14

3.6K 150 16
                                    

Setelah acara tarik menarik si sekolahan tadi. Akhirnya Naren dan Gea tiba di sebuah rumah yang lumayan besar dengan gaya rumah yang simple namun terkesan elegan. Dengan cat putih yang melapisi nya membuat rumah ini bak istana.

"Rumah lo ?"tanya Gea sembari melepaskan helm.

"Rumah orang tua." Naren lantas berjalan menuju ke dalam rumah.

Gea terkagum-kagum dengan gaya interior yang menurutnya sangat indah. Klasik namun tidak terkesan norak. Banyak foto yang terpajang di sana. Berbagai foto yang diambil dari umur belia hingga sampai sekarang.

Tangan Gea terulur untuk melihat sebuah foto seorang anak laki-laki yang berumur sekitar 3 tahun tersenyum lebar menampakkan gigi putih susunya.

"Itu adek gue."jelas Naren saat berada di ujung anak tangga terakhir.

Gea sontak menatap Naren yang sudah siap dengan gitar di tangan kanannya dan pakaian OSIS yang sudah berganti menjadi kaos t-shirt berwarna hitam yang memperlihatkan hasil olahraganya selama ini dan kaki yang biasanya tertutupi celana panjang kini hanya menggunakan jeans sampai lutut. Ganteng banget sumpah -batin Gea

"Ngomong di meja makan aja sambil makan siang menjelang sore."ajak Naren dan berjalan mendahului Gea.

Di meja makan tersebut terdapat beberapa jenis makanan. Gea yang melihatnya pun tak sadar sampai meneguk ludahnya sendiri. Naren yang melihatnya hanya tersenyum.

"Duduk. Dan silahkan makan."

Gea lantas duduk dan membalikkan piring itu hingga menghadap ke atas. Dengan sigap Gea langsung mengambil nasi dan beberapa lauk yang sangat menggoda bila dipandang dan mengenyangkan bila dimakan.

Naren lagi-lagi tersenyum melihat perilaku Gea yang mudah berubah-ubah. Dari mulai jutek, pendiam, ketus, dan sekarang seperti orang yang tidak makan seminggu.

"Oh iya Tante wulan gak ada di rumah ?"tanya Gea sembari menelan makanannya.

Naren menyodorkan gelas yang berisi air putih di samping piring Gea.

"Nganterin Rendra les piano." Gea langsung meneguk air itu sampai tandas.

Gea pun hanya mangut-mangut sebagai jawaban.

"Eh tunggu. Lo nggak ngasi sianida ke makanan ini kan ?"tanya Gea penuh selidik.

"Nggaklah."jawab Naren. Makanannya udah habis baru nyadar buat tanya pertanyaan kek gitu. Hadeh... tepok jidat dah.

"Udah selesaikan ? Ayo." Naren bangkit dari kursinya dan berjalan ke taman belakang diikuti Gea di belakangnya.

"Nih lo bawa." Naren memberikan gitarnya pada Gea. Sedangkan dia membawa nampan yang berisi minuman dan juga cemilan.

Di taman belakang ini terdapat sebuah gazebo. Di samping gazebo ada bunga-bunga yang di tanam berjejer mengikuti bentuk tembok.

"Ada usulan buat nyanyi apa ?"tanya Naren sembari memangku gitar yang dibawanya tadi.

"Ehm ?! Gimana kalau fiera biesari waktu yang salah. Kan itu juga ada duetnya."usul Gea.

My Cool KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang