Part 27

244 28 0
                                    

Author pov

Sudah seminggu sejak jihyo dilarikan ke rumah sakit, selama itu pula jiyeon berusaha sangat keras menjauhi yoongi.

"jiyeon-ah kita harus bicara" ucap yoongi menarik tangan jiyeon

"ada apa dengan mu? Apa kau tak percaya dengan ku? Aku memang pernah memiliki hubungan dengannya tapi bukan berarti itu anak ku" kesal yoongi

"sudahlah oppa, aku tetap ingin berpisah dengan mu. Aku sudah lelah dengan mu" ucap jiyeon malas

"kenapa? Kenapa jiyeon-ah? Bukankah kau bilang mencintaiku? Disaat aku sudah mencintaimu kenapa kau menyerah dengan perjuangan mu?" tanya yoongi bingung

"perasaan seseorang bisa berubah kapan saja dan jujur aku sudah tak menikmati pernikahan ini" ketus jiyeon lalu pergi meninggalkan yoongi

"aku tau jiyeon-ah ini bukan dirimu kan! Jiyeon yang ku kenal sangat mencintaiku dan selalu ingin berada disamping ku" ucap yoongi diikuti air matanya dan dengan bersimpu memeluk pinggang jiyeon dari belakang

"hentikan tangisan mu oppa! Terimalah kenyataan ini, kenyataan bahwa kita akan segera berpisah" ucap jiyeon yang setengah mati menahan air mata agar tak menetes

"jiyeon-ah kumohon, aku tau kau masih tidak percaya dengan perasaan ku, aku pun sama. Aku tak tau apa yang kurasakan untuk mu adalah cinta yang ku tau pasti aku tak akan bisa hidup jika jauh darimu jiyeon-ah" ucap yoongi masih bersimbuh pada tubuh jiyeon

"oppa kumohon kembalilah kepada jihyo, saat ini dia sangat membutuhkan dirimu untuk menemaninya" lirih jihyo dengan air mata yang sudah menggenang di matanya

"hentikan jiyeon! Aku muak dengan bibirmu yang terus menyebut jihyo" bentak yoongi membuat jiyeon takut

"sekarang aku bertanya kepadamu jiyeon-ah apa kau percaya kepadaku? Apa kau percaya jika anak itu bukan anak ku?" tanya yoongi dengan mata merah bekas tangisanya

"aku tak percaya kepadamu oppa" tegas jiyeon

"lalu apa mau mu? apa kau sangat ingin aku kembali kepadanya? Apa kau ingin mengakhiri semuanya diantara kita?" tanya yoongi angkuh

Jiyeon hanya mengangguk lemah karena air matanya sudah membasahi pipinya.

"baiklah Jika itu mau mu, akan ku lakukan dengan senang hati. Tapi ingat park jiyeon-ssi hanya kau yang ku izin kan bahagia dan akan ku pastikan adik mu tak akan bahagia dengan ku sebagai balasannya" ucap yoongi dengan wajah penuh emosi

Jiyeon pov

Yoongi oppa langsung menarik tangan ku dengan keras keluar dari apartemen kami.

"oppa kita mau kemana?" tanya ku bingung saat yoongi oppa membawa ku ke dalam mobilnya

"memulangkan mu kepada orang tua mu" ketus yoongi oppa

Hatiku sangat sakit mendengar ucapannya seperti itu tapi ini semua adalah pilihan ku.

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang