12

3.7K 139 15
                                    

Setelah sampai di depan minimarket, Gea pun langsung melangkahkan kakinya memasuki minimarket tersebut. Tujuan Gea di sini hanya satu yaitu membeli makanan ringan dan semacamnya dan jangan lupa ingatkan Gea kalau dia tidak boleh kalap. Haduh maklumlah sudah kodratnya cewek yang beranjak ke emak-emak, pamitnya beli apa pulangnya bawa apa aja.

Keranjang tenteng yang awal mulanya kosong kini sudah terisi dengan berbagai makanan ringan. Kalau untuk ukuran Gea itu masih belum cukup. Memutari rak makanan ke sana ke mari akhirnya yang dipilih itu juga.

Saat melewati lemari pendingin yang berisi berbagai macam minuman, Gea pun berhenti. Mengambil beberapa kotak susu coklat. Lagi-lagi fakta cewek yang melekat pada Gea, banyak cewek yang suka coklat.

Setelah dirasa cukup, Gea mengantri di meja kasir. Walaupun bukan weekend tapi Gea merasa kalau minimarket ini selalu ramai pengunjung.

"Eh, Gea kan ?"tanya seseorang yang berada di belakang Gea.

Gea pun terkejut karena merasa namanya di panggil. Selanjutnya Gea hanya bisa menautakan kedua alisnya.

"Hayo tebak siapa ?"ucap Seno dengan setengah menggoda. Dasar Gea, susah mengingat nama-nama cowok. Kalo nama-nama hewan pasti ingat 😂.

"Ehm ?! Ehm siapa ya ?!" Gea tengah berfikir. Otak Gea bagaikan bekerja lebih berat lagi. Seperti tidak asing tapi siapa ?

"Mentang-mentang anak baru lupain aku seberangan."ucap Seno dengan berkacak pinggang dan meirukan iklan milk*ta yang sedang marak di tv.

"Ya ampun, Kak Seno. Hehe udah lama gak ketemu jadi pangling. Biasanyakan kalo ketemu pas apelin Jean doang."

"Iya sih semenjak putus geng kita sama-sama gak komunikasi ya."jawab Seno yang mendadak lesu dan dibalas anggukan oleh Gea. Ya sangat disayangkan sekali kedua sejoli itu harus putus hubungan karena Jean yang sudah tidak kuat terhadap nyinyiran fans Seno. Terlalu mainstream sih alasannya, tapi mereka memutuskan break terlebih dahulu mengingat kalau Seno kelas 12 pasti sebagian waktunya akan tersita untuk mengurusi buku-buku UN yang langsung mual ketika melihat buku itu, ikut bimbel, membuat tugas, ulangan, remidial dan apalah itu. Hmm, Jean pengertian banget.

"Berapa mbak ?"tanya Gea saat Mbak Kasir menghitung belanjaannya.

"Semuanya Rp 93.400, mbak."ucap Mbak Kasir dengan senyum ramah apalagi di belakang Gea sedang ada cogan tambah dimanis-manisin tuh senyum.

Gea menyerahkan selembar uang seratu ribu dan menerima kembaliannya.

"Makasih mbak."ucap Gea dan dibalas anggukan oleh Mbak Kasir.

Gea melangkah keluar minimarket dan meninggalkan Seno yang masih berada di meja kasir.

Pletak.

"Demen banget botol nyosor kepala."gerutu Gea sambil mengelus-elus kepala bagian belakangnya yang terkena lemparan botol.

Gea lantas  merunduk untuk mengambil botol minuman yang tergeletak di belakangnya untuk membuangnya ke tempat sampah. Go green guys.

Setelah membuang botol tersebut di tempat sampah yang tersedia di depan minimarket. Gea langsung melangkah meninggalkan plataran minimarket. Namun langkahnya terhenti ketika dirinya menabrak sesuatu.

"Anjay. Siapa yang naroh manequin di sini ?"kesal Gea.

Pletak

Sebuah sentilan mengenai keningnya.

Tuhan ada apa dengan kepala hamba ? Kenapa dari tadi jadi sasaran makhluk astral.

Gea memberanikan diri mendongakkan kepalanya. Dan yang ia dapat adalah makhluk astral yang menyandang ternyebelin, terdingin, tergak peka, dan ter ter lainnya yang sudah lama tidak ia tatap.

My Cool KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang