yoongi pov
tanpa sadar aku terasenyum saat memandangi wajah jiyeon disampingku ini.
pelan-pelan ku sentuh dan ku singkirkan rambut jiyeon yang menghalangi aktifitas ku yang memandanginya.
lihatlah dia sangat lucu dengan wajah damainya itu, kembali ku gerakan jari-jari ku di pucuk kepalanya dan sesekali jiyeon merespon dengan gerakan lembut kepalanya.
"jiyeon-ah bisakah kau berhenti menemuinya?" ucapku pelan takut membangungankan jiyeon
"ehmm sepertinya aku merasa cemburu dengannya" sambung ku
"egois sekali, aku bahkan belum melupakan jihyo tapi juga tidak rela jika kau dengan namja lain" sambung ku lalu merengkuh tubuh jiyeon untuk ku peluk
"tapi bisa kupastikan suatu saat nanti seluruh hatiku akan terisi denganmu" ucapku lalu mengeratkan pelukan kami dan mengecup singkat bibir jiyeon singkat
author pov
jiyeon terbangun dengan lemah karena masih merasa pusing di kelalanya.
jiyeon terkejut melihat yoongi yang ada di hadapannya itu sedang memeluk tubuhnya erat hingga susah untuk sekedar bergerak.
"oppa lepas aku mau bangun" ucap jiyeon menyingkirkan tangan yoongi
"aku tak mau melepasnya, ini sangat nyaman dan ayo kembali tidur saja" ucap yoongi masih dengan mata terpejam
"oppa aku haus" jawab jiyeon lemas
"akan kulepaskan setelah kau memaafkan aku. jiyeon-ah aku minta maaf ya atas ucapan ku kemarin" ucap yoongi yang sudah membuka matanya untuk menatap wajah jiyeon
"ya aku memaafkan mu oppa" ucap jiyeon lalu tersenyum
dengan terpaksa yoongi melepaskan pelukannya pada jiyeon, yoongi tak berbohong bahwa memeluk jiyeon sangat nyaman.
setelah yoongi melepas pelukannya, jiyeon bangkit dari kasurnya dan berjalan menuju ke dapur lebih dulu baru ke kamarnya.
jiyeon pov
setelah membersihkan tubuhku aku langsung menuju dapur untuk membuat sarapan.
"jiyeon-ah kenapa kau bisa bertemu dengan si kim?" tanya yoongi oppa yang entah dari kapan sudah berada di samping ku
"namanya myungsoo oppa dan kami tak sengaja bertemu di sebuah bar" jawab ku masih sibuk memotong sayur di depan ku
"aku tak suka dengannya" ucap yoongi oppa ketus
"hahaha kenapa? dia sangat baik membantu ku saat mabuk" jawab ku lalu tertawa pelan
"bukankah kau memiliki suami, jika kau butuh bantuan kau bisa meminta padanya" jawab yoongi oppa dengan nada marah
"ya kau benar oppa aku memiliki suami sayangnya dia tak mencintaiku dan tak peduli kepadaku" jawab ku dengan nada tinggi dan menyindirnya lalu menghentikan aktivitas memasak ku
"hei jiyeon-ah" ucap yoongi oppa lalu membalikan tubuhku untuk menghadap kepadanya
"apa kau tak tau? hmm suamimu itu sudah mulai mencintaimu bahkan dia cemburu dengan namja lain yang dekat dengan mu" ucap yoongi oppa lagi lalu mendekatkan wajahnya ke arah ku
"percayalah suamimu ini sudah mulai jatuh cinta kepadamu" bisik yoongi oppa tepat di telinga ku
chup.....
bibir yoongi oppa mendarat di bibir ku, aku masih diam tak membalas ciumannya karena bingung ya ini adalah ciuman pertama bagiku.yoongi oppa menarik ku agar lebih mendekat lalu memindahkan bibirnya untuk menjelajahi leher ku, aku pasti bohong jika ini kubilang tidak nikmat. setelah beberapa desahan keluar dari mulutku ini, yoongi oppa menghentikan aktivitasnya lalu menatap wajahku ku dengan ekspresi yang tak bisa ku jelaskan.
"bolehkah aku lebih dari ini" tanyanya dengan memegang kancing bajuku yang akan dibukanya.
aku menganggukan kepalaku tanda setuju dengan apa yang dilakukannya, dia menjawab anggukan ku dengan memberikan senyumannya yang paling sexy.
ya walaupun ini semua adalah hal yang pertama bagiku tapi aku cukup mengerti maksud perkataan yoongi oppa mengarah ke arah mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake
FanfictionOrang tua yoongi berencana menjodohkan dirinya dengan salah satu anak tuan park. Yoongi tidak keberatan karena dirinya juga menyukai salah satu anak tuan park yaitu Park Jihyo. Yoongi berenca untuk menyatakan perasaannya dihadapan keluarga mereka be...