Menyalahkan

1.2K 196 6
                                        

Tadi setelah Jimin mendorongnya, Jungkook terguling-guling ke bawah dengan sangat tidak elit. Meringis kesakitan lalu kehilangan kesadaran.

Saat bangun, sudah ada Hoseok yang sibuk mengompresi luka lebamnya.

Namun setelah beberapa saat, Hoseok malah menyemburkan petuah-petuah untuk tidak lagi ceroboh.

Kalau Jungkook bodoh tentu saja dia akan berteriak pada presiden direktur, mengatakan bahwa Jimin atau bahkan temen sekelasnya sekaligus baru saja mencoba membunuhnya.

Tapi, tentu saja Jungkook akan mengikuti permainan lima lelaki yang membencinya ini.

"Selesai."

Hoseok baru saja mengatakan itu namun Jungkook sudah turun dari brangkar lalu memakai kaus dan hoodie nya.

"Terima kasih, Kak Hoseok."

Hampir saja Jungkook menutup pintu. Namun Hoseok bersuara. "Jungkook, kuharap kau tidak marah."

Rasanya Jungkook ingin tertawa. Dia selalu ingin tertawa kalau berada di dekat kakak-kakaknya ini.

"Kau tahu, Kak? Sungguh tidak tahu diri untukmu mengatakan itu. Aku tidak akan marah selama kalian tidak berusaha menghilangkan nyawaku. Jadi, jangan mengungkit sementara aku mencoba melupakan."

"Tapi kau tentu tahu kami juga sebenarnya tak ingin, 'kan?"

Jungkook tersenyum lebar. "Kau yang tahu apa yang benar-benar kau inginkan, Kak. Tidak perlu menjadi semunafik ini."

"Bangsat, kenapa kau membuat semua ini semakin sulit?"

Itu Taehyung.

Dia datang dengan segala kemarahannya.

Menuntun Jungkook untuk kembali masuk ke dalam karena Taehyung menutup pintu.

"Tae, tenanglah." Hoseok bersuara saat merasa Taehyung mulai hilang kendali.

"Aku tidak bisa tenang! Bocah ini terlalu rakus. Apa susahmu pindah agensi? Kau tahu dirimu ini mengancam, Jeon Jungkook! Jadi berhentilah menyusahkan semua orang atau bahkan dirimu sendiri!"

Kan, Jungkook kali ini benar-benar tidak bisa menahan tawa meski hati berdenyut sakit.

"Wah, kau marah sekali sepertinya, Kak Tae."

Jungkook bicara lagi di sela tawanya. "Kalian ini payah sekali. Mencoba untuk membuatku celaka? itu teknik jaman dulu sekali, Kak. Aku malas untuk membicarakan semua ini karena kurasa kalian memang akan mengerti meski membutuhkan waktu. Tapi, baiklah. Kak Tae, Kak Hoseok, kenapa kalian malah menyalahkanku?"

Awalnya Taehyung menjadi lebih emosi saat mendengar pertanyaan itu.

Bahkan Hoseok mulai merasa panas.

Tapi pertanyaan Jungkook selanjutnya benar-benar mematikan perasaan itu.

"Kalian yang tidak mampu. Jadi kenapa menyalahkanku?"

Day to DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang