Part 30

252 30 1
                                    

Author pov

Prang.......
Suara piring terjatuh menggema di ruangan itu.
Jiyeon langsung berlari menjauhi ruangan itu setelah menjatuhkan piring yang akan di berikan kepada yoongi.

Yoongi berlari mengejar jiyeon diikuti jihyo dibelakang mereka, sebelum jiyeon berhasil masuk kedalam kamarnya yoongi lebih dulu menarik tangan jiyeon.

Jiyeon pov

Aku terkejut dengan apa yang dilakukan yoongi oppa kepadaku, segera kulepaskan tubuhku dari pelukannya dan menjauhkan bibirku dari bibirnya.

Plak.... Kuarahkan tangan ku menampar wajah yoongi oppa.

"apa kau sudah gila min yoongi-ssi?" bentak ku penuh penekanan

"jiyeon-ah kau salah paham dengan apa yang kau lihat, aku bisa jelaskan semuanya" ucap yoongi oppa

"tak ada yang perlu kau jelaskan, aku masih memiliki penglihatan yang baik bagaimana bisa apa yang ku lihat adalah salah paham" ketus ku lalu berjalan meninggalkan yoongi oppa dan jihyo

"jiyeon-ah dengarkan aku!" ucapan yoongi oppa setelah menahan langkahku

"min yoongi-ssi kumohon berhenti menyakitiku, aku sudah sangat lelah" ucap ku dengan air mata yang entah dari kapan sudah mengalir di pipiku

"apa sebenarnya yang kau inginkan? Kemarin kau bertingkah seolah-olah kau sangat mencintaiku sampai kau mabuk bahkan pingsan sehingga aku sangat mengkhawatirkan mu tapi apa yang terjadi dengan mu hari ini!!!!" kesal ku

"sudahlah oppa kumohon akhir semuanya, kembalikan aku kepada orang tua ku dan hiduplah bahagia. Aku sudah lelah dengan mu" sambung ku lalu melangkahkan kaki ku menuju kamar ku

Yoongi pov

Aku hanya bisa diam di tempatku melihat jiyeon keluar dari kamarnya dengan membawa tas besar. Entahlah seketika nyaliku hilang untuk mendekat kepada jiyeon, aku tak kuat melihat wajah jiyeon yang menunjukan bahwa dirinya sangat tersiksa.

"kita sudahi pernikahan kita sampai hari ini, terimakasih untuk semuanya dan ku harap kau hidup dengan bahagia" ucap jiyeon berjalan melangkah ke arahku lalu memberikan cincin pernikahan kami

"jiyeon-ah kumohon jangan seperti ini aku bisa jelaskan semuanya" ucap ku panik dan takut melihat jiyeon akan pergi

"sudahlah lupakan saja oppa dan jihyo-ah aku akan pergi untuk berlibur sampaikan kepada eomma dan appa untuk tidak khawatir"ucap jiyeon sinis lalu pergi dari rumah orang tuanya

Seperti yang sudah ku katakan tadi, aku sama sekali tak memiliki keberanian untuk mendekat atau menahan jiyeon agar tetap disini. Jiyeon benar bahwa aku hanya bisa menyakitinya, mungkin memang lebih baik melepaskan dan merelakannya agar dia bisa bahagia.

"oppa jangan menatap ku seperti itu, apa kau akan menyalahkan ku atas kepergiannya?" ucap jihyo yang takut dengan tatapan tajam ku kepadanya

Aku hanya diam dan malas menjawabnya, aku memilih untuk melangkahkan kaki ku keluar dari rumah ini.

"oppa bukankah aku sudah mengingatkan untuk melakukannya di hotel saja" ucap jihyo yang membuat ku kesal

langsung ku banting pintu rumah ini saat keluar dari rumah keluarga park ini dan menaiki mobil ku untuk kembali ke apartemenku

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang