(15) akhir

615 63 19
                                    

Gadis berambut sebahu itu berdiri mematung di depan layar laptop yang menampilkan dokumen berformat 'Kei.'

Matanya melebar kala menyadari hal itu. Sebelah tangannya terulur untuk membungkam mulutnya sendiri yang berusaha memekik kencang.

Itu laptop Malvin! Menampilkan dokumen berisi 'Kei'.

Sementara sang empunya sedang mengambil buku Taktik Sosiologi di ruang guru tanpa menutup laman tersebut, alhasil---Keira mampu melihat file-file dokumen kloningan Park Chanyeol.

Rasa penasaran Keira tiba-tiba membuncah, rasa percaya dirinya melambung tinggi.

Nggak salah lagi, file Kei itu pasti berisi tentang Keira atau seengaknya hal yang berhubungan dengan dirinya, begitu pikiran naif Keira bekerja.

Setelah menoleh ke samping kanan-kiri, memastikan perpustakaan itu telah sepi, barulah Keira mendekat ke arah laptop keluaran negeri paman sam itu seraya menggeser layar kursor.

Keira menghela napas lega karena Dimas dan Lupit menyempatkan diri ke kantin dulu sebelum bimbingan, sedangkan Tereshia harus menyelesaikan tanggung jawab sebagai pengawas piket kelas. Jadilah Keira seorang diri di ruangan ini.

Rasa penasaran yang membawa Keira meng-klik tombol 'open'. Keingintahuannya yang meledak, seakan mematikan akal sehatnya kalau itu nggak sopan.

Ratusan foto pribadi seseorang menyambut pengelihatan Keira kali pertama file tersebut terpampang.

Foto gadis berseragam putih abu-abu dengan rambut terjuntai sebahu mendominasi isi di dalamnya. Senyum gadis itu terpatri lebar menghadap kamera.

Ada juga foto cowok berseragam putih abu-abu, berbibir tipis merah alami, dipadu bola mata hazel memikat, serta rambut fringe acak-acakkan yang tengah merangkul gadis tersebut. Mereka berdua membawa piala bertuliskan Juara I Olimpiade Sosiologi Universitas Indonesia.

Tubuhnya seketika menegang. Otaknya dengan cepat memproses kilas balik cerita tentang Malvin yang pernah memenangkan olimpiade Sosiologi di Universitas Indonesia sewaktu SMA.

Lantas, sosok di sebelah Malvin itu siapa? Di foto tersebut chemistry mereka tampak kuat. Binar bahagia terpaut sempurna di wajah Malvin. Belum lagi gadis di sebelahnya yang tertawa lebar. Mereka berdua seperti ... lebih dari teman.

Dengan perasaan sesak bergemuruh dan hati seperti dikoyak, tangan Keira bergerak dengan cepat memindahkan kursor ke arah file document Kei. Mungkin, di dokumen itu akan menguak fakta yang sebenarnya.

Kei♡

Keira refleks membungkam mulutnya sendiri. Dengan cepat di-kliknya dokumen tersebut was-was.

Januari 2012
Karenina Keiza Hayes. Gadis sederhana yang mampu memikatku dengan cara paling sederhana. Si pemimpi besar yang bertanggung jawab dengan semua mimpinya.

Dia, Keiza (tapi aku lebih suka memanggilnya Kei) cinta pertamaku di SMA. Penggila berat mata pelajaran Sosiologi. Bercita-cita ingin menjadi Sosiolog.

"Nanti, Vin, kalau kita menang olimpide di UI, aku pengen ikut olimpiade dari UNAIR. Lima bulan lagi." Kamu berseru waktu mengatakan itu Kei.

Society UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang