part 21

254 38 4
                                    

yoongi pov

aku mengejar jiyeon yang berlari meninggalkan kamarku, awalnya rasa panas dipipi ku tak terasa namun saat melihat jiyeon menangis seluruh tubuhku berubah menjadi panas.

"jiyeon-ah buka pintunya" teriak ku dibalik pintu kamar jiyeon

"jiyeon-ah kumohon jangan seperti ini" teriak ku diikuti pukulan tangan ku mengetuk pintu itu

"apapun itu kumohon maafkan aku dan jangan menangis" teriak ku semakin panik saat mendengar isakan jiyeon

author pov

dua jam berlalu sudah, jiyeon yang mengurung dirinya dan yoongi yang terus berteriak memanggil nama jiyeon.

cklek...
suara pintu terbuka yang membuat yoongi langsung berdiri dari duduknya.

"oppa ayo kita bicara" ajak jiyeon yang keluar dari kamarnya lalu menuju balkon apartemen mereka diikuti yoongi di belakangnya

"jiyeon-ah maafkan aku" lirih yoongi

"apapun yang kau bicarakan tadi adalah hal bodoh oppa" jawaban jiyeon yang terdengar lemah

"aku hanya ingin kau bahagia dengan memiliki ku" jawab yoongi

"aku tak tau apa yang sedang kau pikirkan oppa, entah kau berbicara itu untuk egomu sendiri dengan jihyo ataupun hanya kasihan padaku" ucap jiyeon menatap yoongi

"jika ya itu karena jihyo kau kejam oppa kau selalu membawa namaku di hubungan kalian yang sudah ku relakan, dan jika itu karena ku maaf oppa aku tak butuh belas kasian mu" tegas jiyeon lagi

"bagiku yang kubutuhkan agar bahagia adalah cintamu, kasih sayang mu bukan belas kasihan mu atau keterpaksaan mu" isakan jiyeon mulai terdengar

"ya terserah kau mau menganggap yang mana, yang jelas kini di prioritasku juga ada nama mu dan kebahagian mu" kesal yoongi

"lalu apa yang harus kulakukan agar kau bahagia ji?" tanya yoongi frustasi

"sama seperti katamu oppa, buat aku mengandung anakmu lalu pergilah dari hidupku" ketus jiyeon

"jiyeon-ah apa kau gila?" bingung yoongi mendengar ucapan jiyeon

"bukan kah sama seperti perkataan mu yang gila oppa?" sindir jiyeon

"jiyeon-ah perkataan ku untuk kebahagian mu tapi perkataan mu barusan justru akan menyakiti aku" kesal yoongi lagi

"oppa tak akan ada bedanya mau aku sendiri ataupun ada anakmu sekalipun, kau tak akan bahagia. karena ku tau semua bahagiamu ada pada jihyo" bentak jiyeon

"jika kau saja tidak bahagia lalu bagaimana mungkin aku dan anak mu nantinya bisa bahagia." ucapan jiyeon mengakhiri perselisian mereka

dengan keadaan kesal jiyeon pergi meninggalkan yoongi, yoongi yang melihat jiyeon meninggalkan rumah ini hanya diam. yoongi memberikan waktu kepada jiyeon untuk menenangkan dirinya.

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang