(7) oponen

317 50 4
                                    

Setelah semalam uring-uringan dengan Dimas tentang Sosiologi, mendeklarasikan kalau dirinya benci Sosiologi, serta sederet penolakan lain terhadap mata pelajaran kemasyarakatan tersebut, kini gadis  berambut sebahu itu justru tampak fokus menyimak pelajaran yang nggak dia sukai.

Tentu saja, semua karena Malvino Geraldy.

Sekilas, wajah chubby Keira memang terlihat serius dengan penjelasaan guru.

Namun, coba kita perhatikan lebih dalam.

Tepat! Wajahnya memang terlihat substansial ketika mengikuti pelajaran. Tetapi, bukan memerhatikan penjabaran guru tersebut, melainkan pemuda beralmamater Universitas Pendidikan Indonesia yang saat ini menerangkan bab Gejala Sosial.

Kloningan Park Chanyeol, begitu katanya.

Nggak ada kata-kata yang lebih tepat untuk mendeskripsikan ketampanan Malvino Geraldy di mata Keira, jika kamu ingin mengetahui bentuk fisiknya, bayangkan saja wajab Chanyeol versi Indonesia.

"Kei." Suara bariton mengalun lirih di telinga gadis tersebut. Berasal dari sisi kanan mejanya.

"Duh, gue nggak perlu dateng jauh-jauh ke Korea buat ketemu Chanyeol. Di SMAN 14 Bandung juga bisa."

"Keira."

"Astaga, apa kloningan Chanyeol  yang satu ini juga punya roti sobek? OMO."

"Keiraaaa." Dimas menoyor gemas kepala sahabatnya itu.

Gimana nggak? Omongan Keira makin lama makin ngelantur! Dimas yakin seratus persen---sahabat lebaynya itu tengah dimabuk  kadar fangirl maksimal oleh guru PPL itu.

Dimas pun berdecak.

"Apaan sih, Mid!?" tanya Keira sebal seraya melayangkan tatapan bengis. Lamunan halu tingkat dewanya kini sirna begitu saja ketika Dimas mengacaukannya dalam hitungan detik.

"Lo ditanyain Pak Malvin, tuh." Cowok itu mengedikkan bahu nggak peduli. Lalu, memberikan isyarat kepada Keira untuk menatap lurus ke arah jam dua belas.

"HAH?!" Keira kumat alaynya. "Bebeb Mal, ralat---Pak Malvin nanyain gue?!" pekiknya sedikit histeris.

Sebagai jawaban, Dimas mengangguk membenarkan. Ia sudah sangat terbiasa dengan sifat Keira yang lebay, 'influecer', terlalu berlebihan menggunakan gerakan tubuh, sedikit kekanakan, dan kelewat ekspresif itu.

"Nama kamu Keira, ya?"

Sontak, Keira memalingkan wajah tepat ke arah yang ditunjuk Dimas.

Seraut wajah dengan kulit putih berseri dipadu bibir tipis merah muda alami menyambut penglihatan Keira untuk pertama kali.

Sosok itu menampilkan seulas senyum manis. "Keira Anantha?"

Keira nyaris saja melonjak kegirangan kalau nggak sadar sekarang sedang berada di kelas.

Pasalnya, guru baru itu mengetahui nama lengkapnya!

Oke, memang terkesan lebay, tapi kamu pasti tau bagaimana rasanya jika gebetan yang sudah lama kamu damba-dambakan itu mengetahui nama lengkapmu?

"Iya, Pak," tukas Keira setengah gugup di depan gebetan. Dia takut kalau kalau detak jantungnya yang berpacu abnormal itu terdengar sampai Malvin.

"Kamu mendengarkan penjelasaan saya, kan? Coba analisa kenapa negara Indonesia termasuk sebagai negara multi-kultural?"

Mampus.

Ini sih namanya musibah!

Keira saja dari dulu benci pelajaran Sosiologi, kenapa sekarang malah ditanya seperti itu?

Gadis itu refleks meneguk ludahnya kaku, meremas sisi rok abu-abunya cemas, lalu melemparkan tatapan pada Dimas seakan mid-apaan-jawabannya.

Selama menunggu proses Keira yang loading lama, Tereshia tiba-tiba menyeletuk. Gadis itu mengacungkan tangan kanannya cepat---membuat Keira tiba-tiba melotot tajam.

"Saya tahu, Pak. Sayu tahuuu," serunya heboh. "Indonesia disebut negara multi-kultural karena terdiri dari beberapa etnis, budaya, dan agama yang sangat beragam. Hal ini dapat terlihat dari sosiokultural dan letak geografis Indonesia yang berada di jalur persimpangan dunia, memungkinkan kebudayaan dari luar masuk ke Indonesia secara heterogen melalui perdagangan, perkawinan, dan lain-lain."

"Hebat."

Demi apa pun, Keira dongkol. Sangat dongkol.

Bagaimana bisa Tereshia mencuri perhatian Pak Malvi sedangkan dia enggak!

Bisa-bisa satu-nol ini.

Sepertinya, dia punya rival Tereshia Bianca untuk mencuri perhatian Pak Malvin....

Dia nggak sendiri. Ada Tereshia dan mungkin siswi lain yang juga termasuk degem Pak Malvin.

Waduh! Tipis kemungkinan nih Keira bisa mengambil hati Pak Malvin.

tbc

a

/n

Ada salam sayang dari Malvin nih 😂

Kira-kira, kalau ada guru PPL di kelasmu yang mirip Chanyeol bakal kayak Keira nggak ya? WKWWKWKW.

XOXO
Diffean ❤

Society UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang