Prolog

3.8K 197 29
                                    

Prolog

Tiiiittt!!!

Mata setajam elang itu memejam, meletakkan alat kejut jantung itu kembali ditempat semula, segala upaya telah ia lakukan, namun Tuhan berkeras dengan kehendaknya. Menatap suster dihadapannya, suster itu berucap lantang.

"Detak jantung pasien telah terhenti sejak pukul 07. 45 menit. Sensor otak juga sudah tidak bekerja. Tuan Hwang Yejin dinyatakan telah meninggal dunia." ucap suster tersebut menyuarakan catan medis yang ia lakukan selama dokter tersebut melakukan pertolongan terakhir untuk pasien malang tersebut.

Masanya di dunia telah habis...

-

Ini bukan untuk kali pertama ia gagal mempertahankan nyawa pasiennya, rasa sakit dan sedih itu begitu nyata saat seseorang menggantungkan harapan untuk hidup dan kesembuhan pada dirinya, namun Tuhan memiliki kehendak lain.

Cho Kyuhyun, pria matang berusia 38 tahun, Dokter Spesialis Kanker yang sudah cukup senior karena menjalani karier profesi nya sudah lebih dari satu dekade. Jangan tanyakan masalah lain dalam kehidupannya karena selain pekerjaan, Cho Kyuhyun tidak memiliki kisah lainnya. Apalagi perihal romansa, Cho Kyuhyun tidak pernah berpikir kapan ia memiliki waktu untuk melakukan kencan buta dan bertemu dengan gadis-gadis baik diluar sana. Tanggung jawab dan dedikasi dirinya untuk pekerjaan dan pasien sangatlah besar.

Prang!

Brak!

"Aku tidak mau makan dan minum obat lagi!"

Langkah kakinya lantas terhenti, menarik napas dalam, bilik pesakitan dengan Label ruangan khusus pasien kanker itu kembali riuh. Kyuhyun berjalan menghampiri ruang perawatan tersebut. Mendorong pintunya setelah meninggalkan ketukan disana, sudah dapat ia tebak gadis cantik itu kembali berurai air mata. Ini bukan jam kontrol pasiennya itu, namun dirinya harus masuk dan melihat keadaan gadis tersebut.

"Anda harus makan setidaknya sedikit saja Nona Seo. Setelah meminum vitamin dan obat dan menjalani tranfusi darah." Ucap suster itu dengan lembut dan penuh pengertian.

"Aku lebih baik mati! Aku tidak ingin minum obat!" pekik gadis cantik itu sesegukan.

Kyuhyun menghela napasnya pelan, "Seo Joohyun yang cantik, apa yang membuatmu begitu marah hari ini hingga tak ingin minum obat?" tanya Kyuhyun lembut membuat gadis itu mendelik sinis padanya.

"Jangan berbohong seperti Eomma! Tidak ada pesakitan sepertiku yang terlihat cantik!" pekiknya lantang.

Tersenyum mengisyaratkan suster itu untuk memberi ruang pada mereka, Kyuhyun menarik kursi di dekat ranjang pasien itu dan mendudukinya, "Seohyun-ah, bukankah kita sudah berteman lebih dari dua tahun?" tanya Kyuhyun menggenggam tangan gadis itu dengan sangat lembut.

Membuang muka, "Jangan berteman denganku! Pergi saja!" pekik Seohyun menyentak tangannya.

Menggeleng pelan, "Tidak, aku tak ingin pergi kemanapun sebelum mendengarkan kisah buruk yang menganjal hatimu." ucap Kyuhyun mengusap kepala gadis cantik dihadapannya itu.

Tubuhnya bergetar, tangisannya pecah begitu saja, "Aku benci Eomma dan Taeyeon Eonnie!" pekik Seohyun hingga lehernya menerik.

"Apa yang telah terjadi?"

Gadis itu meraih ponselnya pada meja dan memperlihatkan foto kakak dan ibunya sedang berada dalam sebuah pesta sederhana yang meriah. Kyuhyun tertegun sejenak. Semua orang yang sakit memang memiliki tingkat kesensitifan yang tinggi.

"Hari ini pertunangan Eonnie-mu?" tanya Kyuhyun membuat gadis itu mengangguk seraya mengusap air mata dan ingusnya.

"Eonnie dan Eomma jahat! Mereka bahkan tidak memberitahukan padaku tentang pertunangannya! Aku benar-benar sudah dianggap seperti orang mati oleh mereka!" pekik Seohyun menangis semakin jadi.

Under A Shady Tree [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang