"Woy, bangun lo, anak perawan jam segini belum bangun."ucap Cowok itu mengguncangkan tubuh Gea.
"Ish, apaan sih ?" Gea menepis tangannya. Kembali bergulung dengan selimut tebalnya dan membalikkan tubuhnya memunggungi cowok itu.
Byurr
"Negara air menyerah, huwa.. mama papa tolongin Gea. Negara air menyerang."teriak Gea.
"Woy, bangun. Negara air udah didepan rumah noh."ucap cowok itu, yang bernama Reyhan.
"Ish, lo emang abang terlaknat. Tega bener lo."
"Gue aja yang setiap hari digituin biasa aja."
"Ye jangan samaain asrama TNI sama rumah dong ya."
"Buru, mandi. Bau jigong lo."
"Bacot lo."
Gea langsung menyimbak selimutnya, kemudian berjalan menuju kamar mandi.
Brak
"Astagfirullahaladzim. Contoh konkrit kalo orang kelamaan jomblo kek gini nih. "ucap Reyhan.
☆☆☆
"Pagi, Ma, Pa."sapa Gea saat duduk di meja makan.
"Pagi, sayang."ucap Papa Dhanan.
"Gue gak disapa nih ?"ucap Reyhan dengan wajah memelas.
"Pah, dia siapa sih ?"tanya Gea pada Papa Dhanan.
"Papa, juga gak tahu. Tadi pagi dia di depan rumah. Terus papa ajak makan aja. Kasian deh, Ge."
"Ma, dia siapa sih ?"tanya Gea pada sang Mama.
"Gak tau, Mama. Tadi di suruh masuk sama Papa."
"Ya Allah maafin, Baim ya Allah."pasrah Reyhan.
"Bwuahahhhhaaahhhaaaa." Seketika tawa mereka lepas.
Tok tok
"Udah-udah, Gea buka pintunya sana."titah Mama.
Gea berjalan menuju pintu depan untuk melihat siapa tamunya.
"Cari siap-"
"Hai."
"Em, Kak Kenzo. Ada apa ya ?"
"Em, it-"
"Siapa Ge ? Eh, Kenzo ?"
"Iya, tante." Kenzo lantas menyalami Mama Ajeng.
"Mau ngajak berangkat Gea, ya ?"
"Iya, tante. Boleh ?"
"Boleh. Gea cepat abiskan sarapanmu."
Gea memasuk ke ruang makan. Menyelesaikan sarapannya.
"Ma, Pa, Bang pamit ya. Assalamualaikum"
"Waalaikum salam."
Gea berjalan ke pintu depan.
"Ayo, kak."ajak Gea pada Kenzo
"Yok."
Gea dan Kenzo duduk bersebelahan di mobil Kenzo.
Sesampainya di parkiran, Gea dan Kenzo yang berjalan bersampingan menjadi sorotan semua siswa.
Wuts pangeran mana ini ?
Gue di sorga ya ? Kok ada malaikat sih.
Lo di neraka bego. Terusdia malaikat pencabut nyawanya.
