Gue gak suka sama yang namanya sok jaim. Apalagi sama cowok. Dih, males gila."

"Dan satu lagi, jangan samakan gue sama cewek cewek lo."ucap Gea mengacungkan garpunya ke arah Kenzo.

"Jadi lo maunya beda nih ?"ejek Kenzo.

My Cool KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang